Kim Doyoung atau yang biasa di panggil dengan sebutan Dobby itu menghentikan langkah jalan-nya ketika rintikan hujan mulai turun. Dia memilih memutar balik ke sekolahanya lagi karena tidak ada tempat berteduh, lagi-an ia berjalan belum jauh dari sekolahan-nya sampai di sana ia mengambil payung untuk di pakainya. Dari tadi pagi dirinya sudah jaga-jaga mengingat dirinya yang setiap hari sebelum berangkat selalu mengecek keadaan cuaca terlebih dahulu tak lupa juga memakaikan payung khusus tas itu yang sudah tersedia dari tasnya tersebut.
Payung itu sudah terbuka, dan Doyoung langsung memakainya. Karna, sudah pakai payung itu ia berjalan melawan arus di derasnya hujan yang padahal tadi hanya rintikan, dan sekarang menjadi deras alhasil jalan yang ia lewati banyak genangan air.
"Woi gue mau nebeng lo!" Teriak pemuda tampan itu dari belakang Doyoung yang masih bisa di dengar olehnya.
Yang merasa ada memanggilnya-pun menghentikan langkah jalan-nya ia menoleh ke belakang untuk melihat orang tersebut.
Ia menghampiri Doyoung dengan pakaian yang sudah basah kuyub, dan tas yang di pakai payung khusus tas seperti Doyoung juga. Entah, bukunya selamat atau tidak.
"Gue, yang bawa gagang payungnya aja" katanya dengan merebut gagang payung itu dari tangan gengangman Doyoung yang tiba-tiba juga sudah sepayung dengan Doyoung.
"Sorry kalau gue tiba-tiba manggil lo terus nebeng payung lo" sambungnya
Dobby ngangguk aja, dan mereka jalan berdua di derasnya hujan.
"Rumah lo mana?" Tanyanya dengan menatap Doyoung
"Gak jauh dari complek sini sebentar lagi juga sampe kak" jelas Doyoung
Mereka gak ada lagi pembicaraan selama di jalan sama-sama canggung.
Sampai suara Doyoung itu memecahkan keheningan.
"Udah sampe kak itu rumah Dobby" tunjuk Doyoung seperti anak kecil yang menunjuk mainan yang ia mau
Yang di sampingnya hanya menatap gemas Doyoung.
"Itu rumah lo?"
Doyoung cuman ngangguk kek anak kecil.
"Ya udah gue anterin lo dulu"
Pemuda tampan itu benar-benar mengantar Doyoung dulu sampe depan rumahnya.
"Pinjem payung lo ya dek, besok gue balik in dah, janji gue. Lo tunggu aja di depan gerbang sekolah lo entar gue samperin lo" katanya dengan mengelus kepala Doyoung
Doyoung yang kepala dan rambutnya di usap tiba-tiba itu membuat pipinya jadi kek kepanasan. Karna dia selama ini gak pernah di perlakuin kek gitu selain orang tuanya.
"Pipi lo merah? Wkwkwk lucu banget lo. Salting ya?" Tanya pemuda tampan itu setelah melihat pipi Doyoung dan tersenyum di akhir kalimatnya
Mendengar itu dobby langsung memegang kedua pipinya "gak tau kak tiba-tiba panas pipi dobby" jawabnya dengan polos
"Ini bocah gemesin pengen gue gigit pipi boleh gak sih?" Batin pemuda itu saat melihat Doyoung yang lagi salting.
"Dek jangan pacaran sama siapa-siapa ya kamu milik kakak" Bisiknya di telinga dobby setelah itu pergi meninggalkan Doyoung
Ini gue publik lagi critanya dengan ship yang berbeda ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2°Hujan Dan Payung | Harubby
ChickLitKata orang jodoh itu bakal datang sendiri? Tapi jodoh Dobby itu istimewah karena, dia datang ketika hujan turun walaupun ia tidak sadar. Dan, payung serta, hujanlah yang jadi saksi bisu awal pertemuan mereka. [Belum di revisi] Kalau ada penulisan y...