03

2.7K 190 32
                                    

Para readers kenapa sih malas banget mencet bintang! 😠😠

Selamat membaca

50 vote gue up



















Amora berlari kearah Dean sambil memakai cepat kaosnya. Dean yang merasa terancam,  bangkit dari duduknya dan berlari menghindari amukan Amora.

Mereka berdua kejar-kejaran di kamar Amora layaknya kucing dan tikus.

"PEDOFIL LO! BRENGSEK! DANCOL SIALAN....!! ARGHH.." Amora berteriak frustasi dan mengacak-acak rambutnya karena tak berhasil menangkap lelaki jangkung itu.

Andrean berhenti. Ia mengatur napas dengan tangan yang bertopang di kedua lututnya.

"HAH! HAH! HAH! Lo itu cewek tapi tenaga kayak cowok! Jangan-jangan sebenarnya Lo itu cowok Ra?!" Ucap Dean yang berdiri sedikit jauh dari Amora.

"DIAM LO! GA PUNYA SOPAN SANTUN! GUE BAKAL COLOK MATA LO KARENA UDAH BERANI LIAT ASET GUE!" Amora berteriak keras dan wajahnya sudah merah.

Amora kembali berlari mengejar Dean dan dengan sigap Dean kembali berlari hingga saat Amora terlalu fokus mengejar ia tersandung kaki kasur.

Brugh

"Aw... Bangsat! Siapa yang letakin kasur disini?!" Amora mengadu kesakitan sekaligus memarahi kaki kasur. Ia meringis dan melihat kaki mulusnya sedikit lebam.

"HAHAHAHA sukurin..... Emang enak" Dean tertawa kencang dan memegangi perutnya seraya mengejek Amora.

"LO! KELUAR DARI KAMAR GUE!"usir gadis itu yang mulai geram

"Ga mau!" Jawab Dean menolak

"Shit!"

Amora membuang muka. Lalu ia memegang badan kasur sebagai tumpuan untuk berdiri.

"Aww...shhh" Amora meringis dan menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

Grep

Dean mengangkat badan Amora ala bridal. Seketika Amora terkaku. Gadis itu menyipitkan matanya menatap lurus wajah tampan Dean hingga-

Bruk

""DANCOL, LO YA! KALAU GA IKHLAS NOLONGIN GA USAH NOLONG!" Ucap Amora sarkasme akibat Dean yang mencampakkan nya di kasur

"CK CK CK, bukannya berterima kasih malah ngejulid. Udah obatin luka lo. Gue balik" ujar pria itu meninggalkan Amora di kasur.

Bruk

Amora melempar bantal dan tepat mengenai bagian belakang kepala pria itu.

"Hahaha... Mampus Lo" Amora tertawa sinis.

Dean berbalik lalu memungut bantal Amora. Kemudian-

Bruk

Tepat sasaran. Wajah gadis itu terkena lemparan bantal oleh Dean dan itu cukup sakit.

"Kualat kan Lo. Dan satu lagi-" Dean menjeda ucapannya lalu "-gue bakal aduin kelakuan Lo ke om Jhonson. Biar Lo tau rasa. Hahahahha" setelah mengatakan itu Dean membanting pintu kamar Amora dan benar-benar keluar.

"Dancol sialan! Liat aja gue balas Lo!" Ucap gadis itu geram dan bergemuruh.

____________

"Papa ga tau lagi cara apa yang bisa mengubah kelakuan kamu Mora!" Suara tegas seorang pria paruh baya memenuhi ruangan kerja pria itu.

Amora sedang di sidang oleh Papa nya. Gadis itu berdiri malas sambil memainkan kuku di hadapan sang Papa seolah ini adalah hal yang biasa. Sedangkan pria paruh baya tersebut sudah lelah dengan kelakuan putrinya. Ia baru saja di beritahu Dean tentang kelakuan Amora hari ini. Mulai dari bolos kuliah dan berakhir berkelahi dengan anak berandalan.

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang