Pagi ini Key tengah sibuk menata semua perlengkapan yang akan digunakan untuk flashmob nanti, ia mendapat jatah untuk membawa make up karena make up-nya lumayan lengkap daripada milik teman-temannya.
"Baju sama sepatu buat dancenya udah masuk di tas ini, make up juga udah di tas yang ini. Apa yaa yang kurang??" Key mengecek ulang isi tasnya. "Kaya'nya udah nggak ada lagi deh.."
"Ah yaa sudahlah, lupakan. Saatnya berangkat.." Key mengambil kedua tas tersebut dan langsung meluncur ke depan apartment.
Sampai di depan, Key sudah melihat mobil Nathan yang terparkir menunggunya dengan Nathan yang bersender di pintu mobil sambil bermain handphone. "Pagi Nathan, maaf kalo nungguinnya lama.."
"Nggak, gue juga baru aja sampe sini. Yaa udah kuy berangkat.." Nathan membukakan pintu mobilnya untuk Key. "Nggak ada yang ketinggal kan?"
"Kaya'nya enggak.."
Nathan menautkan kedua alisnya, "Kok kaya'nya? Coba dicek dulu, siapa tau ada yang ketinggal.."
"Udah semua kok.." Key terlihat begitu yakin walaupun perasaannya ada yang mengganjal.
"Kostumenya?" Nathan bertanya memastikan barang-barang penting yang nanti digunakan.
"Udah masuk di tas ini.." Key menunjukkan tas gendongnya.
Nathan mencoret kata kostum di kepalanya, "Make up?"
"Inii.." Key mengangkat tas kecil khusus make up pada Nathan.
Kostum dan make up, coret. Berarti tinggal barang-barang pribadi Key saja, "PB, charger, sama HP?"
"HP ada, charger??" Key membuka kedua tasnya dan tidak menemukan charger handphonenya.
"Astaga, ketinggalan. PB-nya juga ketinggal, aduhh.. Pantesan kaya' ada yang kurang😓" Key panik, ia tipe orang yang ke mana-mana harus membawa kedua benda itu atau salah satunya untuk mencegah kehabisan daya batrai handphone.
"Mau diambil dulu?" Tawar Nathan, ia tahu betul Key orang yang tidak akan tenang jika kehabisan batrai.
Key melihat jam tangannya, pukul 07.18 pagi.. sudah terlalu siang untuk Key. "Enggak usah Nathan, udaa siang. Ntar kesiangan terus persiapannya keburu-buru.."
"Yaa udah, ntar pake PB gue aja. Gue bawa kok.." Untungnya tipe charger handphone Nathan dan Key sama, jadi solusi terbaiknya sudah ditemukan.
"Okeyy.." Key lega mendengar masih ada cadangan power bank dari Nathan, ia akhirnya masuk ke dalam mobil dengan perasaan mulai membaik.
"Awas kakinya.." Nathan menutup pintu mobil dan menuju ke bagian kemudi.
Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, kedua orang tadi sudah sampai di sekolah. Untungnya Nathan tau jalan alternatif yang memperpendek jarak ke sekolah, jadinya tidak terjebak macet.
"Gaess kita dapet nomer giliran ke dua puluh dua.." Gatra memperlihatkan kertas di tangannya yang bernomor dua puluh dua, hal itu disambut penuh syukur oleh anak-anak sekelas karena mereka tidak perlu terburu-buru.
"Yok yang mau ambil kupon doorprize yok di gue, satu orang satu lho.." Afgan mencopot satu persatu kupon yang masih berpasangan.
Nathan langsung menodong Afgan. "Gue dua, sama Key."
"Nih bosque.." Afgan memberi Nathan dua kupon.
"Hm.." Nathan menerimanya dan berlalu.
Nathan menghampiri Key yang masih memoles make up-nya di wajah Rebil. "Kupon lo gue yang bawa yaa Key?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA RATU WOLFIE [Selesai Revisi]
Fiksi RemajaKeyara Stellanova Abimanyu, Seorang siswi pindahan dari salah satu SMA di Yogyakarta yang mampu membuat hampir semua siswi di SMA barunya iri karena mampu mencuri perhatian Wolfie -geng anak-anak popular di SMA Wirabuana yang beranggotaka...