13

463 42 3
                                    

"Sesakit itu ya? Gi bilang sekali aja kesalahan gue apa?" tentu saja Ian masih tak paham dengan apa yang telah terjadi kepada pujaan hatinya itu.

"Lo bohong sama gue" Ian menatap Gifar bingung. Bohong? kapan ia telah membohongi Gifar? dan untuk apa ia membohongi orang tersayangnya.

"Gue bohong sama lo tentang apa? sampai-sampai lo kayak gini ke gue" tanya Ian seraya menjauhkan Gifar sedikit darinya agar ia bisa dengan jelas menatap wajah manis pemuda yang menangis di depannya itu.

"Lo gak cinta sama gue" Ian menatap Gifar menatap tak percaya, ini Gifar buta atau apa sih? Sekurang jelas itukah perlakuan ia ke dirinya?

"Huhh Lo mau bukti kayak gimana lagi? Bahkan orang tua gue tau kalau gue itu cinta mati sama lo Gi" ucap Ian frustasi, keknya Gifar perlu di bawa ke Chef Arnold dehh biar peka terhadap rasa.

"Gak, itu pasti sandiwara. lo sebenarnya cinta sama Nathan kan ngaku lo!!" Ian menatap tak menyangka Gifar yang menunjuknya layaknya seorang pencuri yang telah mencuri celana dalamnya.

"Nathan?" ucap Ian seraya memiringkan kepalanya 40°×60%+2x=...

"Emangnya lo pernah dengar gue bilang cinta ke dia? Lo pernah liat gue dekat sama dia? Lo pernah liat gue peluk dia kayak gini?" Gifar menatap Ian seraya memajukan bibirnya sampai puncak menara ilfil.

"T-tapi dia bilang lo pacarnya, terus dia bilang kalau lo cuman bohong ke gue"

"Dia kalau gue entot sekarang bakal marah gak yaaa" batin Ian yang sudah terlanjur gemas dengan tingkah laku Gifar.

"Astaga lo kok gemes banget sihh, gue ini serius Gi. Gue gak bakal permainkan perasaan lo. Kalau gue jadiin Lo mainan mungkin gue bakal habis di tangan Andra sama Dandi" ucap Ian seraya memperagakan orang yang sangat ingin berak tapi di tahan dengan sepenuh hati, jiwa dan raga.

"Bohong" ucap Gifar tegas. entot aja Ian udah gpp kok

"Serius Giii yaampun lo kok bego banget sihh" ucap Ian akhirnya, karena sungguh ia lelah dengan segala perilaku pemuda di depannya ini.Walaupun dia kadang alay juga sih.

"Maksud lo apa hah!!" ucap Gifar ngegas, terlihat pemuda satu ini sudah sadar dengan tingkah laku yang telah ia lakukan itu. Tingkah yang tidak seharusnya ia lakukan di depan manusia agak sengklek ini, pastinya pemuda itu nanti akan kegeeran dengan semua ini.

"Ehh maksud gue gak gitu tapi kenyataannya gitu" ucap Ian bingung.

"Gak tau ah jauh-jauh lo dari gue" setelahnya selama tiga hari Gifar menghindari Ian dan selama tiga hari pula Ian mengikuti Gifar.

"Gak tau ah jauh-jauh lo dari gue" setelahnya selama tiga hari Gifar menghindari Ian dan selama tiga hari pula Ian mengikuti Gifar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini sudah hari ke empatnya Gifar menghindari Ian. Andra sebagai jembatan di antara keduanya dan Wandi sebagai sahabat paling dekat Ian mulai frustasi dengan tingkah laku keduanya.

"Huhh..." Helaan napas berat itu kembali keluar dari hidung mancung pemuda berwajah tampan yang sedang duduk termenung di atas meja miliknya. Di sampingnya terdapat sang sahabat yang menatapnya malas, seakan-akan sudah muak dengan apa yang sahabatnya itu lakukan.

CHASING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang