TIGA

149K 11.9K 1.1K
                                    

RAMEIN KOMEN TIAP PARAGRAF YA

BUAT YANG GAK MAU KETINGGALAN INFO, FOLLOW AKUN WP AKU.

HAPPY READING


---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Berhenti," perintah Kayra pada laki-laki yang memboncengnya. Zio menepikan motornya sesuai titah Kayra.

Tanpa berbasa-basi Kayra melompat turun.

"Ngapain lo turun?"

Kayra yang tengah memainkan ponselnya tidak membalas. Perempuan itu tampak sibuk dengan perangkat elektronik miliknya, tidak memedulikan Zio yang menatapnya dengan raut bingung.

"Kay?"

"Lo lanjut aja. Gue bisa pulang sendiri."

"Biar gue anterin lo."

"Gak usah, gue udah pesen ojol."

Bersamaan dengan itu, ponsel Kayra bergetar. Ia lantas menempelkan benda pipih itu ke telinga. "Iya di seberang halte, Pak," ucap Kayra pada lawan bicaranya dalam telepon.

"Bareng gue aja. Gak usah naik ojol."

"Gak perlu, gue bisa sendiri."

Kayra menyebrangi jalanan yang lenggang itu. Langsung menghampiri motor dengan pengendara berjaket hijau yang baru tiba di sana.

Zio yang hanya bisa meratapi kepergian Kayra dan penolakan gadis itu menggeram. "Anjing! Sialan!" makinya di balik helm full face yang membungkus wajah.

"Kalau lo bukan mantan Riel, gue ogah biarin cewek miskin kayak lo duduk di motor gue," desis Zio dengan tatapan penuh dendam.

---

"Gue kurang apa sampai Kay putusin gue?"

Riel memandangi empat pria yang saat ini tengah bermain biliar di rumah Gara Maximillian Tachari.

"Lo bodoh."

"Bego."

"Sombong."

"Posesif."

"Brengsek."

"Ngeselin."

"Ka---"

BRAK!

Riel membanting tongkat biliarnya kencang. "Diem lo semua!"

Keanu, Gara, dan Riven auto kicep. Sementara Trevis duduk anteng di sofa ruang tamu dengan airpods menyumbat kedua telinganya sambil mendalami bacaan buku setebal tujuh ratusan halaman berjudul Epidemiyoyo---apalah itu.

GEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang