Kota New York, Maret 2025, 06.00 pagi.
Hamdi, dengan memakai piyama bergaris birunya dan rambut yang masih berantakan, berdiri di depan jendela flat barunya di New York. Matanya yang kosong memandang keluar sembari memegang cangkir tehnya. Ia melihat pemandangan pagi New York, atau lebih tepatnya, Central Park. Lautan mobil dan taksi masih ada di jalanan. Namun burung pipit bercuit dengan gembira menyambut pagi yang cerah itu.
Mari kujelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Sejak enam bulan setelah invasi di New York, kehidupan Hamdi mulai berubah secara perlahan. Ia dicabut dari jabatannya menjadi astronot. Kalian berpikir itu sangat buruk baginya. Nyatanya tidak, karena pada dasarnya ia mendapat jabatan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Yaitu menjadi konsultan penerbangan dan antariksa di New York.
Singkat kata, Hamdi meninggalkan apartemen tidak terawatnya di Washington DC menuju New York, juga pekerjaannya yang lebih baik. Itu belum seberapa. Atas bantuannya dalam menyelamatkan kota New York, SHIELD menawarkan pekerjaan sebagai menjadi seorang agen paruh waktu. Hamdi menerimanya dengan senang hati. Meskipun ia tak mengetahui nasib selanjutnya dari dua agen misterius yang terus memberikan teka-teki dalam pikirannya, Rachel Brookman dan Aaron Lancaster.
Namun, sejak invasi itu juga, ia tak pernah bertemu kembali dengan teman-temannya. Setelah kembali siuman, Linda Paka dan Lina Pene memutuskan untuk kembali ke planetnya, Planet Pulu. Mereka berdua berencana untuk mengembalikan bola kekuatan mereka pada NASA untuk kembali diteliti. Kemudian membantu memperbaiki segala kerusakan oleh Fikri Hulu (yang sepertinya sudah mati setelah ledakan pesawatnya) di Planet Pulu.
Pada awalnya, Hamdi merasa berat hati dengan keputusan mereka. Namun, itu harus dilakukan. Beberapa hari selanjutnya, Hamdi yang dengan kondisi lebih baik dan seluruh teman-temannya mengantar mereka berdua menuju pangkalan udara NASA di Florida. Perpisahan itu cukup berat dan menyedihkan. Mereka saling bersalaman dan bertukar kontak, karena mereka tahu suatu hari nanti mereka akan kembali bertemu.
Namun, yang paling mengejutkan adalah Linda Paka. Memang benar apa kata ibunya. Saat hampir memasuki pesawat antariksa menuju ISS, Linda Paka berlari keluar mengejar Hamdi dan memeluknya dengan erat. Lalu mengatakan apa yang sebenarnya terjadi: ia menyukai Hamdi. Ralat, sangat menyukainya (Entahlah apa itu artinya ia jatuh cinta dengan Hamdi, tetapi terserah kalian sendiri, deh).
Oke, kalian pasti akan tertawa tidak percaya apa yang terjadi, namun aku serius. Karena itu, Hamdi pingsan seketika, syok dan tidak percaya apa yang baru saja ia katakan. Namun setelah beberapa menit disadarkan oleh Novia, Hamdi tersenyum pada Linda Paka. Ia berjanji akan menghubunginya kembali. Dan itu sudah pasti.
Begitulah. Pesawat antariksa itu terbang meninggalkan bumi, meninggalkan Hamdi dan teman-temannya yang melambai dari pangkalan udara Florida. Sejak perpisahan tersebut, semuanya kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing. Juga kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Hingga tak pernah bertemu lagi.
Setelah enam bulan pun, Hamdi kehilangan kontak dengan teman-temannya. Bahkan sahabatnya sekalipun, Nelson. Kini, ia benar-benar merasa kesepian dan merindukan teman-temannya. Ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Ia harus melakukan sesuatu. Tapi apa?
Tiba-tiba, ponsel di kantong celana Hamdi bergetar. Ia menaruh cangkir tehnya di meja dan mengambil ponselnya. Mata Hamdi membulat ketika melihat nama pengirim voicemail yang baru saja masuk itu. Itu Nelson. Apakah Nelson sedang telepati? batin Hamdi dengan kebingungan. Sudah lama ia tidak bertemu dengannya, dan ia takut voicemail itu mengabarkan suatu kabar buruk. Namun Hamdi tetap mengambil ponselnya, dan mendengarkan pesan dari Nelson.
"BIIIIP! Eh... Halo, Hamdi," sapa Nelson dengan nada ragu di voicemail itu. Hamdi tersenyum kecil mendengar suara Nelson yang sudah lama tidak didengarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New York, We Have a Problem
AventuraHamdi hanyalah seorang pilot NASA biasa yang menjelajah antariksa demi pekerjaannya. Semua itu berjalan dengan lancar. Hingga suatu saat dua alien setengah manusia yang misterius masuk ke dalam kehidupannya, dan mulai mengacaukan seluruh hidupnya. H...