21.-DD

24.6K 603 7
                                    

🌻Selamat Membaca🌻

Zackhary memasuki kamar inap Raily, ia mendapati wanita itu tengah menghadap kedinding membelakanginya. Pria itu menyunggingkan senyumannya. Ia baru saja mendapatkan kabar dari rumah sakit bahwa Raily sudah siuman dan segera bergegas menuju rumah sakit. Bahkan ia membatalkan beberapa rapat penting bersama kliennya demi untuk menemui Raily.

"Tokk...tokkk...tokkk..." Ketukan pintu membuat Raily memutar tubuhnya, ia mendapati Zackhary berdiri diambang pintu dengan senyuman merekah dibibirnya. Jangan lupakan juga pria itu membawakan buket bunga mawar merah untuk Raily.

Tanpa dipersilakan pria itu memasuki ruangan, lalu meletakkan buket mawar diatas nakas. Ia langsung duduk dibangku, menopang dagunya dengan sebelah tangan, sembari menatap lekat netra Raily.

"Apakah sudah lebih baik sekarang?" Zackhary mengelus pucuk kepala Raily lembut, wanita kecil itu mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Baguslah! Kau harus menjaga dirimu baik-baik juga bayimu. Pasti kau belum memakan apapun kan? Aku akan menyiapkannya." Zackhary beranjak dari duduknya, mengambil semangkuk bubur yang telah dingin karena Raily tak menyentuhnya sama sekali.

Raily mengamati pergerakan Zackhary,  pria itu membantunya untuk menaikkan kasurnys agar Raily bisa duduk dengan bersandar, lalu mulai menyuapkan sesendok kecil bubur kedalam mulut Raily dan ia menurutinya. Raily menyukai perhatian kecil Zackhary jujur saja, namun yang terjadi beberapa hari lalu sangatlah menyakiti Raily. Pria itu meninggalkannya dan seolah tak menginginkan anaknya sendiri.

"Zac, apa kau sudah menerima dia?" Raily mengelus perutnya yang masih rata.

Zackhary menatapnya, lembut, dan intens. Pria itu ikut mengelus perut rata Raily. Ia tersenyum kecil, merasakan rasa aneh ketika ia mengelus janin yang mungkin masih sebesar biji kacang itu.

"Bagaimana aku tidak menerimanya Raily? Dia anakku! Apa kau pikir aku tidak mencintainya?"

"Maksudku bukan begitu. Aku hanya takut."

"Apa yang kau takutkan?"

"Kau pergi dan aku tidak memiliki siapapun."

"Percayalah! Aku tidak akan pergi darimu. Jika kau berpikir aku tidak mau menerima anak darimu kau salah besar Raily. Aku melakukannya karena aku menginginkannya. Hanya saja semuanya terlalu cepat"

"Kau sudah setua ini dan berpikir ini terlalu cepat? Jadi kau igin punya anak diumur berapa? 50 tahun? Lalu anakmu memanggilmu kakek?" Raily terkikik geli membayangkannya, Zackhary hanya terdiam, namun ia tak mampu mengalihkan pandangannya dari netra Raily. Tawa itu masih saja sama.

"Berhentilah mengejekku! Kau sangat suka membahas tentang usiaku!" Zackhary terkekeh ketika Raily sudah menghentikan tawanya.

Usai menyuapi Raily makanan, Zackhary membantunya untuk meminum obat dan vitaminnya. Zackhary kembali membantu Raily untuk membaringkan tubuhnya. Raily menuruti setiap apa yang dilakukan Zackhary, pria itu kembali lembut padanya dan itu sudah cukup bagi Raily.

Raily meraih tangan Zackhary, lalu ia menautkannya dengan jemarinya. Raily menetapkan netranya menelisik netra Zackhary yang juga memandangnya. Sesekali pria itu merapikan helaian rambut Raily yang menutupi wajahnya. Zackhary menundukkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya pada Raily hingga ia dapat merasakan deru nafas Raily yang menyapu wajahnya secara lembut. Perlahan Zackhary meraih bibir Raily dengan miliknya, mencumbunya lembut penuh kasih sayang, lidah keduanya saling beradu menelisik mengabsen tiap deretan gigi.

"Apa yang kalian lakukan?" Intrupsi William menghentikan aksi dua sejoli itu. Keduanya saling berpandangan, lalu menatap William yang sedang berkacak pinggang dengan wajah memerah.

Lanjut...

Bakal ada perang mertua vs menantu?🤨
Tidak ada yang tahu, karena hanya saya yang tau 🥲

Terima kasih untuk semua yang sudah membaca, vote, dan komen! Kalian BEST❤💋🌹

Daddy's Deal (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang