Chapter 14 "Dia bercanda, kan?"

814 79 0
                                    

Satu setengah jam mereka mencari, akhirnya mereka mendapatkan sebuah pertanda baik. Mereka menemukan sebuah tempat yang letaknya mustahil untuk ada, tepat di bawah air laut. Tidak ada dinding, tidak ada pembatas ataupun penghalang, entah tertahan oleh apa tapi air laut yang berada betul-betul di langit tempat itu tidak jatuh setetes pun.

Saat menelusuri tempat itu, mereka bertanya pada penduduk di sana, dan ternyata tidak ada yang mengenal Fang. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan seseorang yang pernah melihat Fang tapi tidak terlalu mengenalnya.

"Memangnya kalian siapa?" tanyanya.

"Aku kakak nya, dan mereka adalah teman-teman nya" jawab Kaizo.

"Apa anda tau dimana dia berada?" tanya Boboiboy.

"Hmm... Ya. Dia ada di rumah Friz" jawabnya.

"Friz? Siapa dia? Di mana rumahnya?"

Orang itu terdiam sejenak dan lalu menjawab, "Sebaiknya kalian jangan ke sana, karena dia adalah orang yang berbahaya"

"Tapi.. teman kami ada di sana. Tolonglah, tunjukkan rumahnya pada kami. Tidak perlu sampai ke depan pintu. Setelah itu kami akan urus sisanya" kata Boboiboy.

"Baiklah, jika kalian memaksa. Ayo, ikuti aku!"

Hanya beberapa menit berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang terbuat dari karang dan materi laut lainnya, pintu rumahnya terbuka sehingga terlihat seorang alien sedang berada di dalam.

"Itu dia Friz" ucapnya sambil menunjuk ke arah alien yang berada di dalam rumah tersebut. Terlihat alien itu bersisik emas gelap di kaki dan telapak tangan nya, serta memakai baju tradisional.

"Apa Friz menyekap Fang?" tanya Yaya.

"Aku tidak tau. Tapi mungkin saja. Tetap berhati-hati saat berada dekat dengan nya. Karena jika kalian salah sedikit saja, Friz bisa-bisa malah melukai Fang" jawab nya.

"Cepat selamatkan teman kalian itu sebelum— aahh.. lupakan saja" Velta berlalu pergi.

"Kita harus menyelamatkan Fang, cepat!"

"Tunggu, jangan gegabah. Kita harus atur strategi" Kaizo mencegah Boboiboy

Singkatnya mereka selesai mengatur rencana dan Gopal yang maju terlebih dahulu, dia mengetuk pintu. Saat pintu terbuka Friz keluar, Yaya langsung menahannya dengan kekuatan gravitasi.

"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan?"

"Dimana kau sembunyikan teman ku?" Boboiboy dan Kaizo datang.

"Teman mu? Siapa teman mu?" tanya Friz.

"Fang"

"Fang? Aku tidak menyembunyikan nya! Justru aku yang membantunya!"

"Sungguh? Kalau begitu di mana dia?" Ying keluar dari dalam rumah Friz, ternyata tadi dia menelusuri semua ruangan yang ada di rumah itu, dan ternyata Fang tidak ada di sana.

"Dia sedang pergi keluar sebentar" jawab Friz.

"Tentu saja, kau pasti menyembunyikannya di suatu tempat. Cepat katakan di mana dia?!!" bentak Kaizo.

"Sudah kubilang, aku tidak menyembunyikan nya!!" balas Friz.

"Kau..!!" Kaizo mengeluarkan pedangnya dan mulai menghajar Friz. Pertarungan pun terjadi.

Lima lawan satu. Bukannya bermaksud curang, tapi ya mau bagaimana lagi? Mereka harus menyelamatkan Fang.

Dan tepat dugaan, Friz kalah telak, dia cedera lumayan. Dan karena Kaizo sudah sangat geram dia mengeluarkan pedang jingga nya untuk semakin menekan Friz. Tapi tiba-tiba,,

"Berhenti!" seseorang datang.

"Fang?!!" mereka melihat Fang berdiri di sana, penampilannya masih sama, hanya saja ia tidak memakai kacamata.

"Fang. Setelah setahun kami menunggu mu, akhirnya kami bisa bertemu dengan mu lagi" Boboiboy mulai menitihkan air mata bahagia.

"Kami benar-benar merindukan mu, apa kau baik-baik saja?" kata Ochobot.

"Fang, ayo ikut kami pulang" ajak Kaizo.

"Siapa kalian?" pertanyaan Fang itu sontak membuat mereka terkejut.

"Fang? Kita baru bertemu selama setahun ini, ini bukan waktunya untuk bercanda" ucap Gopal sambil cengar-cengir setengah khawatir.

"Dan apakah nada bicara ku seperti orang bercanda?" tanya Fang, datar.

"Tidak mungkin. Dia pasti hilang ingatan. Fang, aku Boboiboy, sahabat mu. Kau mengingatku 'kan?"

"Aku bahkan tidak pernah melihat mu sebelumnya"

"Fang, aku kakakmu, apa kau tidak bisa merasakannya? Lihatlah, rambut dan bola mata kita sama" ucap Kaizo.

"Benarkah? Kau kakak ku? Sepertinya tidak. Karena kakak ku bukanlah orang kejam yang tega melukai orang yang tidak bersalah" Fang merangkul Friz untuk membantunya berdiri.

"Tapi.. bukankah dia yang membuat mu terjebak di sini?" tanya Yaya.

"Salah! Justru dia yang menyelamatkan ku dari maut. Dia merawat ku yang sangat lemah saat itu, hingga saat ini akhirnya aku bisa beraktivitas dengan normal. Apa keperluan kalian datang ke mari? Apa hak kalian menyakiti teman ku?!" bentak Fang.

"Ka- kami tidak tau, kami pikir.." ucapan Boboiboy terpotong.

"Kalian pikir apa?! Kalian baru datang dan langsung membuat keributan! Sekarang juga kalian pergi dari sini! Pergi dari tempat ini!!" bentak Fang.

Deg. Sakit. Yang mereka rindukan selama ini malah mengusir mereka begitu saja. Terutama sang kakak, ia mulai merasa dadanya sesak.

"Fang. Tolong.. Ingatlah sesuatu tentang kami" Kaizo memegang dada sebelah kiri nya.

"Tidak ada yang perlu diingat. Karena aku memang tidak pernah mengenal kalian. Dan satu hal lagi, aku bukan adikmu" Fang menatap tajam pada Kaizo.

"Hah.." Kaizo terjatuh dengan lutut dan telapak tangan kiri menyentuh tanah, sedangkan tangan kanannya meremas dada kirinya yang terasa menyakitkan.

"Kapten.." Boboiboy dan teman-temannya mencoba membantunya.

"Cepat pergi dari sini! Dan jangan pernah kembali lagi!" bentak Fang.

"Tapi, Fang.."

"PERGI!!"

"Boboiboy.." lirih Kaizo. Ia menggelengkan kepalanya, isyarat untuk tidak meneruskan usaha mereka ini.

Akhirnya dengan berat hati, mereka memutuskan untuk pergi dengan kapal selam mereka.

----------Skip Time---------

Di hospital luar angkasa, mereka membawa kapten Kaizo untuk diperiksa.

"Bagaimana, Dok?" tanya Boboiboy.

"Hmm.. bukankah saya sudah bilang sebelumnya, jaga perasaan anda. Jangan sampai anda tertekan, karena itu akan mengakibatkan jantung anda bekerja secara tidak beraturan" ucap dokter pada Kaizo.

"Tunggu dulu. Maksud dokter, sebelum ini, kapten Kaizo juga sudah pernah berobat di sini?" tanya Yaya, kebingungan.

"Iya, sekitar dua bulan yang lalu. Dia menderita serangan jantung akibat racun yang menempel di jantungnya. Dan kami sulit untuk membersihkan nya" jelas dokter.

"Apa tidak ada cara untuk menyembuhkan nya?" tanya Ochobot.

"Saya bilang itu sulit, bukan mustahil, jadi masih ada kemungkinan. Tapi proses penyembuhan nya harus secara bertahap, karena racun itu bukanlah racun biasa. Dan disamping itu juga, kalian harus membantunya mengontrol emosi dan perasaan nya, jangan sampai dia tertekan, kecewa, atau sedih yang berlebihan. Karena itu akan berakibat fatal baginya" jelas dokter pada Boboiboy dan teman-temannya.

"Kalau begitu, saya permisi keluar" dokter berlalu pergi.

"Kapten, kenapa kapten tidak beritahu kami tentang penyakit ini?" tanya Boboiboy.

"Hmmm.. Aku hanya tidak ingin membebani pikiran kalian tentang apa yang menyiksaku"

Inikah Kaizo yang dahulu Fang inginkan?

BERSAMBUNG...

Ketika Menyerah Menjadi Pilihan [KaiFang Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang