Suasana SMA Wirabuana saat ini terlihat sangat ramai, di halaman depan berjajar stand-stand jajanan dan minuman ataupun yang lainnya guna memeriahkan event tanding persahabatan antar sekolah di Jakarta.
Menuju ke lapangan basket in door, terlihat dua tim tengah bertanding. Bukan dari SMA Wirabuana memang, tapi tetap saja suasananya ramai. Baik tuan rumahnya sendiri ataupun tamu undangan, semua memeriahkan suasana event.
Bahkan SMA Scarlet yang anak-anaknya pernah di ratakan oleh Wolfie pun juga turut memeriahkan, tentunya anak-anak SMA Scarlet tersebut memilih untuk menghindari Wolfie jika bertemu. Mereka tidak ingin dipermalukan lantaran kalah saat sparing di jalanan..
Begitupun dengan anak-anak Wolfie, jika tidak ada yang menyenggol mereka duluan.. mereka tidak mungkin membuat masalah. Jika mereka di senggol duluan, baru mereka akan membacok. Senggol sama dengan bacok..
"Nihh Nath Key, boba titipan lo berdua.." Dylan menyerahkan dua gelas minuman titipan Nathan dan Key yang baru saja ia beli di stand depan.
Key menerimanya sembari tersenyum lebar, "Makasihh.."
"Thanks, gue transfer nanti. Uang gue gede semua, lupa gue tadi mau mecah.."
"Halahh Nath, kek sama siapa aja lo tuu. Santuy napa, temen sendiri juga.." Dylan tertawa kecil menanggapi Nathan, bagi cowok itu.. tidak diganti juga tidak masalah uangnya.
"Nggak boleh nolak rezeki Lan, tapi kalo kaga mau juga nggak papa sih. Bisalah pindah ke rekening gue transfernya.." Anton menaik turunkan alisnya sembari nyengir.
"Matamu.." Nathan memutar bola matanya malas.
"Bagilah THR Nath.."
"THR pala bapak lu gelinding.." Gatra menggeplak kepala Anton pelan, "Kaga lebaran ini cuk.."
"Tapi yaa kalo Nathan mau bagi-bagi juga gue terima sihh :v" Lanjut Gatra.
"Lu sama aja anjerr.." Anton membalas Gatra dengan sama-sama menggeplak kepalanya, sekarang keduanya impas.
Beralih pada Key yang tengah meminum minumannya sembari melihat perdebatan kecil Anton dan Gatra, "Kalian berdua ini yaa, dari tadi berisik mulu.."
"Nggak capek apa kalian ribut?" Key saja lelah melihat kelakuan mereka berdua, padahal dirinya hanyalah penonton yang tidak ikut serta.
"Kan udah kebiasaan Key, mending gue yang kalem kan?" Lanjar menaik turunkan alisnya sembari tersenyum pada Key.
"Hoekss.." Anton dan Gatra serempak memperagakan muntah di tempat setelah mendengar ucapan Lanjar, sedangkan sisanya hanya dapat memutar bola mata mereka dengan malas.
"Lu tuh mana ada kalemnya Jar, sebelas dua belas lu sama mereka. Nggak jauh beda.."
"Kamu itu masuk kubu yang isinya orang-orang petakilan sama berisik Jar, nggak ada lah istilah Lanjar kalem.." Key menggeleng, "Nggak ada.."
Lanjar terlihat tidak terima saat dirinya dimasukkan ke kubu orang yang tidak bisa diam. "Emang ada berapa kubu Key?"
"Dua kubu.." Key menunjukkan kedua jarinya, "Kubu yang isinya orang-orang pendiem ato diem-diem diem, ada Nathan, Alfa, sama Dylan.."
"Dan kubu yang isinya kaya' kalian, orang-orang berisik yang nggak bisa diem. Nggak perlu aku sebutin kan?"
"Lo masuk kubu mana Key?" Zidhan yang hadir belum lama dan menyimak, akhirnya bersuara.
"Nggak tau, aku nggak ikutan. Khehe.." Key nyengir, ia memang tidak menempatkan diri di salah satu kubu. Dirinya bisa saja berisik sekali seperti kubunya Zidhan, tapi dirinya juga bisa diam sekali seperti kubunya Nathan. Jadi tengah-tengah saja..
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA RATU WOLFIE [Selesai Revisi]
Novela JuvenilKeyara Stellanova Abimanyu, Seorang siswi pindahan dari salah satu SMA di Yogyakarta yang mampu membuat hampir semua siswi di SMA barunya iri karena mampu mencuri perhatian Wolfie -geng anak-anak popular di SMA Wirabuana yang beranggotaka...