{9}

2.6K 332 30
                                    

Sekarang pukul 1 malam. Tiba-tiba saja (Name) kebangun dari tidurnya akibat suara perut yang berisik sehingga membuatnya terbangun.

"Lapar~ apa ada makanan didapur?" Tanya (Name), tanpa basa-basi ia turun kebawah menuju dapur lalu membuka laci tersebut satu-persatu tapi tidak ada satupun makanan didapur itu.

"Aku lapar~"

Lalu, terdengarlah suara dari luar dapur.

"1 wanita kotor untuk semua, ya? Tidak masalah." Ucap Ran.

"Setelah Mikey baru aku selanjutnya." Ucap Kakucho.

'Apa ini? Apa maksudnya wanita kotor? Satu untuk semua? Setelah Mikey? Apasih maksudnya?!!' Batin (Name) dibuat pusing.

"Hm? (Name)-chan?" Panggil Takeomi.

"HIIH! T-takeomi-san."

"Kenapa belum tidur?"

"Aku lapar, Takeomi-san~"

"Aku ingat kalau persediaan makanan sudah habis."

'Kesel aku tu!!' Batin (Name) mengumpat.

"Yasudah, makanlah yang ada dimeja ruang tamu."

"Baik, Takeomi-san!" Ucap (Name) berlari meninggalkan Takeomi dan menuju ke ruang tamu.

'Tunggu!! Tapi aku masih takut!'

'Apa yang harus aku lakukan?'

"(Name)-chan?"

"Eh? Mochi-san?"

"Kenapa kau berada disini? Seharusnya kau sudah tidur karena ini sudah jam 1 malam."

"Lapar, hehe."

"Dimeja tamu ada beberapa makanan, tapi untuk botol kaca jangan diminum."

"Baik!"

'Kenapa botol kaca jangan diminum?'

(Name) menuju keruang tamu dan ia lihat beberapa makanan lezat ada dimeja tamu.

(Name) mendekat membuat orang-orang yang berada disana menoleh.

"Kenapa belum tidur? Ngga bisa tidur?" Tanya Ran.

"Aku lapar, bolehkah aku minta sedikit cemilannya?" Tanya (Name)

"Tentu, ambillah yang kamu mau." Ucap Rindou.

"Aa! Terimakasih!"

'Imut...'

Haitani Rindou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haitani Rindou. Lelaki yang berambut seperti ubur-ubur itu kini sedang berjalan ke kamarnya setelah kegiatan malam yang penuh darah.

"Langsung tidur saja. Aku benar-benar lelah." Ucap Rindou berbicara sendiri.

Ctak

Lampu lantai atas tiba-tiba mati, entah siapa sih yang jahil banget mana sudah malam. Bagaimana kalau nanti dosen melayang yang kayak ditoktik muncul dihadapan Rindou? Kan, Rindou masih bayi. (G sih).

'Tenang, Rin. Palingan gara-gara biaya listrik belum dibayarin sama Kokonoi.'

Rindou stay cool lalu ia melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.

"Hihihi..."

'Aniki! Tolong aku!'

"Hihihi... Kenapa berhenti?"

"Huaaaa!!"

"Loh? Loh? Kok nangis? Eh, Rindou jangan nangis."

"Huaaa!! Hantunya—hantunya tau namaku!!"

"Rindou, k-kamu jangan nangis!" Ucap (Name) panik karena tangisan Rindou yang semakin mengencang hingga membuat seluruh ruangan bergema.

'Haduh~ mumpung lampunya masih mati, mending aku kekamar buat kabur.' Ucap (Name) dalam batin kemudian berlari kekamar agar tidak ketahuan.

Drap drap drap

'Huaa! Hantunya makin banyak! Tamat riwayat ku~'

Ctak

"Rin, kenapa teriak?" Tanya Ran.

Rindou mendongakkan kepalanya dan melihat cahaya ilahi. Ekhem maksudnya cahaya lampu yang sangat terang.

Kini semua petinggi Bonten berkumpul ditempat Rindou teriak karena ketakutan.

"Ada apa ini?" Tanya Mikey dengan telanjang dada karena abis main dengan wanita di kamarnya.

"T-tadi... Tadi ada hantu."

"Huh? Mana ada hantu? Jangan bercanda, Rindou." Ucap Mochi tidak percaya.

"Aku mendengar suaranya! D-dia juga tau namaku."

"Sudah-sudah, kau tidur dikamar ku untuk malam ini." Ucap Sanzu mengelus rambut Rindou agar ia tenang. Dan Rindou pun mengangguk.

"Baiklah, sekarang kembali kekamar masing-masing." Ucap Takeomi dan para petinggi Bonten pun kembali kekamar mereka kecuali Rindou sekamar dengan Sanzu untuk satu malam.

"Jangan menangis. Hantunya sudah pergi." Ucap Sanzu.

Rindou yang masih ketakutan, mengerat pelukannya pada Sanzu.

Sanzu menggendong Rindou ala Koala. Lucu banget ga sih kalau dibayangin?!

Sedangkan (Name) sudah tidur dengan nyenyak.

Tbc

Awokawok, SanRin nyempil.

Di book ini tidak ada BxB!! Cuma momennya aja kaya BxB.

Jangan lupa follow my akun dan vote jika kalian suka sama book saya. (。・ω・。)ノ♡

𝗡𝗔𝗨𝗚𝗛𝗧𝗬 𝗚𝗜𝗥𝗟 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang