Their love story #2

487 49 4
                                    

Lan Wangji terbelalak lebar begitu Wei Wuxian menciumnya telak.

Apa ini mimpi?

Peduli setan! Lan Wangji dengan langsung mengangkat dan mendudukkan Wei Wuxian diatasnya, keduanya saling bercumbu.

Lan Wangji membuka matanya ketika sedang melakukan adegan panas tersebut, disela-sela ciuman itu dirinya tersenyum miring melihat Wei Wuxian yang telah memerah sepenuhnya.

Lan Wangji menahan bahu omega diatasnya tersebut, kemudian membanting- maaf, memutar posisinya dan Wei Wuxian.

Wei Wuxian sedikit meringis merasa perih begitu dirinya terkena serangan telak dengan diputar langsung.

Wei Wuxian perlahan mencoba untuk membuka kedua kelopak matanya, ia sedikit terkejut melihat Lan Wangji diatasnya dengan tatapan yang kosong lurus ke arahnya.

Insting omega, Wei Wuxian telah memperkirakan jika dirinya tidak akan baik-baik saja setelah ini.

Wei Wuxian merasa merinding begitu sebelah tangan Lan Wangji mulai menyelusup kedalam pakaian atasnya.

Lan Wangji melirik wajah Wei Wuxian yang terlihat seperti sedang menahan sesuatu, dengan ekspresi yang tengah menggigit bibir bawahnya, dan menutup kedua matanya erat.

Astaga, nikmat mana lagi yang kau dustakan, Wangji? Serbu!

Lan Wangji dengan spontan menarik pakaian sang omega ke atas untuk melepaskannya, Wei Wuxian yang belum siap dengan cepat mengangkat kedua tangannya.

Lan Wangji melirik tubuh Wei Wuxian yang benar-benar putih bening dan mulus, ditambah dengan dua tonjolan merah yang berada di dadanya.

Lan Wangji menyentuh sebelah pinggangnya, ia mulai meraih nipple Wei Wuxian.

"Padahal badanmu se imut ini, bagaimana bisa kau memiliki mulut yang sekotor dan kasar itu?"

.

.

"Hua Cheng?"

"Hadir~" Hua Cheng mengangkat sebelah tangannya rendah, dengan dirinya yang tengah duduk seraya menyilang kaki dan merangkul Xie Lian.

Wang Laoshi mengangguk, ia dengan segera mencentang seluruh murid yang telah menjawab panggilannya.

Lalu sekarang, giliran kedua Tom & Jerry tersebut diabsen.

"Wangji?"

Tidak ada jawaban.

"Lan Wangji!"

Sekali lagi sunyi.

Wang Laoshi mengernyit, ia menoleh pada Luo Binghe yang tengah memandanginya terus menerus.

"Binghe, kau lihat Wangji?" Tanya Wang Laoshi.

Luo Binghe menggeleng cepat, masih dengan senyuman yang terukir di bibirnya, senang rasanya duduk bersampingan dengan sang pujaan hati.

Wang Laoshi mengangguk mengerti, ia kembali menoleh. "Ada yang melihat Wangji?!" Ia berteriak kecil.

"Tidak, Laoshi!"
"Mm, aku juga."
"Sama!"

"Laoshi, mungkin Wangji masih tidur." Sahut A-Qing mengangkat sebelah tangannya untuk menjawab.

"Benarkah?" Wang Laoshi mengangkat sebelah alisnya, ia memutar mutari pulpen hitam yang tengah ia pegang.

Aporia  [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang