11

1.9K 161 19
                                    

Jeje kembali membuat para reader menunggu lama😌😌.










Setelah pertengkaran semalam, Amora malas turun kebawah untuk ikut sarapan. Pagi ini semua sudah kembali normal. Dean sudah harus kembali ke rutinitas yaitu kuliah sekaligus bekerja sedikit-sedikit mengurus perusahaan sang Papa.

Pria itu sudah rapi dengan pakaian kasualnya. Ia ada kelas pagi ini dan sepulang kuliah pria itu akan langsung menuju ke perusahaan sang Papa.

Dean melirik malas kearah Amora yang masih sibuk berdandan di depan cermin. Wanita itu tampak mengoleskan lipstik yang sedikit mencolok. Warna merah terang seperti menantang.

"CK! Ga ingat udah punya lakik!" Sindir Dean seraya berjalan kearah Amora. Berdiri di belakang wanita itu lalu mengambil sisir dan mulai merapikan rambutnya.

Amora seolah tuli. Wanita itu malah mengecap bibirnya guna meratakan lipstik tersebut dibibirnya.

"Selesai" ujarnya sedikit riang. Lalu menyimpan lipstik tersebut ke tasnya.

Sama halnya dengan Dean, Amora juga ada kelas pagi ini. Wanita itu berdiri dan berbalik yang sontak lansung menabrak dada bidang suaminya.

Keduanya hanya terhalang kursi rias. Amora menampilkan ekspresi tak suka. Wanita itu tak ingin ambil pusing dan memilih untuk beranjak dari sana. Namun baru ingin melangkah, Dean menahan pergerakan istrinya.

Kedua tangan pria itu mengungkung tubuh Amora. Mendekatkan wajahnya kearah telinga Amora kemudian berbisik dengan suara serak.

"Kayaknya gue harus kurangin ketebalan lipstik dibibir Lo"

"Minggir!" Cetus Amora sinis.

Ayolah, Masih pagi. Jangan ajak berantem.

"Gue ga mau ribut ya dancol!" Tekan Amora di setiap ucapannya.

Dean mengernyitkan keningnya pura-pura tak mengerti dengan perkataan Amora.

"Hapus!" Pinta Dean datar

"Ga!" Sergah Amora cepat

"Hapus gue bilang!"ulang Dean mulai menaikkan nada bicaranya.

"Sekali enggak ya enggak! Urus diri Lo sendiri! Ga usah urusi gue." Lawan Amora yang ikutan terpancing

"Lo yang hapus atau gue?!" Dean sudah tak bisa lagi menahan. Pagi-pagi sudah diajak aduh bacot, siapa yang ga emosi.

" Jangan karna Lo suami gue, Lo bisa semena-mena ke gue. Hello... Ingat gue ini Amora. Dan gue ga bakal bisa tunduk sama cowok jelek kayak Lo!" Ujar Amora meremehkan.

"Baiklah. Gue putuskan kita bolos hari ini. Lo yang udah nantang gue Mora!"

Dean mulai melepaskan atasannya. Tangan pria itu turun membuka ikat pinggangnya. Amora seketika gugup. Jangan bilang mereka akan berkuda pagi ini.

Tidak!. Dia tidak mau. Baiklah, mungkin kali ini ia harus mengalah.

"OK. GUE BAKAL HAPUS! PUAS LO?!" Teriak Amora  seraya mengambil kapas dan melap bibir nya. Tentu hal tersebut lansung menghentikan kegiatan Andrean.

Sebuah senyuman tipis tercetak di wajah tampan Andrean. Pria itu kembali memakai pakaiannya dan menarik Amora kedalam pelukannya.

Amora tertegun. Jantungnya berdegup kencang.

"Mengapa Dean bisa semanis ini. CK! Sadar Amora. Dia itu musuh mu!" Batin Amora

Cup

Dean mengecup kening Amora lembut. Lalu mengelus rambut wanita itu pelan.

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang