Bab 8

3.9K 321 0
                                    

Hey hey semua ...
Selamat membaca.....




















Sebenarnya Vanya mengakui hidup sebagai Sara tidak membuat fisiknya lelah, kehidupan nyaman yang Vanya ingin kan dahulu. Karena tidak harus bekerja terus menerus seperti kehidupan di sebelumnya. Tapi kekhawatiran dan rasa takut selalu saja menghantui jika mengingat kematian mengenaskan Sara. Vanya sangat takut apalagi ternyata meski Lucas bersikap baik kepadanya, tapi kedekatan dengan Shana terus berlanjut. Foto yang tadi di kirim mata- mata Sara membuat nya sadar dia harus segera menjauh dari Lucas.

Bahkan. Sekarang dia tidur di kasur ukuran besar dan empuk serta selimut lembut, tidak mampu membuainya untuk tertidur. kecemasan membuat setiap detik pikiran di penuhi ketakutan. Saat dirumah sakit Vanya mengira dia bisa beristirahat dengan tenang dengan segala fasilitas mewah Lucas ini. Kenyataan tidak membantu sama sekali foto kedekatan Lucas dan Shana benar benar memenuhi pikiran.

Artinya Lucas sudah menunjukkan keseriusan untuk mendekati Shana. Seperti dalam plot novel dan cerita terus berlanjut seperti dalam novel dan apakah itu artinya nasib Sara tetap sama seperti dalam novel juga?

Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi tapi kantuk belum juga menghampiri. Kesialan terus berlanjut di tengah usaha untuk tertidur ada suara ketukan pintu kamar nya. Lalu terdengar pintu terbuka dan langkah mendekat, Sara menatap Lucas terkejut. Pria yang terlihat baru pulang selarut ini membuat Vanya semakin was was dalam novel Lucas sering bermalam di hotel bersama Shanna.

apakah sudah di mulai hubungan seperti itu diantara mereka?

" Kau belum tidur?" Bariton Lucas menyapa telinga. Di balas anggukan Sara entah mengapa hanya gerakan kecil seperti itu mampu membuat Lucas tersenyum. Lihat wanita yang paling di benci nya ini, sekarang terlihat lucu dengan wajah polos tanpa makeup sama sekali. Dan kantung mata malah membuat tatapan terlihat menarik.

" Kenapa tertawa? Tingkahmu semakin aneh saja." Ucap Sara lagi lagi heran dengan tertawa tanpa sebab Lucas.

" Hanya ingin saja." Sara menatap Lucas heran sekarang.

" Apa yang membuat mu belum tertidur apa karena aku menggangu mu kau jadi terbangun? Jika iya maka aku akan segara keluar."

" Pertanyaan bagus? Sebenarnya dari tadi aku sudah berusaha tidur tapi tidak bisa. Kira- kira kenapa yaa?".

" Kau kesulitan tidur ternyata. Apa itu gejala lain dari penyakit anehmu?" Pernyataan yang terlontar itu membuat Sara cemberut. Dan gelengan dari Sara.
Entah mengapa dia merasa tersinggung. Dengan menyebut istilah penyakit aneh itu.

" Tidak tau ,bisa saja iya bisa saja tidak."

" Lalu seperti nya kau baru saja pulang ya? Kenapa terlambat sekali."

" Aku rasa kau sudah tahu alasannya Leon pasti sudah memberi tahu mu tentang acara makan dengan pegawai kantor."Lucas menjawab tenang menyiapkan alasan lain jika Sara masih terus penasaran. Apalagi Lucas pulang selarut ini.

" Oke baiklah. Lebih baik kau segera bersihkan dirimu dan istirahat lihat keadaanmu, berantakan sekali." Jawaban yang terlalu santai dari seorang Sara wanita yang begitu terobsesi kepada nya. Lucas menghela nafas sadar jika Sara di depan nya ini sedang amnesia. Yang sifatnya sangat berbeda dari sebelumnya, jika Sara sebelum amnesia pasti akan mencurigainya dan Lucas khawatir dengan nasib Shana nantinya.

" Tentu." Lucas menjawab lemah di dadanya ada sedikit kecewa atau hanya terlalu terkejut saja, Lucas tak tau yang jelas hatinya terasa tak nyaman dengan respon santai Sara. Lelaki itu lalu berjalan menuju pintu kamar.

Menjadi AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang