14. SILAHTURAHMI

107 40 7
                                    

"Assalamualaikum."

"Waalaikumusalam, gimana seru belanja ke pasar?" Aisyah menghampiri Azmi dan Azhar

"Bau." Azhar menyimpan beberapa kantong plastik

"Kotor." Azmi menjatuhkan dirinya ke kursi

"Namanya juga pasar, gak boleh gitu."

Ali dan Aisyah sengaja menyuruh Azmi dan Azhar untuk pergi ke pasar, karena mereka tau Azmi dan Azhar sama sekali tidak pernah ke pasar dan tidak pernah tau kondisi pasar seperti apa.

"Tapi seru kan? Azmi sama Azhar kan belum pernah ke pasar."

"Seru dari mana yang ada pusing, terus ya umi ada ya penjual sayur cuek kaya gitu."

"Bukan cuek mungkin kelelahan dari pagi mereka berjualan, jangan berpikiran aneh."

"Abang." Adiba berlari menuruni anak tangga. "Mana janji Abang." Adiba menjulurkan tangganya kearah Azmi dan Azhar

Azmi yang bersandar tiba tiba ia bangun dan menatap Azhar.

Aisyah yang melihat keduanya sedikit bingung. "Janji apa?"

"Katanya pulang dari pasar Abang mau beliin coklat yang banyak." Adiba tersenyum kearah Aisyah

"Udah beli?" Aisyah menatap curiga keduanya

Azmi dan Azhar hanya menggeleng dan menatap satu sama lain.

"Yah Abang tadi janjinya kaya gitu gak bener." Adiba sedikit kecewa ia sedari tadi menunggu kedatangan Azmi dan Azhar

"Kalau sekiranya gak bisa nepatin janji jangan bikin janji apa lagi sama adik sendiri." Tegur Aisyah

"Lupa umi soalnya tadi kita fokus sama catatan umi." Azmi sedikit bersalah

"Nanti bang Azhar beliin ya."

"Gak mau."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumusalam." Aisyah menyalami tangan Ali

"Kenapa? Adiba kok cemberut gitu sih."

"Ulah Kedua Abang nya." Ucap Aisyah

"Kenapa? Sini duduk sama Abi." Adiba menghampiri Ali dengan wajah cemberut

"Coklat yah?"

Azmi dan Azhar tak bisa berkata kata lagi memang itu salah mereka tidak menepati janji.

Adiba mengangguk.

"Ni Abi tadi sempet beli, coba Adiba buka."

"Wah." Dari wajah Adiba terlihat sangat senang ketika ia membuka bungkusan kertas

"Abi sengaja beli, pasti Azmi sama Azhar lupa buat beliin Adiba. Bener kan?."

"Maaf Abi."

"Lain kali jangan kaya gitu, Adiba lanjut main yah Abi mau bersih bersih dulu."

"Makasih Abi." Adiba memeluk Ali

"Sama sama." Ali mengusap lembut kepala Adiba

"Maaf yah." Azhar duduk di samping Adiba

Azmi hanya tersenyum kearah Adiba.

"Bohong." Adiba berlari menaiki anak tangga

Azmi dan Azhar yang mendengarnya sedikit terkejut.

"Huuftt." Nafas keduanya

"Udah lah Abang mau mandi dulu gerah ni." Azmi berjalan menaiki anak tangga

Al FURQON   [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang