Sang pelaku melempar tubuh seseorang ke tembok hingga darah yang keluar dari kepalanya menempel pada tembok itu, "sial! apa apaan?!!" serunya sambil mengaduh kesakitan.
Ketika melihat si pelaku yang berdiri dihadapannya tiba tiba mendekat, seketika ia terus bergerak mundur dengan tergesa gesa disertai rasa takut yang membuat seluruh badan nya tremor. Padahal dibelakangnya tepat sekali sebuah tembok yang membuat nya tak bisa kemana mana karena terkunci oleh tatapan tajam, sorot mata sang pelaku jelas berapi api dan sangat munusuk walaupun cahaya lampu ruangan berwarna merah membuat semua warna terlihat gelap termasuk wajah si pelaku yang berada dihadapannya tak terlalu jelas.
Si pelaku mencengkram kerah baju lelaki itu dan mengangkat nya. "Terus? lo pikir abis keluar dari penjara bakal seneng seneng terus ngelakuin hal hina lagi??!" bentaknya.
"Obviously not!!" ucapnya, kemudian si pelaku melepaskan cengkramannya dengan keras hingga membuatnya tersungkur menabrak tembok.
"Tapi kelamin lo harus ilang karna udah nyentuh cewe gue" bisik si pelaku pada telinganya sambil menunjukkan sebuah pisau yang entah dari mana kini berada tepat didepan wajahnya.
Di dalam ruangan itu teriakan memilukan terdengar sangat kencang karena adegan berdarah yang dibuat sang pelaku, sedangkan orang yang melakukan justru tersenyum puas.
Ketika lelaki itu baru menyadari saat dia sudah berada di ambang kesadaran, pelaku yang melakukan ini adalah lelaki yang menunjukkan bukti foto kepada semua orang di dalam bus.
Ia tidak mengira hidup nya akan menjadi sangat sial karena perempuan itu.
"Di jemput mak lampir?" tanya Sena sambil mengenakan tasnya.
"Iya, kemarin ketauan pas kita kabur, jadi double deh di marahin papa juga" jawab Olivia sambil mengemasi barang barang dimeja kedalam tas.
"Ih kezel abis gue sama bapak lo" maki Sena tak lupa raut wajahnya yang khas saat mengejek orang.
"Mau gimanapun, dia tetep orang tua gue"
"Mati aja kek mak lampir!!" sumpah serapah Sena.
"Heh! Kenceng banget sialan!" seru Olivia sambil membungkam mulut Sena.
"Sorry"
"Woy! Ayo balik" seru Sean dari depan pintu.
"Kalo gitu gue balik dulu"
"Semoga besok masi waras" bisik Sena sambil cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jake's Obsession [2]
Fiksi PenggemarJake hanya ingin melindungi Olivia, yang tidak dapat dilaksanakan ayahnya sendiri. Namun Jake melakukan nya dengan cara yang berbeda