15. Ponpes Tahfidz Qur'an

102 40 7
                                    

"kita tahu ini haram, tapi kenapa kita terkadang masih melakukannya?"
....
..

Azmi dan Azhar yang memang terlihat seperti santri lainnya, namun di sisi lain mereka juga di hormati oleh para santri karena semua santri tau bahwasannya mereka adalah putra putra dari keluarga Al Furqon pemilik pondok pesantren Tahfidz Qur'an ini, hanya saja mereka bersikap layaknya santri biasa agar menghormati antar santri lainnya.

"Abang sama Azhar istirahat aja di sini, Fajri izin ke madrasah dulu." Ucap Fajri

"Gue ikut." Ucap Azhar

"Tapi kan tangan lu?" Balas Fajri menunjuk kearah tangan Azhar

"Udah mendingan lah, gue kan pake baju lengan panjang jadi gak terlalu keliatan."

"Abang juga ikut." Sambung Azmi

"Tapi kalian beneran gak papa?" Tanya Fajri sedikit khawatir

"Kita dulu pernah ngerasain ini kok jadi tenang aja." Jawab Azmi

"Ya udah deh, ayok." Ajak Fajri berjalan lebih dulu

"Nak Azmi." Ucap sang kiyai yang tak sengaja berpapasan

"Assalamualaikum kiyai." Ucap Azmi yang di ikuti Azhar dan Fajri

"Waalaikumusalam nak, kalian mau kemana? Bukannya kalian sakit?"

"Iyah kiyai, tapi sakitnya udah mendingan, dan tadi juga sudah di kasih salep oleh ustadz." Jawab Azmi

"Lain kali hati hati yah kalau ke kebun, kalau ada apa apa panggil kiyai atau salah satu ustadz di sini."

"Na'am kiyai." Angguk Azmi dengan sopan

"Ya sudah kiyai duluan yah, assalamualaikum." Pamitnya

"Waalaikumusalam." Jawab mereka dengan sopan

Sesampainya di madrasah ruangan 3 Azhar dan juga Fajri langsung duduk di kursi baris ke tiga, beda hal nya dengan Azmi yang di kursi baris kedua.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap ustadz Fahrul yang berjalan di depan kelas

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab semua santri

"Baik, bismillahirrahmanirrahim, kaifa haluk¹?"

"Bikhoirin, walhamdulillah²." Jawab semua santri

"Alhamdulillah, Afwan karena ustadz ada perlu jadi ustadz beri tugas untuk mengulang ulang pelajaran sebelumnya, jika ustadz belum hadir lanjutkan dengan muraja'ah hafalannya masing masing, pahimtum³?" Tutur sang ustadz

"Pahimna⁴ ustadz." Jawab semua santri

"Baik ustadz pamit assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam." Jawab semua santri yang langsung memulai mengerjakan amanah yang ustadz Fahrul berikan

Terdengar sedikit suara yang menggema di ruangan, dan sebagian santri ada yang duduk di bawah dan juga ada yang menghadap kearah tembok untuk memfokuskan nya menghafal.

"Permisi, assalamualaikum." Ucap seorang santri yang sudah berdiri di depan pintu yang berhasil menjadi pusat perhatian para santri di dalam

"Waalaikumusalam." Ucap semuanya kompak

"Ada apa?" Tanya Nabil yang menghampiri santri tersebut

"Afwan saya di suruh sama kiyai Umar untuk memanggil Gus Azmi." Ucap nya sedikit canggung

"Saya?" Tanya Azmi menunjuk dirinya sendiri

"Iyah Gus, di tunggu di ruang guru." Jawab sang santri dengan sopan

Al FURQON   [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang