11. SESEORANG

115 47 8
                                    

"Saya pamit, jika saya dan anda berjodoh pasti Allah akan mempertemukan kita kembali." Ucap seorang wanita muda dengan pakaian tertutup

"Kenapa? Kurang nya aku apa?" Pria tersebut memperhatikan wanita didepannya. "Sikap kamu berubah? Mana yang katanya kita bakal terus sama sama? Mana janji janji kamu dulu?"

"Apa salah aku? Apa kamu sudah menemukan pria di luaran sana yang lebih faham agama di banding kan aku?."  Ia berusaha menahan air matanya

"Jika Iyah? Artinya anda bukan jodoh saya, dan saya bukan wanita yang baik untuk anda. Janji? Janji kita semua itu bullshit, janji yang sama sekali gak ada apa apanya, janji yang hanya menimbulkan dosa? Kamu masih mau nagih janji itu?"

"Nad, apa salah aku?" Ia memegang tangan wanita tersebut, dengan hati yang mulai sedikit bergetar

"Astagfirullah, lepaskan tangan saya, anda tidak berhak menyentuh tangan saya." Tariak wanita tersebut

"Gak usah sok alim, kita sama." Amarah sang pria memuncak. "Sebelum kamu berpakaian seperti ini? Aku udah lebih dulu liat diri kamu yang sesungguhnya dimana kamu pernah.."

Plakkk... Ia menampar dengan sekuat tenaga.

"Jaga omongan kamu, ya aku tau aku bukan wanita yang baik aku bukan wanita yang sempurna, aku bukan wanita Sholehah tapi di sini di tempat ini aku wanita yang akan jauh lebih baik dari kepribadian ku dulu." Ia menunjuk kearah sang pria dengan berusaha menahan amarahnya

"Kita sama sama pendosa hanya saja aku dan kamu beda dalam melakukan dosa." Sambung sang pria

"Aku faham tapi bedanya aku sedang dalam proses berubah sedangkan kamu? Pendosa yang tidak tau diri." Ia tidak bisa lagi menahan amarahnya ia terlanjur sakit hati dengan apa yang diucapkannya

Hening tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut pria tersebut, sedikit sakit tapi ia menghiraukan perkataan wanita tersebut.

"Apa Salah aku? Setelah tiga tahun hubungan kita ini kamu ingin mengakhiri tanpa ada alasan?"

"Kamu bukan siapa siapa aku, dan kamu gak berhak tau."

"Suatu saat nanti kamu akan tahu semua nya." Batin sang wanita

"Aku gak mau sebelum tau alasan kenapa kamu jadi kaya gini."

"Okeh, aku udah beberapa kali jelasin, tapi kenapa kamu gak faham faham? Saya capek di posisi ini dimana kamu tidak memiliki tujuan hidup yang lebih baik, dan tidak ada keseriusan dalam hubungan kita sampai kapan? Sampai kapan? Sampai kapan kita akan menabung doa dengan cara seperti ini? lepaskan tangan saya." Wanita tersebut berusaha melepaskan tangannya

Hening seketika setelah wanita tersebut mengucapkan kata kata yang berhasil membuat hatinya sedikit tergores.

"Apa kamu tidak mendengarnya lepas kan tangan dia atau kamu akan berurusan dengan saya." Ucap seorang pria dari arah belakang

Mereka berbalik mengarah ke sumber suara.

"Siap dia? Dia alasan di balik sikap kamu berubah?" Suara pria tersebut sedikit keras

"Apa anda tidak bisa berbicara sedikit pelan terhadap seorang wanita?" Tegas sang pria

"Anda siapa? Bisa bisanya ikut campur dengan urusan saya." 

"Saya calon suami wanita yang kau pegang."

Hatinya semakin hancur bagaikan di hantam oleh balok es berkali kali setelah kata kata calon suami terdengar oleh nya.

Al FURQON   [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang