Bab 17

2.3K 186 4
                                    

Meskipun banyak sekali kekurangan dari pada kelebihan...
Aku tetep bakal berusaha selesaikan cerita ini.

Tapi gak tau kapan selesainya
Dan gak janji bakal sering update.

Te amo
Ciye ileh....
Gayaan ya? te ama te amo








Lucas terlihat sibuk di kantornya matanya fokus pada laptop dihadapan dan beberapa dokumen berserakan dimeja. Melihat itu wanita cantik yang tak lain adalah Shana bergerak merapikan kertas penting bagi perusahaan itu. Lucas menyambut bantuan wanita yang baru sehari satu ruangan dengannya itu dengan senyum terimakasih.

Wanita muda itu bagi lucas seperti oase di tengah gersangnya kehidupan kantornya selama ini. Tatapan,wajah dan tindakan nya berhasil membuat nya merasa sejuk dihati. Jika ditanya apakah Lucas sudah jatuh cinta? Lucas sendiri tak tau jawabannya. Yang jelas Lucas sudah rela melakukan banyak hal hanya agar Shana lebih sering berada didekatnya.

" Tuan Lucas dalam 15 menit dokter yang membuat janji temu dengan anda akan segera tiba."

" Baiklah Shana, terimakasih sudah memberi tahu. Bilang pada sekretaris diluar untuk menyiapkan semuanya untuk tamuku nanti. Dan pastikan tidak ada orang yang mendekati ruangan saya termasuk kamu." Lucas masih dalam kesibukan nya menjawab pertanyaan shana tanpa menoleh.

" Baik." Shana lalu melenggang keluar dari ruangan melakukan perintah Lucas.

" Kak Mira, tuan lucas meminta anda menyiapkan ruangan untuk menyambung tamunya."

Wanita yang dipanggil mira itu mengangguk. Walau dihatinya sebal sekali dia kira kedatangan shana diruangan lucas akan membantu pekerjaan nya ternyata tidak juga dia masih mendapatkan tugas yang hampir sama seperti sebelumnya. Padahal sekarang dia masih sibuk dengan urusan pekerjaan lain. Tapi tak apa daripada dipecat karena membuat orang di gosipkan kekasih gelap lucas itu tersinggung.

"Oke." Mira segera memanggil beberapa seorabg OB untuk membantu nya membawa makanan dan minuman keruangan Lucas.

Dan beberapa saat kemudian mira terkejut melihat shana dengan sigap membantu ob yang kesulitan dan juga dirinya yang merapikan meja tamu. Sepertinya dia mulai mengerti kenapa lucas menyukai Shana selain cantik di atas rata-rata sifatnya juga cukup mengejutkan tak seperti yang dia kira.

" Sekarang kita hanya perlu menunggu diluar dia bilang ketika dokter datang pastikan tidak ada yang mendekati ruangan nya." Bisik shana pada Mira, wanita itu mengangguk keluar ruangan bersama ob yang membutututi dibelakang mereka.

" Terimakasih kasih kak." Saat mendengar itu mira kira itu kalimat ditujukan padanya,namun salah ternyata itu ditujukan pada ob yang hendak menuju pintu keluar.

Mira takjub sendiri ia saja lupa berterima kasih. wanita muda didepannya ini malah lebih baik darinya dalam hal attitude.

Mira yang merasa  canggung lalu segera ke mejanya, berniat menyelesaikan pekerjaan. Disampingnya shana terlihat kebingungan. Mau tak mau membuatnya basa basi pada gadis muda yang terlihat polos dan semakin menawan kalo dilihat-lihat.

Beberapa saat kemudian mereka mendengar telfon dari lantai dasar dimana loby berada.

" Baik antarkan saja tamunya kami telah menunggu." Jawab Mira tanpa banyak bertanya.

Beberapa saat kemudian pintu masuk terbuka mira terkejut bukan main didepannya bukan tamu yang sudah di janjikan tapi Sara istri dari Lucas bosnya. Mira meneguk ludah kasar ia ingat setiap kali wanita itu mendatangi kantor biasanya melabrak wanita wanita yang dekat dengan Lucas. Mira begidik ngeri ketika tatapam sara menuju kearahnya. Dia juga sedikit khawatir dengan nasib Shana yang terlihat tak tau apa-apa.

Menjadi AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang