..
"Gomen, Sakura-chan atas perlakuan Sasuke."
"Tidak senpai, seharusnya aku yang berterimakasih, bukan senpai yang meminta maaf."
"Aku sangat malu mengaku sahabatnya. Si bodoh itu memang selalu gonta-ganti perempuan, tapi mereka dengan senang hati menerimanya, Aku tidak masalah tentang itu. sedangkan kau hampir masuk dunia bejatnya dengan paksa."
"Dia benar Sakura."
"Iya Pig."
"Kalau begitu jaga dirimu baik-baik Sakura-chan, Aku pamit."
Setelah kepergian Naruto, Sakura dan Ino hening beberapa saat hingga suara bell masuk berbunyi. Terpaksa Ino meninggalkan Sakura yang masih di uks.
Sakura memejamkan matanya meski tak sepenuhnya tidur. Tiba-tiba terdengar drap suara langkah kaki menuju ke arahnya. Siapa itu?
"Sakura..."
'Suara itu'
Gadis itu memilih diam dan tak menggubris ucapan lelaki itu. Tangannya terkepal menahan emosi dan rasa takut berbarengan.
"Aku tahu kau tidak tidur, buka matamu dan lihatlah aku."
Bukannya menurut gadis itu malah membalikan badannya ke sisi lain, yang pasti membelakangi si pria.
"Sakura kau tahu kan kalau aku mencintaimu, mana mungkin jika aku berniat melukaimu. Aku jujur. Waktu itu aku tidak tahu kalau yahiko adalah kakakmu. Jadi aku minta maaf."
Sakura menutup kedua telinganya.
"Tch.. berisik! Bisakah kau tak menggangguku Sasuke?"
"Baiklah, setidaknya aku sudah mengatakan perasaanku." Kemudian Sasuke pergi meninggalkan Sakura dari kamar uks.
.
.
.
Setelah insiden itu, Sakura tak melihat lagi Sasuke. Perasaannya merasa lega tetapi rasa aneh serasa mengganjal di hatinya.
Jujur saja Sakura sebenarnya sangat ingin melihat Sasuke, namun seolah Sasuke sengaja menhindarinya.Prang- tiba-tiba terdengar pecahan kaca dekat meja kantin di samping kaca jendela, nampak seorang pemuda tengah menghajar pemuda yang lainnya. Banyak orang berkerumun sehingga membuat sakura kesusahan untuk memastikan siapa saja yang telah membuat keributan.
"Siapa yang membuat keributan?" Tanya Sakura pada salah satu gadis yang baru keluar dari kerumunan itu."Sasuke dan Suigetsu berkelahi," jawabnya.
'Berkelahi lagi?'
Ino datang dengan terburu-buru setelah mendengar keributan, ia baru datang dari toilet.
"Sakura ada apa ini kok pada rame, kayak pembagian sembako."
"Sasuke berkelahi lagi," jawab Sakura santai dan seolah tak peduli, meski dalam hatinya penasaran dan khawatir.
"Si brengsek itu suka sekali membuat onar." Setelah berucap Ino-pun ikut menghampiri TKP.
"Sasuke..."gumam Sakura tak ada yang dengar, keadaan Sasuke sangat mengenaskan wajah tampannya bersimbah darah dari pelipis dan jidatnya. Nampak pecahan gelas kaca berserakan di bawah mereka berdua.
"Stop! Kalian berhenti, hei Teme!" Teriakan Naruto seolah tak masuk kedalam gendang pendengaran mereka yang masih sibuk dengan gulatan masing-masing. Naruto nampak mencari-cari sesuatu untuk menghentikan mereka, namun tiba-tiba...Byuuuurrr-seember air sukses mendarat di kedua pemuda itu, gadis pirang yang setia mengikuti Sasuke melongo, dirinya sedikit tercipratan air begitu pula para penonton.
"Berani-Beraninya!" Geram Sasuke, suaranya meninggi bak memakai toa otomatis semua orang yang ada disana menciut. Mereka tahu siapa pelaku penyiraman itu. Siapa lagi yang berani menentang Sasuke kalau bukan Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
please Accept Me (Again )
AcakSasuke, menjalin hubungan bersama Sakura tanpa restu dari keluarga Sakura, Lalu apa yang akan terjadi jika Sakura Hamil? Great