Suara burung berkicauan menderu ricuh di telingaku. Merdu sih, tapi ribut anjir mana tempat tidurnya indo deket jendela pula
Aku bangun dari tempat tidur dan langsung ngambil handuk lalu beranjak ke kamar mandi, jan ngintip.
Setelah mandi aku langsung memakai seragam dan turun ke ruang makan Kira kira emak masak apa ya buat sarapan? saksikan setelah iklan satu in- (//ditabok author)
Eniwei, sesampainya di ruang makan aku melihat ayahku lagi baca koran pagi ditemeni kopi seperti biasa "pagi pah, pagi mah!" ucapku yang kemudian dibalas selamat pagi dari ortuku
"Indo nanti ayah ga bisa jemput, jadi kau pulang sendiri ya? ayah nanti sibuk soalnya"
"Baik yah"
Suasana makan sangat damai. Cuma suara dentingan peralatan makan yang dapat terdengar. Modo jalan ke arahku yang lalu ku sodorkan daging mentah khusus buat dia "modo makan yang lahap ya? nanti pulang sekolah kita main"
Beberapa menit berlalu dan tiba tiba bel depan rumah berbunyi 'itu pasti Malay sama Philip' tebakku
"Papa, mama, Indo berangkat sekolah dulu ya? makasih sarapannya!". Aku langsung ke pintu depan dan membukanya "Mal, Phil ayo be-" rupanya...bukan dua sahabat gendengku yang datang, melainkan seseorang yang sangat ku kenal
"Indooo!!!!! dah lama kali ga ketemuuu!!!" ucapnya sambil meluk diriku, terlalu kenceng euyyyy ga bisa nafas hayati!!
"A-ah, Pales, halo! ada apa kau kesini?" daaannn cuma dijawab ama muka cemberut ama tu cewe yang menyandang gelar sahabat masa kecilku.
Tak lama kemudian ayahku datang sambil megang tas kerjanya "ah, Palestine, senang sekali kau bisa datang"
"Pagi om Majapahit!"
Aku sontak melihat ke arah ayah dengan pandangan bingung.
"Indo, kalo kau bingung, Pales kemari untuk menjemputmu setiap pagi"
"HAH!!!!!????" CUK! YANG BENER AJA!
Sebuah sendal pun melayang dan mengenai kepalaku membuat sebuah rasa fantastis datang "maaaaa!!! napa kepala Indo dilempar sendaall!!!"
"Teriakkanmu ga bagus buat janin, jendela, kantong ayahmu dan bisa bikin orang budeg kek si setan budeg di rel kereta api". Makku bisa aja sih....
"Eniwei, Indo ayo berangkat, itu lamborghininya ayahku sudah nunggu" cakapnya sambil setengah lari menarikku menuju mobilnya
"Weh weh!? Pales pelan pelan, aku mau jatoh!!"
-Skip Time-
Hhhhhh...mabokk....perjalanannya terlalu berguncang belum lagi ada kantong lemon sialan dipajang, rasanya mual. Untungnya aku bisa nahan hingga kami turun dari mobil mewahnya Pales.
"Hm? Indo kau kenapa?" tanya Pales yang ngeliat mukaku pucet pasi.
"Cuma mual aja, kau duluan aja ke kelas ntar aku susul. Aku mau ke uks" jawabku sambil berusaha nahan rasa ingin muntah.
Untungnya Pales meng-iyakan dan langsung pergi ke kelas, jadinya aku bisa ke uks sekarang
Sesampainya di uks aku langsung mengetuk pintu dan nunggu. Selang satu menit pintunya dibuka dan ibu WHO muncul "eh? eh? kau kenapa Indo? pagi pagi sudah keringat dingin aja, dah gitu pucat pula ayo masuk"
Aku ngangguk dan masuk ke uks terus cerita sama bu WHO. Ibu nya cuma ketawa pula, huuuu "ibu napa ketawa?" tanyaku sambil nyeruput teh hangat bikinan bu WHO
"Lucu aja, kau sampai kayak gitu cuma gara gara perjalanan bergoncang"
"Tapi buuuu ada kantong lemon ituuuu!!!"
"Dah dah, nih ibu kasih roll on nanti kau hirup aja oke?" aku ngangguk dan nerima roll on nya.
"Baiklah, selepasnya kau cuma harus istirahat, mungkin tidur sewaktu jam istirahat nanti"
"Baik bu, permisi" ijinku sebelum aku beranjak keluar lalu menutup pintu uks dan jalan langsung ke kelas
Sewaktu baru nyampe Gedung 2 aku ada denger suara, lantas aku memeriksanya. Wihhh ada preman preman kemaren euy sama Neth- tunggu, NETH?!
"Hey ada apa ini? kenapa kalian berani deketin dia lagi? bukannya aku sudah mengatakannya dengan jelas, jangan dekati dia"
"Eh, eh tolong jangan esmosyik dulu dong tuan muda" dih, dipanggil tuan muda sama om om jelek, ga lepel
"Iya, kami kesini cuma mau ngasih kertas pertanda lunasnya hutang hutang itu aja" ucap salah satu anak buah dari ketua preman itu
Awas aja ampe mereka ngapa ngapain Neth, ku retakkan ginjal mereka "ya sudah, sana pergi! aku lagi ga enak badan buat ngeladeni kalian"
"B-baik!" daaannn mereka pergi. Aku ga tau mereka bakal lucu kalo lari kewalahan gitu, mungkin aku harus bikin mereka kek gitu lagi kali ya, boleh juga tuh
"Indo? kau kenapa disini? bukankah aku sudah bil-"
"Sudahlah Neth, yok ki...ta...ke kela..s..." harusnya aku ga usah keluar dari ruang uks tadi....aku baru ingat aku cuma sarapan 1 roti bakar....hadeh...aku salahin Pales yang tiba tiba narik aku sebelum aku bisa nyicip indomienya emak
Sebelum aku pingsan aku merasakan dua lengan kokoh memegangku dan menggendongku
'Indo, bertahanlah...aku...menjagamu...uks'
kata kata itu yang bisa terdengar olehku sebelum semuanya menghitam-Skip Time-
Aku membuka mataku dan mendapati diriku terbaring di sebuah ruangan "di....mana aku?"
"Kau sedang di uks nak"
"B-bu WHO?" tanyaku sambil melihat ke arah suaranya bu WHO.
"Apa yang terjadi..." aku mencoba untuk bangun tapi rasanya ga bisa. ku coba lagi tapi yang ada badanku lemes.
"Kau pingsan dan nak Netherland yang membawamu kesini, dia sekarang sedang di kantin katanya dia ingin membelikanmu makanan" jelas bu WHO
"Begitu ya-?" tiba tiba pintu terbuka (baca: di dobrak) dan Neth muncul sambil memegang sepiring mie goreng.
"Indo! syukurlah kau bangun, nih makan" katanya sambil menyodorkan piringnya kepadaku.
Aku mencoba untuk duduk dengan bantuan dinding yang untungnya deket bet sama kasur uks. Saat aku sudah duduk aku menyambar piringnya dan makan dengan lahap
Enak bet!!! eh tapi, Neth sudah makan belum ya? tanya ah "Neth, kau sudah makan belum?"
Dia hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya, hadeh sudah kuduga
"Neth, sini makan bareng"
"Ah, ga usah, nanti aku bisa be-"
"Neth, sini" cakapku sambil sedikit menekankan kata kataku.
Dia langsung duduk disampingku dan aku menyendokkan mienya dan nyodorin ke depan bibirnya Neth "Neth, bilang Ah!"
"Indo, aku bukan anak kecil dasar idiot. Aku bisa ma-" males denger aku dengernya jadi aku langsung nyuapin Neth waktu ada kesempatan.
"Ngomong terus kau ini, preman tapi banyak omong. Kalo mau jadi preman jan banyak omong, dah terima aja, kita makan ba-"
"Haduh haduh, mesra sekali kalian berdua ampe suap suapan" kata bu WHO yang sedikit kesel jadi nyamuk.
Aku hanya ketawa garing dan lanjut makan bareng Neth yang ga berontak sama sekali waktu ku suapin.
Setelah selesai, kami minta maaf ke bu WHO dan keluar dengan membawa piring kotor "kau yakin kau sudah tak apa Indo?" tanya Neth
Aku mengangguk meng-iyakan "terima kasih Neth sudah mengantarku dan menangkapku tadi" ucapku sambil tersenyum. Selepasnya aku melihat wajahnya Neth memerah, apa dia demam? kalo iya kenapa tadi dia ikut keluar? huuu memang dasar nih preman ogeb
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
A/N: maap karena lama ga update, saya orangnya rada mageran soalnya :v
![](https://img.wattpad.com/cover/297745431-288-k966914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Countryhumans stuffs
SonstigesHalo! Saya author PapiAsean akan membawakan sebuah bukuuu... santet //plak Sorry, maksudnya buku gaje tentang ch! This book will be in Indonesian not English, so i'm sorry for the English readers. Saya pertama kali ini bikin smut jadi maaf kalo ada...