.
.
.Rachie memilih satu dari sekian foto yang diambilnya saat makan dengan Evelyn tadi kemudian mengunggahnya di akun media sosial pribadinya. Hanya foto hamburger dengan minuman soda, kemudian dia menambahkan caption berupa sticker hati berwarna putih. Setelah mengunggah, Rachie kemudian mengaktifkan mode tidur pada ponselnya dan bersiap untuk tidur. Ia tak ingin memikirkan banyak hal. Biarlah semua berjalan dengan alurnya dan suatu saat semua awal pasti ada akhir.
Sementara itu diseberang sana seseorang bahkan belum bisa tidur ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Bagaimana bisa tidur sementara begitu banyak hal tak terduga terjadi dalam waktu yang cukup singkat. Dari atas ranjangnya, Eve mematut setelan yang ia pakai berkencan tadi di gantungan baju tepat di samping kiri ranjangnya dengan jarak hanya dua meter saja. Sungguh kencan tadi terasa begitu nyata, bagaimana Rachie memperlakukannya sebagai pacar sungguhan. Laki-laki itu sangat mahir bermain peran. Ada baiknya ia mencoba peruntungan di dunia film atau drama, mungkin aktingnya bisa tambah terasah. Begitu setidaknya pemikiran Eve.
Ia jadi ragu terhadap pemberitaan diluar sana yang menyebutkan kalau Rachie belum pernah berkencan sekalipun. Tapi poinnya bukan itu, sekarang masalahnya kenapa Eve bisa berdebar hanya dengan perlakuan manis dari Aktris tersebut. Eve menarik kasar selimutnya sampai menutupi kepalanya. "Aaggrhh" teriakan kecil terdengar dari balik selimut. Ada nada kebingungan didalamnya. Siapa wanita yang tidak akan berdebar saat tangan mereka disentuh oleh Rachie, bahkan ketika Rachie menatap bola mata mereka dan menyunggingkan senyum, kaki mereka akan terasa seperti agar-agar. Benar, Eve kembali menurunkan selimutnya, reaksinya harusnya bukan apa-apa, bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Bukannya saat orang biasa bertemu dengan selebritas terkenal reaksi mereka akan sama, gugup dan salah tingkah. Sedikit berdebar juga....
Eve membetulkan tidur nya, bersiap mematikan lampu, bisa tidak bisa ia harus tidur, besok finalisasi foto-foto, karena lusa majalah edisi Desember sudah harus dicetak. Ketika tangannya bahkan belum menyentuh tombol off pada lampu tidur diatas nakas, ponsel yang berada disisi lampu berdering. Urung mematikan lampu, tangan Eve akhirnya beralih mengambil ponsel sambil berdecak. Kenapa orang-orang begitu tidak sopan menelpon pada jam istirahat begini. " Hanna, mengapa ia menelpon tengah malam begini.." gumam Eve kemudian menekan tombol hijau. Panggilan pun tersambung.
"Halo Eve,, kau belum tidur ??? Aku melihat berita Rachie dimana-mana, trending satu di tweeter, Rachie terlihat sedang berkencan dengan seorang perempuan, apakah kau? Apa kalian sudah mulai menjalankan kontrak ??"
"Kau tidak dengan siapa-siapa kan ? Hati-hati dengan bicaramu,, dan... kau memberondongku Hann,, " Hanna memang seperti ini, terlalu ekspresif.
"Tenang saja, aku dikamar. Kemana lagi aku pada tengah malam begini..."
"Syukurlah,, sebaiknya kau jangan lagi menyebut soal kontrak,, itu terdengar mengerikan untuk saat ini,, dan aa ya benar, perempuan itu aku..." nada Eve berubah lesu dikalimat terakhir.
"Wahhhh daebakkkkkk,, kau benar-benar terlihat berbeda, aku seperti melihat Rose Blakpink, dan setelanmu sangat mewah Eve"
"Aku memakai Balenciaga fyi.."
"Aaa ,o my god, btw mereka bahkan setotal itu...,, dan apakah akhirnya semua setelan itu untuk mu Eve..??"
Eve merotasi matanya malas. "Mau tau...? Yuk maree besok disambung dikantor, aku mau tidur Hann, ini sudah hampir jam 2 kalau kau lupa"
"Eveee.." teriak Hanna dari seberang sana ketika Eve mematikan sambungannya.
📸📸📸
Hari ini adalah jadwal rekaman Dream untuk album terbaru mereka yang akan dirilis awal tahun depan. Sebelum berangkat ke ke gedung D entertaiment tempat mereka merekan suara, ketiga member terlihat sedang menikmati sarapan pagi mereka bersama Gilbert dan Davi supir mereka. Sarapan awalnya berlangsung tenang tanpa ada yang membahas trending topic yang sedang terjadi, sampai akhirnya A-zzy membuka suara.
"Gil, memangnya setelah trending, apa yang diharapkan perusahaan ?"
Mendengar pertanyaan yang terkesan bodoh itu, Fay tertawa sinis. Uang, apalagi kalau bukan itu. "Kau ini sebenarnya bodoh atau apa sih Zzy ? Profit, apalagi yang dicari oleh Mr.D kalau bukan itu.."
"Pertanyaan mu sudah terjawab Zzy.." sahut Gilbert sambil mengunyah omeletnya.
"Kalau itu aku tau, tapi bukankah ini namanya pembohongan publik ?? Kalau mereka tau yang sebenarnya bagaimana ??"
"Kau terlalu khawatir" tukas Gil lagi. "Dikontrak sudah sangat jelas tertulis semuanya, dan bagianmu disini tidak ada,, cukup fokus saja pada jadwal Dream"
"Apa kau bilang, tidak ada ?? Kalau seandainya masyarakat tau kalau Rachie sebenarnya tidak berkencan dengan Eve bagaimana ? Bukan nama Rachie saja yang akan jelek, Dream juga" A-zzy memasang wajah kecut.
"Makanya mulai sekarang stop menyebutkan kata-kata pacaran kontrak, pura-pura dan sebagainya, anggap saja memang benar Rachie kencan dengan Eve.."
"Sebaiknya kita langsung ke studio" Rachie berdiri dari kursinya dan diikuti oleh yang lain. Ia tau bemar kalau A-zzy tak kan pernah berhenti berbicara kalau terus diladeni. Sibungsu diantara mereka bertiga itu memang cerewet.
Bersambung.....
Update santai²

KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Bisnisku
BeletrieBerawal dari sebuah insiden di bandara yang membuat Eve harus menjalani pacaran bisnis dengan Rachie salah satu anggota "Dream", boy band begitu populer baik didalam negeri maupun mancanegara....