Bab 18

2.3K 192 6
                                    

Salam buat kalian semua
Moodku mumpung lagi terkontrol jadi aku up biar cerita ini segera end ..

Thanks u

Tapi  gak janji cepet end soalnya moodku rusak parah lebih parah dar cerita ini.

Bye bye

















Setelah kepergian lucas bersama Sara entah kemana, shana  menghela nafas. Shana yakin wanita itu bukan wanita sembarangan. Semua tentang wanita itu bisa shana definisikan sebagai mahal dan sulit digapai oleh dirinya.

" Untung tidak seperti yang sudah-sudah." Mira di sampingnya terlihat sudah tidak setegang saat wanita itu masih disini.

" Memangnya apa yang terjadi biasanya? Jika nona sara kemari?". Shana bertanya penasaran.

" Wanita itu punya sifat temperamen dan akan mengamuk pada siapapun terutama pada wanita yang menurut dia mendekati boss kita."

Mira lalu kembali memfokuskan diri pada pekerjaannya. Tapi shana masih ingin tau lebih banyak lagi.

" Memangnya dia siapanya tuan Lucas?."

Mira terdiam sejenak. Kesulitan hendak menjawab.

" Lebih baik kau baca berita tentang Lucas dinternet saja. Aku tidak mau jadi biang gosip."  Mira mengatakan itu dengan berbisik.

" Tapi kata tuan Lucas jangan pernah mempercayai berita diluaran tentang dirinya." Shana jadi teringat nasehat lucas padanya ketika shana bertanya tentang kehidupan pribadi lucas yang ia dapatkan dari internet.

" Kalo begitu terserahmu saja ku anggap kau sudah tahu siapa wanita itu. Sekarang lebih baik kau kembali kemeja kerja mu. Kurasa aku juga perlu menyelesaikan pekerjaan ku sebelum jam istirahat sku harus menyelesaikan nya."

Mendengar pernyataan itu shana hanya mengangguk. Lalu masuk kedalam ruangan.

Mira geleng geleng kepala. Dia jelas tidak mau terlibat dengan urusan apapun mengenai kehidupan pribadi Lucas.
Lagi pula kenapa pernikahan orang seberpengaruh Lucas dan sara harus rahasia? Mira mendumel dalam hati. Karena sebagai orang yang mengetahui rahasia itu dia hanya bisa diam sebagai bentuk loyalitas.

Untuk kali ini Mira jadi merasa kasian pada wanita kasar dan bertemeramen macam Sara ketimbang pria penuh muslihat seperti Lucas.

...

Lucas membiarkan Sara meminpin jalan saat berjalan mencari tempat duduk yang nyaman ditaman kota. Lucas dibelakangnya mengikuti sambil membawa kotak makanan.

" Disini sepertinya oke?" Sara menatap sekeliling lalu duduk di  kursi taman itu .

" Pemandangan juga bagus."

Lucas hanya mengangguk ikut duduk di samping wanita itu menaruh kotak makan ditengah tengah mereka.

"  Kau  membeli ini dimana?" Lucas akhirnya bersuara. Sebenarnya semenjak tadi Sara merasa Lucas terlihat aneh karena juga lebih banyak diamnya saja ketimbang biasanya yang sering menggodanya.

" Di cafe paradiso."

" Kau tau tempat itu?"

" Aku melihat nya dinternet jadi aku penasaran. Makanan disana cukup enak tadi aku memakan banyak dessert disana." Sara mencoba lebih cerewet suasana mengurangi suasana tidak nyaman yang entah dari mana muncul ketika lucas hilang kecerewetannya. Hanya bertanya pendek sedari tadi.

Bahkan setelah mengatakan kalimat itu lucas tak menanggapi, fokus pria itu jatuh pada kotak makanan yang ia buka satu persatu bersama Sara yang turut membantu disisinya.

Menjadi AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang