35

1.5K 122 40
                                        


Chapter ini mungkin akan membosankan karna banyak berisi flashback,

But....

Happy reading!!


"Tuan Hiashi, anda dan putri anda kami tahan atas percobaan pembunuhan." Ujar seorang polisi dengan surat penangkapan di tangannya.

"Omong kosong apa ini?!" Teriak Hiashi.

Seseorang berjalan mendekat.

"Akui saja perbuatanmu, adikku."

"Hizashi? Tidak mungkin, bagaimana bisa..." Nafasnya tercekat setelah melihat orang yang baru saja berbicara.

"Ini semua berkat kerja keras putraku. Neji sudah menjelaskan semua padaku tentang perbuatanmu yang menewaskan Natsu dan Hime. Aku benar-benar tidak menyangka, kenapa kau melakukannya? Sebesar itu kah keinginan mu akan kekuasaan hingga kau bahkan mencelakai istrimu sendiri?"

'Hime....'

"Hiashi... Apa menurutmu Hime akan bahagia dengan perbuatanmu ini? Aku menyesal menerima keinginan ayah, jika aku tau kau sangat menginginkannya pasti ku berikan padamu. Aku tidak mau kekuasaan menghancurkan keluarga kita."

Hiashi merenung, ia memikirkan perbuatannya selama ini yang hanya memperburuk orang lain. Bahkan permintaan putrinya.

"Hime percaya kau bisa merawat Hinata dengan baik. Lantas apakah kau sudah menjadi ayah seperti yang sudah diharapkan istrimu Hime?"

'Maafkan aku Hime. Aku gagal menjadi ayah untuk putri kita.'

"Papa, katakan kau tidak membunuh Mama iya kan?! Ini hanya akal-akalan pria tua itu dengan putranya kan?!" Tanya Hinata sembari berteriak.

"Maafkan Papa Hinata."

"Haha.. tidak mungkin..."

Hinata hendak pergi namun berhasil ditahan dua orang polisi.

"Kenapa kalian juga menangkap ku?!"

"Anda terlibat dalam percobaan pembunuhan. Pembunuh bayaran yang anda sewa sudah berhasil kami tangkap. Anda bisa menjelaskan di kantor nanti."

"TIDAK! LEPASKAN AKU DARI TANGAN KOTOR KALIAN BRENGSEK!!" Wanita itu terus meronta minta dilepaskan membuat polisi itu sedikit geram dan hampir mengeluarkan pistolnya jika saja tidak dihentikan oleh seseorang.

"TUNGGU!!"

Mereka menoleh pada pemuda yang baru saja berteriak.

"Tolong jangan kasar, dia sedang mengandung." Ujar lelaki itu.

"APA YANG KAU KATAKAN?!"

"Hinata, tolong jangan sakiti dirimu dan bayi kita."

Pemuda itu hendak menyentuh perut Hinata namun ditepis.

"Aku tidak pernah mengandung anakmu!!"

"Semua orang sudah tau jika kau sedang mengandung anak kita. Kau mempercepat pernikahanmu dengan Naruto untuk menutupi kehamilanmu diluar nikah kan? Hinata, apa yang aku miliki tidak cukup untuk bertanggung jawab atas dirimu dan bayi yang kau kandung?"

'Bahkan aku terpaksa memeras seseorang hanya demi keinginanmu dan agar aku bisa bersanding di sampingmu juga membiayai bayi yang di perutmu. Tapi apakah itu masih belum cukup?' batin pemuda itu merasa sedih.

FLASHBACK ON.

Sudah kesekian kalinya Shisui mendatangi bar itu, tetap saja bartender di bar itu tidak mau memberikan rekaman yang dibutuhkannya.

"Sudah kubilang, rekaman itu tidak akan kau dapatkan Tuan!"

"Aku akan membayarnya berapa pun yang kau mau. Aku sangat butuh rekaman cctv bar ini, Tuan Yahiko."

[NS] Lost in You√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang