It's Complicated (past) part 2

53 5 0
                                    

Selepas EU pergi keluar kelas, keadaan saat ini mengenaskan bagi Indo. Bagaimana tidak? ga cuma teman sekelasnya dia, bahkan kakak kelas 3 pun datang melihatnya karena penasaran dan ga tanggung tanggung nanyai ini itu ini itu ke Indo yang terlihat sudah tak tahan.

"Indo suka coklat?"

"Kamu ada piagam apa aja?"

"Jadi istriku setelah lulus mau?"

"OI! DIA ITU PUNYA GW"

"BUKAN! DIA ITU PUNYA GW!"

"GW!"

"GW!"

"Indo makan bareng yok"

"Dek Indo sini sama kak Spain"

Udah rasanya ga tahan, di tambah ada perang yang pecah membuat Indo ga tahan "P-permisi, tapi aku harus ke toilet. Mal, Phil, ayo temani aku".

Indo pun pergi ke toilet sekolah bersama dua sohib sengkleknya. Setelah sampai Indo pun langsung pergi ke wastafel dan mencuci wajahnya dan teriak "HUAAAAAAA!!! AKU GA NYANGKA BAKAL JADI GINI!"

"Ya mau gimana lagi Indo? kan kau anak baru dah tuh muka cam baby gitu"

"Aku setuju sih sama kuya malay"

"Kalian berdua ga membantu..." lirih Indo melihat dua sohibnya ga ada otak buat bantu tapi di jawab dengan muka muka ga berdosa

"Kami bantu doa tadi"

*Bletak*

*Bletak*

Masing masing benjolan besar muncul dikepala mal dan phil, bikin mereka meringis sambil ngelus ngelus kepala yang kena jitak.

"Dah lah, aku mau ke kantin, kalian ikut ga?"

"Aik? kau dah hafal kantin kat mana kah?"

"Sudah, aku ga sengaja liat pas masuk gerbang"

"Serah kau lah, aku mau ke ruang ekskul dulu nanti aku bagi tau ada ekskul apa ja"

"Aku dan kuya murica ada...sesuatu yg harus dibicarakan"

Indo dan Mal bisa merasakan ada aura hitam menguar dari phil. Bukan hanya itu, karena Indo anak indigo dia bisa mendengar jeritan jeritan dari belakang phil.

Indo menarik malay untuk mendekat lalu membisikkan sesuatu "mal, apa hubungannya mereka berdua?"

Malay pun membisikkan sesuatu yang tak indo duga "mereka berdua bertunangan". Mendengar itu indo bisa mendengar bunyi petir memecah langit dari luar sekolah

"Eh? mau hujan kah? tapi langitnya tadi cerah"

"Tak tahu, dah lah aku nak pergi jom phil"

Mereka berdua meninggalkan Indo yang masih terdiam didepan wastafel dan tak lama kemudian Neth pun masuk sambil meregangkan badannya.

Berdecih dia memegang tangan kirinya yg dibalut perban "kenapa harus diperban? Luxembourg sialan, sudah kubilang tak usah diperban".

Dia merasa ada hawa seseorang dan melihat kearah dimana dia merasakannya. Dia melihat indo mematung sambil melihat kaca.

Neth berjalan ke arah indo dan menepuk pundaknya "hoi, buat apa kau mematung kayak orang bodoh didepan cermin?"

Tepukan dari Neth menyadarkan indo "eh?" dia pun melihat yang menepuknya dan kaget "SEJAK KAPAN KAU DISINI!?". Neth meringis, dia yakin pasti akan tuli kalo mendengar anak baru didepannya ini teriak lagi.

"Aku baru saja sampai dan ingin....melakukan sesuatu yang bukan urusanmu"

"Huh? oh! kau mau mengganti perbanmu ya?"

Countryhumans stuffsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang