13. PASAR

112 39 5
                                    

"AZHAR." Suara Azmi terdengar nyaring
Memenuhi seisi rumah

"Apaan sih ni orang." Kesal Azhar mendengar teriakkan Azmi

"Ya Allah Azmi kenapa harus teriak teriak." Tegur Aisyah

Adiba hanya tersenyum kecil melihat tingkah Azmi.

"Maaf umi."

"Apaan sih teriak teriak, berisik tau." Kesal Azhar

"Ayo Abang nanti bapaknya keburu pergi." Adiba menarik tangan Azhar

"Emang siapa?" Bingung Azhar

"Kenapa Adiba?" Tanya Aisyah memperhatikan tingkah putrinya

"Ada tukang balon. Azmi keluar dulu ya umi." Azmi sedikit berlari menghampiri Azhar dan Adiba

"Bapak siapa Adiba?"

"Iih cepet Abang pake sendal dulu, bapaknya udah nunggu di luar."

Azhar dan Adiba berlari kearah gerbang.

"Bapak." Sapa ramah Adiba kepada satpam. "Ini." Adiba menghampiri tukang balon

Azhar masih sedikit kebingungan.

"Adiba mau beli ini, kita main bareng ya Abang."

"Gimana sih bang kirain ada apa teriak teriak, cuman tukang balon sapun doang." Kesal Azhar sedikit berbisik

"Adiba yang minta tadi." Azmi menahan tawanya

"Berapa ya pak?" Azhar tengah sibuk memilih milih balon mana yang harus ia beli

"Ini semua lima ribu kak, kalau yang ini sepuluh ribu kak." Tukang balon tersebut menunjukkan beberapa barang yang ia jual

"Abang beli ini ya tiga." Adiba menunjuk ke salah satu balon yang bentuknya menarik

"Ya udah pak beli yang ini tiga aja."

"Siap kak bapak bungkus dulu ya."

Azhar mengeluarkan beberapa lembaran uang dari sakunya, itulah trik Azmi agar ia tidak mengeluarkan uang. Bukannya Azmi pelit hanya saja Azmi sedikit iseng terhadap adik satunya itu.

"Makasih pak." Adiba menerima satu kantung hitam dan berjalan kedalam rumah

"Sama sama dek."

"Huuftt." Azhar masih menatap Azmi dengan sedikit kesal

"Udah udah cuman harga segitu." Kurau Azmi merangkul pundak Azhar

"Abang, mainnya di sini ya." Adiba mengeluarkan beberapa balon sabun yang ia beli tadi dan menyiapkan semuanya

"Sebenernya balon ini kita bisa aja buat tau." Azhar membuka salah satu penutupnya

"Gak boleh gitu namanya juga orang usaha, walaupun terlihat gampang tapi kita gak tau dibelakang beliau gimana? Lagian kalau buat emang Azhar mau?"

"Yakan ada Abang, dari pada nganggur di rumah yakan?"

"Sorry, gak kebalik ya?"

Al FURQON   [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang