Chapter 2 : Papasan Pertama

360 25 5
                                    

                Key berhasil meyakinkan Abimanyu untuk memberinya izin tinggal sendiri di apartment, walaupun ia harus berkali-kali memutar otak saat ayahnya itu berhasil men-skak math dirinya. Dan tentunya dengan sebuah persyaratan yang harus disetujui oleh Key dari Abimanyu. Yaps, persyaratan tentang di apartment mana Key akan tinggal nanti.

Abimanyu dan Key mengawasi beberapa kurir yang sejak tadi berlalu lalang keluar-masuk calon apartment Key dengan mengusung barang-barang yang kemarin dibeli mereka bersama.

Setelah beberapa kurir barang tersebut selesai dengan tugas mereka kemudian pergi, Abimanyu dan Key tidak ikut pergi karena menunggu pekerja bangunan yang akan menata tata letak barang-barang serta mengubah beberapa tempat di apartment tersebut sesuai dengan desain yang sudah dikirimkan oleh Abimanyu.

Abimanyu menatap Key di sampingnya yang bersandar di dinding sambil menunduk, "Key, ada apa?"

Key mendongakkan kepalanya untuk menatap mata ayahnya, "Key nggak papa kok Pa, Key cuma capek berdiri aja.."

"Papa ambilin kursi lipat di mobil dulu.."

Key mencekal lengan Abimanyu saat ayahnya itu akan melangkah pergi, "Key aja Pa yang ambil, Papa tunggu di sini aja.."

"Yaa udah, nih kunci mobilnya.." Abimanyu menyerahkan kunci mobilnya kepada Key.

"Okeyy.."

                Key sedikit berjalan cepat agar ia juga cepat sampai di lift yang berada di ujung lorong dan mengambil kursi lipat di bagasi mobil Abimanyu segera, ia tidak ingin ayahnya itu menunggu terlalu lama.

Memang Abimanyu selalu membawa kemana-mana kursi lipat di bagasinya untuk berjaga-jaga jika diperlukan, jadi jangan berpikir kursi mobil yang akan diambil oleh Key.

Kedua lift di depan Key masih tertutup dan membuatnya harus menunggu beberapa saat, dan saat lift yang tepat di depannya terbuka.. ia langsung masuk.

Key menatap pantulan dirinya di pintu lift, "Mulai saat ini, kau harus berani sendirian Key. Tidak ada lagi yang akan menemanimu jika kau akan pergi kesana-kemari.." Monolognya.

                 Saat suara dentingan lift terdengar di telinga Key, ia langsung menghela napas singkat sebelum beranjak keluar lift.

Tapi baru saja pintu lift terbuka, iris dark brown Key bertabrakan dengan iris obsidian seorang cowok yang tatapannya setajam elang. Dan Key langsung meremang saat ia mendapati jika ada banyak cowok lagi di belakang cowok itu, yang artinya ia adalah cewek sendiri.

Key buru-buru keluar dari lift dan berlari kecil menuju mobil Abimanyu yang ternyata tak jauh di depan lift.

༶•┈┈⛧┈♛^♛┈⛧┈┈•༶

                Senja telah datang beberapa saat setelah barang-barang besar di apartment Key selesai ditata oleh para pekerja. Hanya tinggal barang-barang pribadi Key saja yang belum tertata karena permintaan Key sendiri.

"Akhirnya sudah hampir siap ditempatin.." Abimanyu merenggangkan badannya.

"Ini udah siap ditempatin Pa, bukan cuma hampir siap.."

"Tapi belum rapi semua.."

"Nahh.." Key mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui ucapan Abimanyu.

"Ayo pulang Key.."

Key menatap sekelilingnya sesaat sebelum menanggapi ajakan Abimanyu, "Key sekarang langsung tinggal di sini aja Pa, maaf.."

"Kamu yakin? Ini masih bau cat dinding lho Key, nggak bagus buat kesehatan kamu.."

LUNA RATU WOLFIE [Selesai Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang