Sehabis pulang sekolah, Olivia hendak pulang menggunakan bus seperti biasa. Namun karena ia harus pulang lebih lambat dari yang lain karena guru memintanya mengoreksi jawaban matematika anak kelas lain, ia jadi harus menunggu bus dengan beberapa anak ekskul yang pulang sore sama sepertinya.
Sampai sebuah mobil van datang di hadapannya, membuat Olivia menatap mobil itu kebingungan.
Lalu tiba tiba pintu mobil penumpang terbuka dan seorang laki laki dengan pakaian rapat tertutup, dengan cepat menarik paksa tangan Olivia sampai masuk ke dalam mobil, lalu pintu segera di tutup dan mobil pun melaju dengan cepat. Olivia langsung memberontak dengan berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan laki laki itu namun tangan nya malah di ikat dengan cable ties dan yang membuatnya makin kesulitan tangannya diikat bersama handle di atap mobil sehingga pergerakannya makin terbatas. Bahkan sebatas mencoba melepaskan tangannya malah berujung kemerahan dan kulit pergelangan tangan nya mengelupas mengakibatkan rasa perih hingga Olivia meringis kesakitan.
"Hiks, papa... tolong aku..." gumamnya mulai menangis.
Karena situasi yang tak tepat dan ka tidak bisa apa apa selain menangis, laki laki yang duduk disampingnya langsung menyumpal mulut Olivia dengan kain agar tidak menggangu fokusnya.
"Polisi belum ngejar, tapi kita harus lebih cepet lagi," ucap lelaki yang duduk disamping nya kepada rekannya yang menjadi supir dengan pakaian yang sama tertutup juga.
"Sabar, lo ga liat jalan lagi rame??! Susah nyalip nya nih!" tukas si supir.
"Ah elah, gue ngomong doang."
"Bacot, urus aja tuh bocah."
"Marah marah mulu lu, tua mampus dah."
"Sialan!"
Tak lama setelah percakapan singkat mereka, setelah belok kanan dan jalan sudah makin sepi. Tiba tiba mobil penculik tertabrak dari belakang hingga terpental dan terbalik mengenai gedung dan memantul dan kembali ke posisi semula. Body mobil rusak parah, begitupun orang di dalam nya yang sama parah lukanya.
Jadi ia tidak tau apa selanjutnya, kecuali hawa panas yang membuatnya susah membuka mata dari sisa kesadarannya karena darah yang menetes di mata membuatnya susah melihat. Tapi yang jelas ada sesuatu yang menyala, seperti sudah jelas itu api.
Ia masih tidak mengira akan tewas seperti ini.
Menurut nya ini adalah cara mati yang tragis namun konyol, karena penculiknya gagal dan harus tewas bersama Olivia di mobil ini. Tentu saja, ia ingin selamat tapi badannya yang tak mampu bergerak ini, rasanya mustahil.
Sangat mustahil.
To be continued
🦋 © crxdia
KAMU SEDANG MEMBACA
Jake's Obsession [2]
FanfictieJake hanya ingin melindungi Olivia, yang tidak dapat dilaksanakan ayahnya sendiri. Namun Jake melakukan nya dengan cara yang berbeda