Daddy's Deal (18+)

42.- DD

🌻Selamat Membaca🌻

Zackhary menggendong seorang bayi perempuan dengan sebelah tangannya. Dan tangan lainnya diselipkan sebatang rokok diantara jarinya. Sesekali ia menghisapnya lalu menghembuskannya keudara. Bayi yang diberi nama Cartia itu nampak memandangnya sendu. Kedua bola mata bulat, memancarkan kepolosan dalam dirinya.

Bayi perempuan yang amat dibencinya ini, tengah memandangnya lekat. Zackhary terpaksa menggendong bayi itu, karena semalaman ia menangis tanpa henti karena demam tinggi. Dokter juga telah meresepkan obat namun tak bekerja dengan baik. Entah apa yang terjadi bayi itu langsung sembuh dalam gendongan Zackhary. Sangat merepotkan sekali.

"T—tuan, sebaiknya jangan merokok bila menggendong nona." Seoeang pelayan paruh baya mengingatkannya dengan sopan. Zackhary merespon menatap tajam pelayan yang langsung menundukkan wajahnya.

"Jika kau lebih tau mengapa tidak kau saja yang mengurusnya?"

"Ma—maaf tuan. Akan tetapi nona masih bayi dan paru-parunya juga masih lemah. Tak baik bila menghirup udara yang tidak sehat, terlebih terkontaminasi asap rokok." Zackhary memutar bola matanya malas, ia melempar rokoknya ketanah, lalu memqtikannya dengan ujung sol sepatunya.

"Permisi, tuan. Nyonya Raily masih menolak untuk memakan makanannya sejak semalam. Nyonya bahkan tidak tidur dan menangis sepanjang waktu. Sepertinya nyonya sangat merindukan keluarganya." Seorang pelayan lain datang memberikan kabar tentang keadaan Raily pada Zackhary.

"Tidak bisakah kau memaksanya? Katakan padanya bahwa ini perintah!"

"Sudah, tuan. Tapi nyonya menolak."

Zackhary berdecih. Pelayan dirumahnya sama sekali tak dapat diandalkan. Bahkan mereka tak bekerja dengan baik dalam mengurus keluarganya. Zackhary segera menuju ruangan dimana Raily berada. Ia masih membawa Cartia dalam gendongannya. Beberapa pelayan yang dilewati memberikan hormat padanya hingga ia sampat ditempat dimana Raily berada.

Raily terduduk dilantai, dengan kedua lutut menopang dagu. Tatapan wanita itu nampak kosong, bahkan wajahnya terlihat sangat pucat. Zackhary sedikit khawatir melihat keadaan wanita itu akan tetapi ia juga tak ingin rasa ibanya membuat Raily berbuat seenaknya. Apapun yang dilakukannya sekarang semata-mata hanya ingin wanita itu kembali dalam pelukannya.

Menyadari kehadiran Zackhary, Raily tak bergeming. Ia berusaha keras untuk tak menatapnya, bahkan berpura-pura tak menyadari kehadirannya.

"daddadadadadahh paratatatata" Ocehan Cartia dengan tawanya membuat hati Raily serasa diiris. Bayi hasil hubungan gelap suaminya dan jalang itu dengan nyaman tinggal dilingkungan yang seharusnya menjadi milik Mizio. Bahkan bayi itu mendapatkan kasih sayang penuh dari Zackhary. Apakah ini yang dinamakan hukum karma? Yang terjadi dimasalalu kembali terulang. Raily sangat menyesali ketika ia yang dulu mengambil apa yang seharusnya dimiliki oleh Kiara.

"Apa yang kau inginkan? Mengapa kau menyiksa dirimu sendiri seperti ini?" Zackhary mendekati Raily. "Kau tak memakan apapun dan tak tidur juga."

"Apa peduli Zac? Lebih baik pedulikan anakmu itu!" Jawab Raily dengan sinis.

"Aku berusaha peduli padamu dan anak kita."

"Dia bukan anakmu!"

"Apa kau mendapatkan anakmu dari pria lain selain diriku?"

"Cuihh...Aku tak sehina dirimu Zac. Aku selalu menjaga hubungan pernikahan yang kita mulai. Bisakah kau menjauhkan anak haram itu dari hadapanku?"

"Kau cemburu pada seorang bayi?"

"Mengapa harus cemburu dengan seorang anak terlarang Zac?"

"Bisakah kau—"

"Mamamamamam mamamamamam" Zackhary tercengang menghentikan perkataannya ketika Cartia spontan mengatakan kata yang dianggapnya sebagai panggilan mama.

"Aku bukan mamamu anak jalang! Seharusnya kau juga ikut mati!" Mendengar bentakan Raily membuat Cartia menangis histeris. Raily muak mendengar tangisan bayi itu, sama seperti ibunya bayi itu pasti sedang mencari simpati Zackhary.

"Hentikan! Kau keterlaluan Raily!"

"Kau atau aku Zac? Dasar lelaki tak tau diri! Bajingan keparat tua bangka!"

"Awas saja kau nanti! Kau akan melihat akibat dari ulahmu ini!" Zackhary segera meninggalkan ruangan dengan tergesa.

"Arghhhh!!!!" Raily berteriak histeris. Ia memukul dinding beberapa kali, menangis histeris meluapkan segala amarah dan kebenciannya pada Zackhary. Ia ingin segalanya segera berahkir.

Lanjut...