|1|

11.3K 822 78
                                    

.
-

Author pov.

"Sudah kubilang jangan menerima laki-laki itu lagi, dia terlalu brengsek untuk kau yang selalu memaafkannya lagi dan lagi" ceramah gadis berponi pada sahabatnya.

"Mau bagaimana lagi Lisa, terkadang kalau dia sudah minta maaf aku pasti luluh begitu saja" kata sahabat gadis berponi.

"Ck aku malas sekali jika curhatan mu ini-ini terus, galau putus cinta terus balikan lagi, kau tak bosan begitu terus?" Kesal Lisa yang sudah jengah dengan sahabatnya.

"Sebenarnya bosan sih, itu makanya aku bercerita pada mu, sebaiknya aku harus apa Lisa" kata gadis itu lesu.

"Huh begini saja, apa kau masih mencintai si brengsek itu?"

"Aku tidak tau"

"Di tanya mala tidak tau, yang benar dong"

"Ok ok, sebenarnya aku mulai muak dengannya maka dari itu bantu aku memutuskannya ya"

"Ada syaratnya"

"Apa Palli"

"pertama Aku akan membantu mu putus dengan si brengsek itu, yang kedua kau tak boleh terpujuk dengan rayuan kampret nya lagi, yg ketiga jika kau melanggar aturan no dua ku kau bakalan ku pecat jadi sekretaris ku park chaeyoung. deal" jelas Lisa serius.

"Deal" jawab chaeyoung a.k.a sahabat lisa langsung menjabat tangan Lisa tanpa pikir panjang.

"Begitu dari dulu kan enak" kata Lisa menyeringai.

"Namanya cinta pasti tak tega monkey"

"Cinta pantatmu hitam"

"Kalau saja kau bukan bos ku sudah ku kasih cabe itu mulut pedas mu" kesal chaeyoung melihat Lisa.

"Untungnya kau bawahan ku chimpunk" Lisa si mulut pedas minta di cium.

"Sabar sabar" batin chaeyoung melihat kelakuan sahabat sekaligus bos nya itu.

"Sialan"

"Hahahaha ada yang marah kaciannya hehehe"

Chaeyoung tidak menanggapinya, ia malas berdebat dengan orang seperti Lisa yang tak mau mengalah.

"Lisa"

"Hemm"

"Apa kau tak mau mencari kekasih?"

"Belum kepikiran chaeng, nikmat hidup saja dari pada pusing mikirin pacar"

"Bilang saja tidak ada yang mau sama mu. makanya mulutmu itu jangan pedas sekali jika berbicara"

"Sembarangan kau tupai, aku ini menawan,cantik,hot,kaya, dan mempunyai perusahaan di mana-mana. Memang akunya saja yang harus pilih pendamping hidup yang cocok"

"Kalo memang begitu, aku tantang kau mencium wanita yang duduk di pojok itu" tunjuk chaeyoung pada wanita yang dudu sendiri di kursi paling pojok.

"Mwoo, micasseo" Lisa membulatkan matanya kaget.

"Halah bilang saja kau takut, cemen" ejek chaeyoung menurunkan jempol nya.

"Ok siapa takut" kata Lisa yang tak terima di remehkan.

"Pergilah tunggu apalagi" kata chaeyoung santai.

"Hem" Lisa berjalan mendekati wanita itu.

Lisa berdiri di dekat si wanita, ia menarik nafas menghentikan kegugupannya.

"Ada apa ya" bingung si wanita melihat Lisa yang hanya berdiri di sampingnya.

"Woww gadis ini sangat cantik" guma Lisa menatap mata si wanita.

"Hello, kenapa berdiri dekat saya, apakah ada sesuatu" kata wanita itu lagi.

"Mian" setelah mengatakan itu Lisa langsung mencium pipi si wanita.

Cup.

"YAAAK" marah wanita itu mencengkeram kerah baju Lisa yang hendak kabur.

"A eumm j-jangan ssalah paham" kata Lisa tergagap.

"Salah paham kata mu? Bisa-bisanya kau mencium orang yang tak kau kenal lalu kabur begitu saja, apa kau sudah gila" marah wanita itu menatap Lisa tajam dengan mata kucingnya.

"A aku eum di suruh tem-" saat Lisa menunjuk kursi yang di tempati nya, ia tidak lagi menemukan chaeyoung di sana.

"Apa? kau di suruh siapa"

"Sialan kau tupaiii, awas saja kau" geram Lisa dalam hati.

"Ah Sepertinya aku salah orang, aku kira tadi kau sepupu ku" ngeles Lisa cengengesan.

"Salah orang kepalamu, kau sudah melecehkan ku tidak ada alasan untuk mu di bawak ke penjara"

"Jangan, aku mohon" kata Lisa menyatukan tangannya.

"Tidak ada alasan, ayok" Jennie menyeret Lisa keluar restoran.

"Aku minta maaf please jangan penjarakan aku ya ya yaa" melas Lisa mantap wanita itu.

"Tidak" kata wanita itu dingin.

"Pleaseuu nona aku minta maaf, tidak lagi deh mencium orang sembarangan, janji" Lisa mempoutkan bibirnya terus memberikan jari kelingking nya.

Karena merasa kasihan, wanita itu menghela nafas terus melepaskan cengkeramannya.

"Jangan sampai kita bertemu lagi" peringat wanita itu serius.

"Kalau tidak sengaja bagaimana nona kucing"

"Pokoknya aku tidak mau tau kau tak boleh muncul di hadapan ku"

"Jika tuhan berkehendak, kita pasti jodoh nona kecil" kata Lisa tersenyum manis.

"Tidak akan" wanita itu pergi meninggalkan Lisa yang terus saja tersenyum tidak jelas.

"Hihihi kau sangat imut nona kucing. badan mu kecil tapi berisi, mulai dari mata, hidung, bibir, terus pipi mu yang menggemaskan, uuhhh aku mulai gila memikirkannya" senang Lisa memperhatikan wanita itu sampai menghilang.

"Ck aku lupa berkenalan dengannya, tapi kalau kita jodoh pasti ketemu lagi"

"Kalau tak jodoh aku memaksa tetap dialah jodohku" setelah itu Lisa pergi meninggalkan restoran mencari sahabatnya yang telah tega meninggalkannya sendirian.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

|280322|


Di klik ya Vote nya, tq🖤

my girl [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang