Selama waktu sekolah aku ga bisa berhenti memikirkan Neth dan masalahnya. Aku ingin membantu, tapi aku takut itu hanya akan membuatnya dapat masalah yang lebih.
Bahkan, waktu pulang sekolah saat aku menanyakan kemana Neth pada ibu WHO, ibu WHO hanya bilang "dia sudah pulang duluan nak, katanya ada sesuatu yang harus dia lakukan"
Aku melihat mobil ferrarinya ayah sudah terparkir depan gerbang dan aku langsung pergi ke situ dan masuk ke dalam mobil milik ayah lalu kami pun jalan pulang.
Selama perjalanan aku hanya melihat keluar jendela mobil milik ayah dengan pandangan gusar, takut, bingung dan berbagai macam lainnya.
Ayahku yang melihatku terpuruk langsung menanyakannya "Nusantara, kenapa kau sedih betul kayak tuan Britain yang lagi menghadapi krisis teh?"
"Ayah tau tidak sesuatu yang berhubungan dengan Netherland?"
"Netherland? Anak dari VOC. Corp? iya ayah tau, dia anak dari temannya ayah dan perusahaannya sekarang sedang diambang kebangkrutan. Kenapa? tumben kau menanyakan tentang perusahaan perusahaan, biasanya setiap ayah ingin berbicara tentang itu kau langsung bilang untuk stop"
Aku menghela nafas dan menghadap ke araha ayahku "Ayah, Nusantara mohon, bantu perusahaannya Neth. Tadi Nusantara melihatnya babak belur dipukuli preman bayaran"
Kami stop dulu karena sedang lampu merah. Ayah mengambil handphonenya dan langsung menelpon seseorang "Anita, tolong carikan apa saja tentang kasus VOC. Corp dan kirim ke email saya ya? saya terima datanya dari jam 7.30 sampai besok. Mohon bantuannya Anita ya?"
Ayah menutup telponnya dan lanjut jalan. Hatiku rasanya senang betul denger ayahku bersedia nolong, tapi...mungkin aku harus bilang ke ayah kalau identitasnya harus dirahasiakan.
Setelah berkendara selama 30 menit kami berdua tiba dirumah dan aku langsung ke dalam rumah dengan adanya acara pendobrakan pintu, ayahku mengikuti dari belakang
"Indo! sudah berapa kali ibu bilang jangan dobrak pintu!! omel ibuku yang lagi ngasih makan modo sama garu, peliharaanku.
"Heheh maaf ibu"
"Yasudah terserah, cepat ganti baju terus makan oke? itu ada rendang sama mie kuning di dapur"
Asik dah. Denger ibu masak rendang aku langsung naik keatas untuk ganti baju. Setelah ganti baju aku berniat turun tangga, tapi aku mendengar ibu dan ayah lagi ngobrol jadi kudengerin aja
"Kau terlalu memanjakannya Maja"
"Sudahlah Zamrud, lagian VOC kan kawan lamaku"
"Aku tau, tapi aku hanya tak mau anak kita bertemu dengan anaknya dia. Kan kau tau sendiri dia dulu preman ulung dan kau salah satu korbannya"
"Hey, sudahlah. Itu sudah masa lalu, dia yang sekarang berbeda sayang dan aku ingin membantunya"
"Terserah apa katamu, tapi jangan bilang aku tak memperingatimu. Oh iya, bagaimana dengan acara perjodohannya? bisa di jalankan?"
Hadeh, dijodohin lagi dijodohin lagi. Kemaren sama Australia, Trus New Zealand. Sekarang siapa? Kongo? Siprus? Japan?
"Bisa, kepala perusahaan Pales Manufacture sudah menyetujuinya tinggal mempertemukan putrinya dengan anak kita"
"Baguslah! kuharap Indo bisa paling tidak mencoba untuk menyukainya. Aku hanya tak ingin dia berakhir sendirian"
Tunggu, Pales Manufacture? itu kan milik ayahnya Palestina kawan lama ku- AKU BAKAL DIJODOHIN SAMA KAWAN LAMAKU?! EMAK SERIUSLAH! eh ada lanjutannya
"Aku ngerti sayang, tapi kita ga bisa memaksakan kehendak terhadapnya. Jika memang ga bisa, ya kita biarkan dia memilih pasangannya sendiri"
"Oh baiklah, aku akan mencoba untuk menerima siapapun itu kalau perjodohan ini tak berhasil"
KAMU SEDANG MEMBACA
Countryhumans stuffs
AcakHalo! Saya author PapiAsean akan membawakan sebuah bukuuu... santet //plak Sorry, maksudnya buku gaje tentang ch! This book will be in Indonesian not English, so i'm sorry for the English readers. Saya pertama kali ini bikin smut jadi maaf kalo ada...