Camaraderie adalah rasa saling percaya dan persahabatan diantara orang orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. Tapi apa kalian tau kutukan Camaraderie?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Perhatian kepada seluruh murid diharapkan berkumpul di lapangan saat ini juga!"
Setelah pengumuman itu disampaikan, seluruh murid Renarvose keluar dari kamar asramanya masing masing dan menuju ke lapangan, tak terkecuali dengan Avi dan kawan kawan.
Seperti yang diketahui, kamar mereka berenam terletak pada lantai 3 dilorong paling ujung, tentu untuk turun ke lapangan mereka harus melewati beberapa anak tangga dan beberapa lorong yang ada disana.
Sampai ketika saat Lou tidak sengaja menabrak seseorang dari kelompok yang berselisih jalan dengan mereka.
"Maaf, aku tidak sengaja" ujar Lou pelan tapi setelah dilihat orang yang dia tabrak tadi, Lou terkejut.
"KAU?!" Tanpa sadar Lou meninggikan nada bicaranya.
"Tak usah berteriak, dasar duri!" Ejek Bryan. Ternyata orang yang di tabrak Lou tadi adalah Bryan alias rival nya saat pertarungan kemaren.
"Hei Jeff apa kau tidak mengajari adik mu ini tata krama dalam berbicara dengan benar? Sehingga dia berani menghina seorang pangeran?" Avi memandang remeh pada teman seangkatan nya ini, Lux Jeffrey Silhouette alias kakak dari Bryan.
"Jangan mengajari ku dalam mengurus adik, jika kau saja menelantarkan adik mu sendiri, Avi" balas Jeffrey sengit.
"Setidaknya Viello masih tau dengan tata krama, tidak seperti dia ini!" Jawab Aydan menunjuk kearah Bryan.
"Memiliki tata krama kau bilang. Tata krama seperti apa sehingga ia membunuh ibunya sendiri? Apakah itu yang kau sebut Tata krama, Senior Aydan?" Teman Bryan lainnya menyauti, Ventus Air Frigida.
"Cukup! Kenapa kalian membahas masalah ibuku?!" Avi berseru keras, dia sangat tidak suka dengan orang yang mencampuri urusan nya apalagi ini pribadi.
"Dimana letak tata krama dalam berbicara mu pangeran?" Seperti boomerang, Jeffrey mengembalikan perkataan tajam Avi tadi.
"Kau ini--"
"Jika kalian semua membahas tentang tata krama maka kalian semua tidaklah memiliki tata krama. Saling menjatuhkan demi untuk kemenangan? Itu adalah hal yang konyol" ucapan Avi terpotong seiring Viello berjalan mendekat kearah mereka.
"Tapi Lou lah yang salah disini senior, kenapa dia menabrak dan meneriaki Bryan" kekeuh Xhaiden Arka Ravisha, teman seangkatan nya Bryan.
"Aku sudah meminta maaf jika kau lupa Arka" desis Lou yang merasa disudutkan.
"Meminta maaf lalu meneriaki nya?" Sinis Glyndwr Mark Scelerisque, anak tingkat 2 yang sekamar dengan Bryan.
"Aku hanya--"
"DALAM HITUNGAN KE 3 SEMUA MURID SUDAH BERKUMPUL DI LAPANGAN TANPA TERKECUALI"
Kerumunan siswa berlarian ke lapangan pertarungan. Kedua manusia tingkat 1 yang ingin kembali beradu argumen terhenti. Bryan menatap Lou dan tersenyum remeh