Chapter 6 "Kenapa jadi begini?"

926 91 17
                                    

10 jam kemudian..

Hari sudah mulai gelap, tapi dari dalam, Fang belum mendengar pintu dibuka, itu artinya kakaknya belum pulang. Fang akhirnya memutuskan keluar dan mencari makanan yang ada di dapur. Karena kali ini dia benar-benar sudah kelaparan. Ia melihat ada buah-buahan dan mengambil beberapa.

Saat ia baru mulai menggigit buah apel, ia merasakan ada sesuatu yang aneh dg rasanya, tapi ya sudahlah, ia makan saja hingga habis. Dan tak terasa tiga buah apel dan satu buah pisang habis dilahap nya. Setelah dirasa kenyang, ia berniat kembali ke kamarnya.

Hingga keesokan paginya, kakaknya masih belum pulang juga.

"Sebenarnya kakak ku kemana?" pikir Fang yang duduk di kasurnya.

Seketika lamunan nya buyar, mendengar jam kekuatan nya berbunyi. Ada yang menghubungi nya. "Fang!"

"Owleqa? Ada apa?"

"Fang.. sebaiknya cepat datang ke sini, kakak mu... kakak mu di serang!" ucap Owleqa yang terdengar setengah berbisik.

"Apa?! Di mana dia sekarang?"

"Mereka sedang berada di markas TAPOPS-U. Cepatlah datang dan.. berhati-hatilah" Owleqa langsung mematikan panggilan nya.

Tanpa pikir panjang, Fang yang baru bangun dan masih kusut langsung berlari menuju markas TAPOPS-U.

***

Sesampainya di kedai Tok Aba, ia melihat Owleqa berdiri di sana dengan jubah tertutup, mungkin ia tidak ingin sampai ada manusia yang ketakutan melihatnya.

"Fang, mereka di dalam, pergilah. Aku akan menunggumu di luar sini" ucap Owleqa.

(Alasan Owleqa gk ikut masuk: ya karena dia kan bukan anggota TAPOPS :v)

Fang pun langsung masuk dan saat tiba di sana, ia mendapatkan sambutan yang tidak menyenangkan. Teman-teman nya terlihat berdiri menatap Fang. Komandan Koko Ci beserta Laksamana Tarung & Maskmana juga sudah berdiri tegak di sana (sebagai hologram, karena mereka berada di planet lain).

"Sang pengkhianat sudah datang" ejek Gopal.

Fang hanya mengerutkan keningnya dan mengalihkan perhatiannya ke belakang mereka, ia melihat seseorang terbaring tak sadarkan diri.

"Kakak!!" Fang langsung berlari mencoba menghampirinya.

"Berhenti!!" Boboiboy menghalangi jalan Fang. Dan yang lainnya pun tidak memberikan jalan untuk nya.

"Minggir! Aku harus menemuinya!" Fang mencoba menerobos Boboiboy.

"Untuk apa?!" Boboiboy menariknya dan mendorongnya untuk mundur.

"Apa kau ingin menghabisinya?!!" bentak Boboiboy.

"Apa maksudmu! Aku hanya ingin menemui kakakku!"

"Apa kau belum puas menemuinya kemarin malam?!" Ying mulai angkat bicara.

"Kemarin malam?"

"Heh, pura-pura lupa" ejek Gopal.

Boboiboy mengalihkan pandangannya ke arah sarung tangan Fang, ada bercak darah di sana, dan sedikit di ibu jarinya.

"Apa ini?" Boboiboy mengangkat tangan kanan Fang yang seperti terciprat darah dan itu mulai mengering.

"Hah?!" semua terkejut dan semakin percaya jika Fang memang sengaja melakukan nya.

"Da- darah?" Fang sendiri juga terkejut karena baru melihatnya.

"Yaya, putar rekaman nya!" seru Boboiboy.

Ketika Menyerah Menjadi Pilihan [KaiFang Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang