Selamat membaca.....
Setelah prosedur terakhir bersama dokter spesialis mental Sara segera menelfon Leon. Tapi beberapa panggilan tak terjawab. Sara agak kesal dengan itu. Bahkan sampai sekarang hari sudah semakin sore belum juga ada jawaban dari dia.hingga pada akhirnya Sara berbelok ke arah taman lagi untuk menunggu respon dari Leon.
Padahal jika diingat sesi terakhir diprosedur pemeriksaan tadi adalah sesi paling mendebarkan bagi Vanya ia ingin segera menenangkan diri dengan segala fasilitas lengkap di rumah super mewah Lucas. Ia ingin segera pulang. Tapi agaknya rasa cemas dan kesal menumpuk Setelah melamun beberapa waktu akhirnya ada panggilan dari Leon.
" Halo." Suara berat Leon menyambut pendengaran Sara.
" ya Halo."
" Maaf baru bisa menjawab mu, hari ini aku sibuk sekali Lucas suka sekali memberi tugas tambahan."
" Iya iya kalo mau cerita tentang beban kerja mu nanti dilanjutkan diperjalanan saja. Sekarang tolong jemput aku." Balas Sara dengan nada kesal.
" Tentu sekarang aku sudah dalam perjalanan 15 menit lagi sampai."mendengar jawaban itu Sara menarik nafas dalam menenangkan diri.
" Baiklah. Sekarang aku berada dia area taman rumah sakit kau bisa menjemput ku di situ."
" Oke ."
Menunggu tanpa kepastian itu sangat menyebalkan, tapi setelah mengetahui Leon akan segera datang. Vanya merasa tenang, bahkan sedikit perasaan bersalah merayapi ketika dia merasa meluapkan kekesalan pada Leon adalah hal kekanakan.seberapa kesalnya diriku tak seharusnya aku melampiaskan pada Leon dia hanya tokoh yang dalam cerita merupakan bawahan dari Lucas bukan Sara
Sial seperti nya sifat arogan Sara si antagonis masih tersisa di raga
Setelah menunggu beberapa saat, Vanya Menatap kearah jalanan di seberang taman dia melihat mobil Leon berhenti dan segera menghampiri.
"Wah akhirnya kau datang juga Leon."
" Iya, maafkan aku Sara. Terlambat menjemput mu."
" Kenapa harus minta maaf Leon pasti sebenarnya menjemput ku itu bukan tugas harian mu . Kau tak perlu minta maaf aku justru berterima kasih kau mau mau mengantar dan menjemput ku di tengah kesibukan mu."
Entah mengapa setelah mendengar jawaban itu. Leon justru semakin tak enak hati .apa ini adalah cara baru istri bossnya itu menggangu nya? dengan rasa bersalah yang muncul tak di duga karena menghadapi Sara padahal hal ini mustahil terjadi dimasa lalu.
" Sara kenapa nada bicara mu seperti itu. Padahal tadi ditelpon kau terdengar kesal."
" Kau tau Leon aku merasa bersalah padamu seharusnya aku tak melampiaskan kekesalannya ku padamu?."
" Wah Sara tak perlu seperti itu. Aku d di gaji besar oleh suamimu sudah menjadi tanggung jawabku semua perintah nya termasuk pesannya mengantar dan menjemput mu di rumah sakit hari ini." Leon mencoba menjelaskan . setelah menatap wajah raut bersalah Sara.
Sara tersenyum lembut mendengar penuturan Leon. Leon tak menyangka Nona yang ia kenal super arogan sekarang bahkan merasa bersalah padanya. Rasanya ingin menembus kecanggungan yang tercipta padahal tadi waktu berangkat rumah sakit sudah berhubungan baik.
" Sara bagaimana kita mampir ke rumah makan?" Tanya Lucas. Dia pikir menemukan ide agar suasana menjadi lebih baik.
Gayung pun bersambut .Sara terlihat mengangguk antusias. Seperti nya hobi baru sara setelah amnesia adalah makan. Setidaknya dia sudah tau cara membuat suasana hati Sara membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Antagonis
FantasíaUntuk menghindari kematian yang menakutkan Vanya yang bertransmigrasi ketubuh tokoh antagonis berusaha menghindari protagonis pria Peringatan Tulisan sangat tidak rapih Membuat mata rada pedih