0.6

398 68 1
                                    

"Kok tadi lo lama keluarnya?" Tanya Haruto yang masih fokus mengendarai motornya.

"Tadi aku ngajar PMR dulu setelah jam pulang sekolah. Kan Dobby ketua PMR" jelas Doyoung

"Wih keren nerarti, lo bisa dong obatin hati gue kalau lagi luka?" Kata Haruto dengan sekilas melihat kaca spion motor.

"Ya bisa aja kalau kak Haru ngizinin aku?" Jawab Doyoung seadanya.

"Dari kemarin lo kayaknya minta izin terus dah?"

"Ya kalau gak gitu usaha aku juga sia-sia kak. Kalau kak Haru sendiri gak ngizinin"
 
"Tapi kata gue sih ya kalau lo mah gak usah izin"

Setelah itu gak ada lagi yang mereka omongin lagi. Sampai depan rumahnya Doyoung.

"Nih helmnya" Doyoung menyerahkan helm itu ke Haruto, dan ia mengambilnya dari tangan Doyoung.

"Eh, kak bentar tunggu sini dulu oke" suruhnya ke Haruto. Dan lelaki itu cuman ngangguk aja.

Doyoung masuk ke rumahnya. Dan akan mengambil suatu barang kemudian memberikanya ke Haruto.

"Bunda, kenapa nangis?" Doyoung khawatir ketika tak sengaja melihat Hyunsuk tengah menangis di meja makan.

"Kamu udah pulang sayang, mandi habis itu makan?" Ucap Hyunsuk sedang berusaha mengusap air matanya agar Doyoung gak tau tapi udah terlambat dia keburu tau.

Doyoung berjalan menghampiri Hyunsuk, dan memeluknya. "Bunda jangan nangis Dobby gak suka tau!" Doyoung itu paling gak bisa kalau lihat bundanya nangis.

"Bunda lihat Dobby sekarang!" katanya dengan memegang wajah Hyunsuk

"Bunda itu gak sendiri masih ada Dobby disini, Dobby sayang bunda dan gak akan ninggalin bunda dan bunda juga gak boleh ninggalin Dobby sendiri oke? Yang Dobby punya di dunia ini itu cuman bunda"

Hyunsuk menangis seketika setelah mendengar kata Doyoung tersebut. Dan langsung memeluk putra tunggalnya itu. "Maafin bunda ya sayang. Karena, gak bisa mertahanin ayah kamu dulu sayang"

"Gak, bunda gak salah yang salah dia dan jangan nyebut dia ayah Dobby, Dobby gak suka!"

"Udah bunda jangan nangis lagi ya?" Sambungnya.

"Iya gak lagi ni" kata Hyunsuk kemudian ia tersenyum




"Ini buat kak Haru aja" Doyoung menyerahkan payung yang sama saat ia pakai dulu bersama Haruto waktu itu.

"Buat gue?" Tanya Haruto yang masih duduk di motornya

"Iya lah siapa lagi?"

"Terus maksud lo ngasih Ini payung buat gue apaan?"

"Ya kalau kangen aku kak Haru bisa lihat payung aja"

"Geer banget siapa juga yang bakal kangen lo nanti?"

"Tapi, tenang tetep gue ambil juga" kata Haruto dengan mengambil payung itu dari Doyoung

Entah kenapa Doyoung kesel saat Haruto berbicara seperti itu. "Yaudah terserah. Udah sana pergi" usir Doyoung

"Si bocil marah ini ya?"

"Aku itu udah gede bukan bocil ih!"

"Iya gue pulang jan kangen ya sama gue"

"Gak" ucap Doyoung setelah itu masuk ke rumahnya meninggalkan Haruto sendiri

"Besok lo gue jemput lagi!" Teriak Haruto yang masih bisa di dengar doyoung sampai rumahnya.


































Ini crita sering update ya 😭 gppkan dapat notifnya? Pdhl lagi ulangan juga🙂
Lagi banyak ide soalnya:)























2°Hujan Dan Payung | HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang