Keesokan harinya, Key terus menghindar dari Nathan sekawannya saat bertemu. Bahkan ia hanya menjawab pertanyaan mereka dengan singkat dan seperlunya saja. Sampai ketujuh cowok itu jengah dan akhirnya memaksa Key untuk berucap lebih banyak kata.
Yang paling tersiksa di sini adalah Anton, ia merasa tidak enak hati pada Key yang sudah membantunya. Ia terus minta maaf pada Key walaupun Key bilang sudah memaafkannya dan memintanya untuk melupakan kejadian semalam.
Beberapa orang yang mendengarnya langsung saja menyebar gosip, tentunya dengan segala konspirasi dan perdebatan. Tapi tentunya hal itu dilakukan secara bisik berbisik, mereka tidak berani mengusik anak-anak Wolfie —geng yang diketuai oleh Nathan. Mereka bisa habis jika anak-anak Wolfie terusik..
Akhirnya ketujuh cowok itu kembali mendatangi apartment Key, tidak lupa Anton membawa satu set cangkir keramik dan vas bunga untuk mengganti benda-benda yang semalam ia pecahkan. Awalnya pemberian Anton ditolak oleh Key, tapi ketujuh cowok itu terus memaksanya dan membuat Key mau tak mau menerimanya.
Setelah Key selesai membuatkan minuman untuk ketujuh cowok di ruang tamu itu, ketukan pintu utama apartmentnya mengalihkan perhatiannya. Saat Key membuka pintu, ia mendapati mas-mas kurir barang mengantarkan paket untuknya. Key pun dengan senang hati menerima kotak paket tersebut..
Ia melangkah riang sambil membuka bungkusan itu, tapi saat ia sampai di ruang tamu.. ia jadi kikuk sendiri karena ditatap oleh cowok-cowok tadi. Key lupa, ia tengah memiliki tamu.
"Keknya lo lagi seneng Key.."
"Paket apaan tuh Key?"
Key menatap paket di tangannya yang sudah seperempat terbuka. Mau lanjut buka paket, tidak sopan karena ada tamu.. mau tidak dibuka tapi udah tidak sabar liat isinya. Key jadi merasa serba salah..
Alfa melihat keraguan dan penasaran dari raut wajah Key, "Lanjutin buka aja Key, kagak usah nggak enakan sama kita.."
"H'mm Key.."
"Oh okeyy.." Key duduk di sova single dan melanjutkan membuka paketnya.
Tak lama mata Key berbinar karena melihat isi paket itu. Jemari lentik Key pun membuka kardus itu dengan hati-hati dan mengeluarkan isinya..
Ketujuh cowok di depan Key tampak bingung, "Mobil mainan?"
"Ini Tobot W tapi dalam bentuk mobil.."
"Tobot? Maksud lo kartun yang ada di TV yang biasanya tayang habis Tayo?"
"Iyaps, kok kamu tau Tra? Sering nonton yaa?"
"Adek gue yang sering nonton, gue mah ogah. Kekanakan.."
Key mengerucutkan bibirnya beberapa centi, "Ku kira juga suka liat Tobot.."
"Lo suka nonton Key?" Tanya Nathan penasaran, dirinya sudah tidak sejudes dan dingin saat awal-awal perkenalan. Nathan merasa.. nyaman saja, sejuk dan damai melihat wajah Key yang bersinar-bersinar.
Key menanggapi pertanyaan Nathan dengan ceria. "Suka, suka bangett.."
"Tobot apa yang lo suka?" Gatra lumayan tahu tentang Tobot, jadi dirinya yang aktif bertanya.
"W, Tobot W. Tobot pertama yang didesain khusus terbang.."
"Pilotnya?" Tanya Gatra kembali.
"Nathan, aku suka banget sama Nathan. Soalnya dia sayang banget sama Timmy adeknya, yahh.. walopun kalah pinter-ganteng sama Dylan, tapi aku nggak mempermasalahin."
Nathan tersedak ludahnya sendiri mendengar penuturan polos Key, setelah berhasil mengembalikan sikap cool-nya. Dia giliran bertanya, "Kenapa kagak milih tokoh utamanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA RATU WOLFIE [Selesai Revisi]
أدب المراهقينKeyara Stellanova Abimanyu, Seorang siswi pindahan dari salah satu SMA di Yogyakarta yang mampu membuat hampir semua siswi di SMA barunya iri karena mampu mencuri perhatian Wolfie -geng anak-anak popular di SMA Wirabuana yang beranggotaka...