Chapter 7 : Sahabat Kecil?

300 20 3
                                    

                Key duduk termenung di ayunan balkon apartmentnya, ada banyak hal yang sedang ia pikirkan. Terutama masalah dengan Elisabeth, ibunya.. yang makin rumyam karena ia memilih untuk tinggal sendiri di apartment.

Apalagi karena tadi siang, saat ia pulang sekolah bareng Wolfie dan masih mampir dulu ke mall untuk mencari poperti ekstrakulikuler. Ia tidak sengaja berpapasan dengan Elisabeth dan Kesha, dan Key langsung mendapat tatapan sinis dari mereka.

"Mama, mesti salah faham :(" Helaan nafas lelah terdengar kembali, sudah berulang kali Key menghela nafas lelah.

                Di tengah-tengah kegalauannya Key, terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari pintu utama apartmentnya. Dengan langkah gontai ia menuju pintu tersebut untuk menemui tamunya.

Setelah membuka pintu, Key langsung membanjiri si pengetuk pintu dengan pertanyaan. "Yaa? Ada apa? Mencari siapa? Tujuannya apa?"

Mas-mas berjaket hijau yang dibanjiri pertanyaan oleh Key pun jadi gugup, "D-dengan Mbak Keyara?"

"Yaa saya sendiri, ada apa?"

"Ini pesanan pizzanya Mbak.." Mas-mas ojol tersebut memberikan lima kotak pizza di tangannya kepada Key.

"Saya nggak pesen pizza lho Mas.." Key menautkan kedua alisnya bingung, seingatnya ia tiak memesan apapun terlebih pizza dan lima kotak. Jika ini salah alamat, Key akan menapuk pemesannya dengan sandal.

"Saya cuma disuruh nganter ini ke Mbak doank.."

"Dar_"

"Dari gue.." Ucapan Key terpotong oleh suara seseorang, yang tak lain adalah Nathan.

"Nathan?" Key kembali dibuat bingung dengan kehadiran Nathan.

"Makasih Mas pizzanya udah dianterin.."

"Sama-sama Mas, saya permisi.." Mas-mas ojol pun pergi meninggalkan Key dan Nathan.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Nongkronglah, emang mau apalagi?" Jawab Nathan dengan santai, terlalu santai.

"Di apartmentku??" Key terkejut, bingung, dan tidak tahu lagi harus mengatakan apa untuk Nathan. Cowok itu terlalu banyak kejutan..

"H'mm.." Nathan mengangguk-anggukkan kepalanya.

                Belum juga Key mengeluarkan suaranya lagi, Nathan sudah terlebih dahulu bersiul memanggil kawanannya —kawan-kawannya. Lalu muncullah enam cowok lain yang Key kenal dari kelokan lorong..

"Jadi Keyy??" Zidhan memajukan wajahnya ke arah Key dan Key refleks memundurkan kepalanya.

Pletakk.. Gatra menjitak kepala Zidhan lumayan keras, yang membuat empunya auto mengumpat sembari mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit atau mungkin sudah tercipta benjolan di sana. "Anjing, sakit goblok!"

"Lu yang goblok, anjing! Jangan digituin, Key takut!" Balas Gatra sengit.

"Yaa jan njitak kepala gue juga kale jancuk!"

Pletakk.. Pletakk.. Terdengar lagi suara jitakan seperti tadi, namun kali ini terdengar lebih keras. "Bacot_-"

Tanpa rasa bersalah Nathan menyebur kedua sohibnya tadi, "Brisik aja lu berdua."

"Aduhh, sakit cuk.." Gatra memegangi dan mengusap kepalanya yang baru saja terkena jitakan maut Nathan.

"Apa yang kamu lakuin ke aku itu jahat Nath :(" Zidhan memelas-melaskan mimik wajahnya ke Nathan, ia sudah dua kali mendapat jitakan. Itu sakit..

LUNA RATU WOLFIE [Selesai Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang