Chapter 17 "What's happen?"

719 75 1
                                    

"FANG!!" teriak Boboiboy dan Kaizo bersamaan.

Fang yang masih tak sadarkan diri terbawa oleh arus hingga ke ujung sungai dan akhirnya terjun bebas bersama air terjun.

"Fang.." Boboiboy terduduk di tanah melihat yang telah terjadi. Ini yang kedua kalinya Fang jatuh dari ketinggian dan berakhir di laut es itu.

Kejutan. Ketika mereka sudah mulai bersedih, Fang tiba-tiba muncul dengan seseorang yang membawanya menggunakan semacam papan terbang mirip Hoverboard tapi warna hijau daun dan terlihat lebih sederhana dari yang dimiliki Boboiboy Topan.

"Eh, Bukankah dia..." gumam Boboiboy.

Orang itu menurunkan Fang di samping Boboiboy dan teman-temannya.

"Fang! Bangun, Fang!" mereka terus mengguncang tubuh Fang.

Kaizo pun tak tinggal diam, ia memompa dada Fang, dan setelah beberapa kali pompaan, sedikit air keluar dari sudut mulutnya. Matanya pun mulai terbuka.

"Fang! Kau baik-baik saja" mereka senang. Bahkan Boboiboy sampai memeluknya.

"Syukurlah. Kau selamat, Fang" ucap Kaizo.

"Apa yang terjadi? Siapa yang menyelamatkan ku?" tanya Fang.

"Tentu saja aku" orang yang menyelamatkannya tadi menghampiri Fang.

"Velta? Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Fang.

"Maaf, Aku tadi mengikutimu dan Friz karena aku khawatir terjadi sesuatu pada mu" jawab Velta.

"Kau.. bukankah kau orang yang kemarin bertemu dengan kami?" tanya Kaizo.

"Benarkah? Aku tidak mengingatnya" jawab Velta dengan santainya.

"Sebaiknya kita obati Fang Yaya dulu, mereka cedera lumayan parah" ujar Friz sambil memapah Fang.

"Kita ke pesawat angkasa kapten Kaizo saja" saran Gopal.

"Baiklah, ayo"

--------Skip Time-------

Ketika sampai, Fang duduk di kursi dan Boboiboy mengambilkan obat/salep dan membersihkan lukanya Fang. Demikian pula Yaya yang diobati oleh Ying.

"Terimakasih, Velta, karena sudah menolong ku" ucap Fang.

"Ya, sama-sama" balas Velta sambil tersenyum.

"Boboiboy, bagaimana keadaan Fang?" sebuah robot kuning terbang mendekati Boboiboy.

"Keadaan nya.. tidak terlalu baik, dia cedera di beberapa bagian tubuhnya" jawab Boboiboy.

"Siapa dia?" tanya Fang.

"Oh, dia Ochobot, salah satu teman mu juga" jawab Boboiboy sambil terus membersihkan luka Fang.

"Ochobot?" Fang memandang Ochobot dan termenung sebentar memperhatikan Ochobot dan berusaha mengingatnya.

"Aww.." tiba-tiba Fang tersentak karena Boboiboy mengoleskan salep di luka kakinya.

"Pelan-pelan! Ini sakit, kau tau!" seru Fang.

"Iya, iya. Tidak perlu marah-marah" balas Boboiboy.

"Bagaimana aku bisa tidak marah kalau kau mengolesnya dengan kasar" kata Fang.

"Hey, aku bahkan baru mengoleskan sedikit, kenapa kau sudah mengaduh kesakitan" ejek Boboiboy.

"Ish!! Kau ini!!"

"Hahaha.. kalian memang tidak pernah berubah. Selalu saja bertengkar" ujar Ochobot.

"Kami?" Fang melirik Boboiboy, sehingga Boboiboy pun sebaliknya. Keadaan pun hening sejenak.

"Oh ya, Fang. Kami juga ingin memberikan sesuatu padamu" Yaya mengambil sesuatu dari dalam dompet mini/tas pinggang nya.

"Ini jam kekuatan mu"

"Jam kekuatan?" Fang mengambilnya.

"Itu adalah jam yang bisa memberi mu kekuatan. Dan masing-masing dari kami juga punya jam kekuatan. Tapi kekuatan kita berbeda-beda, dan kau mendapatkan kekuatan bayangan" jelas Boboiboy.

"Coba kau gunakan" ujar Gopal.

Fang memakai jam nya di tangan kirinya.
"Sekarang apa?" tanya Fang.

"Keluarkan saja kekuatan mu, seperti biasanya" kata Ying.

"Euumm.. baiklah" Fang menjulurkan tangan kanannya dan tiba-tiba sekelebat bayangan keluar dari tangannya dan mengarah lurus tepat Boboiboy berdiri.

Tapi untung saja Boboiboy cekatan menghindari nya. "Hey!" seru Boboiboy.

"M- maaf.. wah.. kekuatan ini hebat sekali. Apa jam ini benar-benar milikku?"

"Tentu saja" jawab Yaya.

"Wah.. keren.." puji Fang pada kekuatannya sendiri.

--------Skip Time-------

Malam hari pun tiba. Saatnya semua orang untuk istirahat. Mereka tidur di pesawat angkasa Kaizo karena jika harus menempuh perjalanan pulang akan memakan waktu yang lama, jadi mereka bermalam di sana.

Ketika semua orang sudah pulas tertidur, mata Kaizo masih terbuka dengan lebar. Ia memiliki suatu hal dan itu membuatnya gelisah. Karena tidak bisa tidur, ia memutuskan untuk keluar. Mencari angin malam.

Tapi sesampainya di luar, ia dikejutkan dengan melihat seseorang yang sedang duduk membelakanginya sambil memandangi langit malam yang bertaburan bintang.

Perlahan Kaizo berjalan mendekati nya. "Velta" panggil nya dan orang itu pun menoleh ke belakang. "Oh, Kaizo. Ada apa?"

"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu" ucap Kaizo dengan nada serius.

"Tentang apa? Duduk lah di sini" ujar Velta sambil menepuk tanah di sampingnya.

"Tidak perlu. Aku hanya ingin menanyakan satu hal. Apa kau orang yang sama yang telah memberitahu kami bahwa Friz itu jahat?"

"Memangnya kita pernah bertemu ya? Seingat ku kita baru berkenalan hari ini" jawab Velta.

"Jawab dengan jujur. Apa kau sengaja ingin mengadu domba agar Fang membenci kami?" tanya Kaizo.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan"

"Berhentilah berpura-pura. Hanya ada kita berdua di sini. Cepat katakan! Atau kau akan menyesal nanti!!" Kaizo mengeluarkan pedangnya.

Velta berdiri dari duduknya. "Ya"

"Kurang ajar! Jadi kau memang berniat menjauhkan kami dari Fang?!" bentak Kaizo.

"Tepat seperti yang kau katakan" Velta tersenyum licik.

"Tch! Dasar! Ternyata kau musuh dibalik selimut! Jika Fang tau tentang kelakuan temannya ini, dia pasti tidak akan mempercayai mu lagi"

"Itu pun jika kau berhasil mengambil hatinya" ejek Velta.

"Velta!" seseorang datang.

BERSAMBUNG...

Ketika Menyerah Menjadi Pilihan [KaiFang Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang