It's Complicated (past) part 10

15 0 0
                                    

Keesokan harinya aku menuruti apa katanya papa sean (EU: kan gw yg bilang...) dan berangkat ke sekolah bareng sama papa (Indo: lo tuh ga di ajak). Kalo kalian tanya gimana tentang papi dan maminya indo, mereka masih ga tau sebab papa sean pintar jaga rahasia. Aku tau mereka khawatir banget tapi aku masih ngerasa terberat...terbreta..ter...ter...ih apa sih! intinya kalian tau lah terbetrey, ya, intinya itu. Papa sean parkir di tempat parkir khusus guru lalu kami pun turun. Aku meluk papa sean dan melambaikan tangan lalu jalan ke kelas.

"Selamat pa-"

Saat aku buka pintu kelas aku disuguhi dengan kelas yang ricuh kayak ibu ibu yang ribut antri sembako gratis. Ini mungkin terdengar konyol, tapi aku bisa dengar mereka lagi memperdebatin si oyen ato megalodon yang menang kalo gelud. Aku hanya menggelengkan kepala dan langsung menuju tempat dudukku. Aku bisa liat Neth lagi asik ngerokok sambil baca majalah dewasa yg harusnya ga boleh dibawa ke sekolah, udah gitu di mejanya ada banyak botol alkohol pula, ish kan aku sudah bilang kalo mau baca begituan jangan di kelas. Aku berdiri menghadap Neth sambil berkacak pinggang.

Neth yg ngerasa ada yg ngeliatin berdecak kesal dan melotot kearahku "ngapain kau liatin? mau ge-" dia melotot ya kupelototin balek "apa? mau gelud sama aku? ayo sini  ku ladeni dengan senang hati sampai lebam lagi semua tuh muka"

Neth langsung menutup majalahnya dan mematikan rokoknya sebelum tersenyum kikuk kearahku "a-ah, Indie, kau rupanya kukira sia-"

"Kan aku sudah bilang kalo mau baca begituan di toilet sana dasar bodoh!" tanpa babibu ku jitak itu kepala biru. Neth mengaduh dan mengelus kepalanya dan aku pun duduk sambil menggembungkan pipiku. Tanpa kusadari kelas yang tadinya ricuh tiba tiba jadi hening. Saat aku melemparkan pandanganku semua mata kini tertuju padaku "apa?". Dan bodohnya diriku malah nanya yang langsung membuat kelas kembali ricuh gara gara diriku. Emang aku ini  apa? sumber kericuhan kelas gitu?

Jadi yah, aku langsung jadi bulan bulanan masa yang nanya aku kenapa lah, aku ada masalah apa lah, kangen lah bahkan ada yang sampe jungkir balik sirkus akrobat- ish apa sih. Pening kepalaku dengar banyak bacotan di pagi hari, oke lah mereka khawatir tapi plis deh! eike itu sangat pusying ye, ih kau tu jangan ye teriak teriak di deket eike...dahlah anjir jijay. Waktu lagi panas panasnya sekelas ribut tiba tiba gebrakan buku tebal menggelegar mendiamkan suasana kelas. Saat kami semua nengok, papa- err pak asean sudah nongol dengan empat perempatan merah imajiner seraya tersenyum "hangat" iya ku kutip "hangat".

"Sudah ributnya? mau bapak skors satu kelas kalian? duduk cepat! kalian beruntung bapak lagi baik hati pagi ini"

Yang lain pun kembali ke tempat duduknya mereka sambil bertanya tanya ada apa dengan pak asean, apakah yang membuat dirinya jadi berbaik hati? meski indo dah tau sih....dan masih agak ga rela tapi yah gimana ya, demi pak asean indo rela relain aja lah... "baiklah, jadi seperti yang kalian tau kita akan melakukan pentas seni untuk kelulusan kakak kelas kalian dan bapak akan menuliskan peran peran untuk jadi koordinator, sekretaris, bendahara, dsb jadi bapak harap kalian pilih baik baik"

Semuanya cuma ngangguk kecuali neth yang mendengus kesal. Pak asean mulai menuliskan apa saja peran peran untuk melakukan pentas seni kelas XI - B. Setelah selesai pak asean mengambil bukunya dan jalan menuju pintu kelas "karena hari ini dan kedepannya fokus untuk menyiapkan acara, jadi tidak belajar titah kepala sekolah tapi bapak akan pantau kalian".

Sunyi
.

.

.

Senyap

.

.

.

Setelah pak asean pergi sepenuhnya Turki si ketua kelas maju ke depan dan ngambil spidol "oke, jadi kita bicarakan atas peran perannya dan tema kafe dan iya kita tetap melakukan kafe meskipun itu sudah mainstream dan jangan lupa untuk pentasnya siapa siapa yang mau maju. Ketua koordinatornya biar aku saja-" ucapnya sambil menuliskan namanya di papan tulis sebelum lanjut "siapa yang mau jadi wakil koordinator?" Ame ngangkat tangan dan sekelaspun melihat kearahnya, Ame si playboy dan tukang makan jadi wakil koord? mustahil!

Countryhumans stuffsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang