05. fight!

5.4K 478 5
                                    


Haechan sudah di atas tempat tidur nya dengan laptop yang ada di pangkuan. Ia menatap fokus sambil mengetik beberapa potongan kalimat untuk melengkapi ceritanya. Haechan yang terlalu fokus sampai tidak menyadari mark yang baru saja kembali dari membeli makanan. Ia cukup kesal karena keadaan kamar mereka yang berantakan. Penuh karton dan potongan kertas di lantai terutama di meja depan tv sedangkan si pelaku malah duduk santai di tempat tidur.

"Hei bocah! Rapikan semua ini"

Haechan yang di panggil demikian merasa tidak terima "siapa yang kau panggil bocah ha?"

"Kau fikir aku berbicara dengan siapa?" Melihat haechan yang kesal mark kini melemparkan plastik makanan ke meja yang berantakan itu. "Setelah aku selesai mandi ruangan ini harus bersih"

"Siapa kau? Orang tua ku?"

Emosi mark kini mengambil alih. Ia berbalik lalu memojokkan tubuh haechan ke dinding. Siratmatanya penuh kemarahan. Ia tidak suka jika perintahnya tidak di lakukan dan ia paling tidak suka di bantah.

"Bersihkan semua itu atau ku patahkan tangan mu"

Haechan terkekeh membuat kemarahan mark semakin besar
"Mematahkan tangan ku? Coba saja"

Mark menarik pergelangan tangan haechan lalu menggenggam nya erat membuat haechan memekik kesakitan.
"Sialan! Lepas! Ini sakit!"

"Oh ya? Tadi kau menantang ku"

"Lepas om! Sakit. Akh!"

Genggaman itu semakin mengerat. Wajah haechan memerah menahan sakit. Ia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman mark namun tidak berhasil. Melihat haechan melakukan hal yang sia sia membuat mark tertawa remeh.

"See, kau bahkan terlalu lemah untuk ku. Bocah"

Bangsat!

Dengan sisa tenaga, haechan melayangkan pukulan pada rahang bawah mark membuat pria itu terjatuh dan melepaskan genggaman nya. Haechan meringis melihat keadaan pergelangan tangan nya. Biru dan lecet karena kuku mark yang menancap di sana

Mark menatap haechan dengan tajam. Ia segera bangkit lalu membalas pukulan haechan tadi.

Bugh! 

Haechan terjungkal ke belakang, tubuh nya limbung lalu terjatuh di lantai yang dingin. Melihat kesempatan itu mark menduduki perut haechan lalu mencekik leher pemuda 18 tahun itu dengan kuat

"Bersihkan atau mati" Mark tidak main main kali ini. Ia memperkuat cekikan membuat haechan memberontak. Ia tak bisa bernafas sama sekali. Ia menarik dan memukul wajah mark berkali kali namun pria itu tidak bergeming. Sedangkan kekuatan haechan melemah. Matanya berair wajahnya memerah.

"Kau memilih mati?"

Haechan berusaha menggeleng. Ia benar benar tidak bisa bernafas namun di sisa tenaga nya ia menarik rambut mark lalu membalikkan keadaan. Ia duduk di atas tubuh mark dengan keadaan tubuh yang lemas.

"Kau psikopat!" Lirih haechan sambil menyentuh lehernya yang masih terasa sakit

"Aku hanya memberimu pilihan"

Haechan masih mengais banyak oksigen sedangkan mark mengangkat tubuhnya sedikit membuat haechan terduduk di pangkuan nya

"Jadi? Kau mau membersihkan ruangan ini?"
Haechan mau tak mau mengangguk. Ia masih mau hidup, setidaknya ia harus menyiapkan rencana yang bagus untuk membalas pria di depan nya ini

"Bagus. Sekarang kau bersihkan. Aku mau mandi dulu"

Mark bangkit lalu menggendong haechan kembali duduk di sofa depan tv lalu ia beranjak pergi ke kamar mandi. Haechan menatap pergelangan tangan nya yang kebas

"Sial! Aku lemas sekali untuk bergerak" namun setelah mengingat dia hampir mati beberapa menit yang lalu membuat haechan segera bangkit lalu membersihkan ruangan itu.

Sedangkan mark yang berada di dalam kamar mandi hanya bisa terdiam di depan kaca wastafel. Ia menatap wajah nya yang memar.

"Aku melakukan nya lagi? Aku hampir membunuh seseorang lagi" pria dewasa itu mengambil shower lalu menghidupkan nya. Ia butuh air dingin untuk menjernihkan pikiran nya.

Om Melt [MARKHYUK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang