Apaaaaa....??? Pacaran Kontrak.....?

25 10 1
                                    

Happy reading all.....❤

"Apppaaaa.....??? Pacaran kontrak......??" Teriak Rachie dan Evellyn bersamaan.

Sebelum itu....
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bahwa malam ini adalah jadwal Dream melakukan teleconfren dengan kantor pusat di Jakarta terkait insiden di bandara yang menghebohkan itu.

Diluar dugaan Dream dan manager mereka sebenarnya, ketika tiba-tiba kantor pusat meminta meeting dadakan. Sebenarnya Gilbert berencana akan melakukan konfrensi press saat mereka kembali ke Jakarta. Namun entah kenapa kantor pusat melalui manajer Humas meminta Dream untung meeting malam ini.

Seluruh member Dream dan sang manager sudah berda di ruangan meeting, tak lama kemudian Eve datang beserta Biyan. Mereka ikut meeting juga karena diminta langsung oleh kantor pusat. Biyan dan Eve sendiri juga tidak tahu kenapa mereka juga diikutkan dalam meeting ini, begitu juga dengan Dream, mereka agak kaget melihat Biyan masuk keruangan diikuti Eve dibelakangnya. Hanya Gilbert bersikap biasa-biasa saja, nampaknya ia sudah tahu apa tujuan meeting ini.

"Selamat malam semuanya..." sahut Biyan sambil membungkukkan sedikit badan dan diikuti oleh Eve dengan gerakan yang sama. Kemudian keduanya duduk ditempat yang telah tersedia.

"Malam...." sahut semua yang ada disitu.

"Ok baiklah, karena semua sudah berkumpul, aku akan mulai meeting ini,.." Gilbert kemudian menyambungkan koneksi. Selang beberapa saat kemudian, layar besar didepan mereka memunculkan gambar sang manajer humas agensi tempat Dream bernaung.

Dream dan sang manajer memberi hormat kepada wajah familiar di dalam layar proyektor.

"Selamat malam, pak Sapta" sahut mereka serentak. Dari balik layar sanga manajer humas melambaikan tangan sambil tersenyum.

"Malam semua dan silahkan kembali duduk.." balasnya.

"Ok mas Sapta, bagaimana kalau kau langsung saja menyampaikan.." seru Gilbert.

"Ehmm,..baiklah seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa kejadian dibandara kemarin mengundang kehebohan. Perusahaan berfikir skeptis pada awalnya karena ada kekhawatiran bahwa "Our Dream" ( nama fandom Dream ) akan bersikap menentang karena media memberitakan kalau kamu Rachie, dan mbak fotografer...?"

"Saya Eve, pak...."

"Aaa, iya... Mbak Eve, media memberitakan kalau kalian pacaran, sepasang kekasih dan banyak lagi judul berita lainnya. Tapi ternyata perkiraan kita semua salah, justru berita kemaren mendapat respon dari berbagai pihak.., dan kalian tau..? Saham perusahaan kita naik, permintaan kerja sama meningkat, iklan mengantri untuk masuk dan masih banyak lagi keuntungan-keuntungan lainnya. Jadi intinya seperti ini, CEO meminta kalian, terutama kamu dan mbak Eve melanjutkan semua ini...."

"Mm..maksudnya..?" Sahut Rachie tak mengerti. Demikian juga semua yang ada diruangan itu kecuali Gilbert, expresi tegangnya mewakilkan kejadian yang akan terjadi setelah ini.

"Perusahaan meminta kalian untuk pacaran,, pacaran kontrak..."

"Apppaaaa.....??? Pacaran kontrak......??" Teriak Rachie dan Evellyn bersamaan. Semua yang ada diruangan itu saling berpandangan, mereka semua terlalu kaget dengan apa yang disampaikan Sapta. Rachie bangkit dari kursinya, berputar kesana kesini, mengaitkan kedua tangan dipinggang dengan nafas naik turun menahan marah. Apa-apaan ini, ide gila siapa ini, sampai membuat lelucon murahan seperti ini.

"Kau pasti sudah tau Gil..?!" Rachie menuntut penjelasan pada managernya itu, namu Gilbert tak berkata apa-apa, ia hanya terdiam bersandar di sandaran kursi sambil memijat-mijat kepalanya.

"Gil jawab..!!!" Rachie menarik krah baju Gilbert, hingga manajer nya itu terangkat dari kursinya. Gil tak mau melawan namun dengan sigap A-zzy dan Fay langsung melepaskan cengkraman Rachie, agar tidak terjadi keributan.

"Ash,,tenang...!!! Tenangkan dirimu,, kita bisa bicarakan baik-baik..." Fay mencoba menenangkan sedangkan A-zzy mengamankan manajer mereka.

"Tenang katamu....? Bagaimana aku bisa tenang ha..???? Ini gila,,, dan Pak Sapta.., tolong bilang ke CEO kalau AKU TIDAK MAU....TITIK..." Rachie pergi meninggalkan meeting room dengan emosi memuncak, bahkan ia sampai membanting pintu.

"Rachi......!!! Kau mau kemana..????"

"Sudah, biarkan saja Fay..., biar dia tenang......, oh ya pak Sapta, aku akan menguris Rachie, kau tenang saja." Kata Gil lalu memutus sambungan tele conference.

Sementara itu disudut lain, Evellyn tak kalah shocknya dengan apa yang baru saja didengarnya. Pacaran kontrak...? Apa maksudnya,, eve tak mengerti. Ia terduduk dikursi dengan tatapan nanar. Ia benar-benar tak paham, sampai akhirnya Biyan datang dan merangkulnya.

"Are u ok Eve..?"

"I dont know Bi,, i dont understand,, aku ga ngerti... aku pusing,, aku mau kembali ke kamarku..."

"Aku antar..."

"Aku bisa sendiri..."

"No..no..., kamu ga stabil, biar aku antar " Biyan memapah gadis kurus itu kembali kekamarnya setelah pamit ke Gil, A-zzy dan Fay.

Kini tinggallah mereka bertiga dengan begitu banyak pertanyaan bersarang diantara ketiganya. A-zzy tak tahan lagi.

"Gil, apa sebenarnya yang terjadi,, apakah kau sudah tau rencana perusahaan sebelumnya...?"

"Aku baru tau satu jam lebih dulu dari kalian." Jawab Gil tertunduk.

"Lalu...? Kau tidak menentang ? Ini konyol Gil, pacaran kontrak hanya demi profit perusahaan..? Bukankah itu terlalu kejam untuk Ash..?

"So...? What should i do ?? Ha...?? Aku harus apa..?? Im just a manager....you know,, apa aku harus mengurus juga laba perusahaan..? Nada bicara meninggi sambil menunjuk-nunjuk dirinya, tampaknya ia juga cukup frustasi dengan keputusan perusahaan.

"Okkk...ok..calm down, forgive us,.." Fay merangkul Gil untuk menenangkannya. Keduanya sadar Gil bukan orang yang patut disalahkan.

Permintaan perusahaan memang sangat mengejutkan, bukan hanya bagi Rachie dan Evellyn, tapi juga bagi semua orang yang berada dalam meeting itu. Rachie walk out, tentu saja! Siapa yang bakal menyetujui pacaran kontrak, pacaran bisnis atau apalah namanya itu. Hanya demi keuntungan, perusahaan rela mengabaikan perasaannya dan menyuruhnya untuk pacaran dengan perempuan yang bahkan baru satu minggu dikenalnya. Memusingkan.....

Bersambung.....

Pacar BisniskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang