Mainan Kesayangan Celia

2.3K 132 22
                                    

Double up!!!!

Seneng gak?

Biar makin semangat, boleh minta vote, komen and share dong? Kalau feedback-nya bagus, diusahain update tiap hari atau double-double nanti.

Thank youuuuuuu 😚

✨✨✨

Sabrina sudah bersiap menjerit meminta pertolongan ketika tiba-tiba wajah suaminya menjauh dan berguling ke samping tubuhnya.

Lelaki itu mengumpat.

Sebelum melahirkan Celia dalam keadaan prematur dan kondisi kesehatan yang menurun, Isabella memang kerap mengeluh sakit dan sesak sejak perutnya membesar. Dokter selalu memberikan vitamin untuk keduanya, meski hasilnya tetap sama. Penyakit jantung membutuhkan obat yang lebih keras, sedangkan sang jabang bayi tidak bisa menerimanya.

Alhasil, Aby selalu memantau kesehatan istrinya dengan menghadirkan perawat pribadi di rumah mereka. Jaga-jaga seandainya dirinya sedang bekerja, Isabella akan mendapat pertolongan pertama.

Sejak itu pula, kebutuhan biologisnya tidak dapat tersalurkan dengan benar. Kegiatan suami istri dapat menaikkan ritme detak jantung dan hal itu memicu timbulnya serangan jantung ringan.

Aby tidak pernah mengeluh. Selalu menjaga dan menemani Isabella di saat-saat tersulitnya. Saking pengertiannya dia, Isabella jadi turut abai. Dia hanya fokus pada calon anak mereka dan larut dalam kebahagiaan karena akan menjadi seorang ibu.

Kini, setelah sekian lama berpuasa dan menahan keinginan murni sebagai seorang laki-laki. Aby merasa begitu buruk karena hendak menyerang mantan adik iparnya sendiri. Mungkin saja dia akan melakukannya bersama Sabrina. Tapi ... nanti. Bukan di malam pertama mereka sah sebagai suami istri.

"Tidurlah," Aby menggumam. Sadar jika Sabrina masih terjaga.

"Mas.."

Aby menoleh. Wanita itu masih dalam posisi yang sama. Tapi tali gaun tidurnya sudah melorot dan tidak dibenarkan. Dia lantas kembali terlentang dan menutup matanya menggunakan lengan.

"Mas minta maaf."

"Nggak jadi perawanin aku, nih?"

Barangkali diantara Isabella atau Sabrina ada yang dipungut dari antah berantah. Ayah dan ibu mertuanya sangat normal. Hanya Sabrina saja di keluarga itu yang sedikit berbeda.

Aby menahan diri untuk tak berteriak jika Sabrina sudah membuatnya sakit kepala. Atas dan juga bawah.

"Mas.."

"Tidur, Sabrina." Aby mulai memejamkan mata.

Tapi kasur di sampingnya justru melesak. Perempuan itu bergerak dan turun dari tempat tidur.

Mau ke mana lagi dia?!

Aby tetap konsisten memejamkan mata sampai sebuah bantal menghantam wajahnya.

Lelaki itu langsung terduduk.

"Malam ini, Mas Aby boleh tidur di kasur," ujar Sabrina dengan santainya. Kemudian dia ambil selimut dan dia bentangkan hingga mengenai separuh badan suaminya. Dia menyusup masuk, lalu bergumam senang seolah kejadian sebelumnya hanya halusinasi semata.

Karena lelah dan mengantuk, Aby memutuskan lanjut tidur. Tidak ada gunanya kembali ke sofa dan berlagak tidak terjadi apa-apa. Sabrina itu aneh. Dia yang menyeretnya ke kasur, dia pula yang bertingkah seolah korban malam pertama pasangan yang dijodohkan.

✨✨✨


Keesokan harinya, Sabrina baru bangun pukul sebelas siang. Dimana matahari sudah sangat terik dan menyorot wajahnya karena jendela dan gorden sudah dibuka.

TURUN RANJANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang