0.7

373 65 2
                                    

Pyar!

Suara piring pecah itulah yang Haruto dengar pertama kali saat baru saja masuk ke dalam rumahnya. "Mama?" Katanya dengan khawatir kemudian, berlari menghampiri suara tersebut.

"Udah berhenti kamu lempar piring itu Junkyu!" Teriak papa Haruto.

"Mama udah!" Haruto langsung memeluk tubuh Junkyu dari belakang.

"Kenapa kamu baru pulang sekarang mas? Kemarin dua hari yang lalu kamu gak pulang kemana aja Ji!!" Teriak Mama yang lebih tinggi dari papanya.

"Ah, ya pasti kamu ketemu selingkuhan kamu itu kan Mashiho?!"

"Kamu itu kalau ngomong yang bener ada Haruto disini!"

Haruto diam-diam tersenyum kecil kerena, ia sebenarnya sudah tau semuanya dari beberapa waktu lalu.

Pyar!

Lagi untuk kesekian kalinya Junkyu melempar piring yang sudah ada di dekatnya itu ke sembarang arah dengan penuh emosi. "Ma udah mah" Haruto memegang kedua tangan Junkyu untuk menghentikan hal yang tidak di inginkan-nya

"Papa, butuh berapa jalang lagi buat muas in nafsu papa itu?! Biar Ruto cariin, asal papa gak sakitin mama lagi! Dan mau cerain mama?!"

Junkyu menatap Haruto dan kaget saat Haruto mengucapkan hal itu. "Haru" lirih Junkyu

"Ma, aku gak bisa lihat mama di sakitin terus sama papa ke gini. Maaf ma tapi, aku mau mama cerai dari papa"

"Emang bener ya kalau emang dasarnya udah gak setia sama pasangannya sampai kapanpun gak akan pernah setia!" Kata Junkyu dengan menatap sinis Jihoon

"Dan kamu lupa Jun kalau kamu itu juga salah satu jalang itu" ucap Jihoon remeh

Brugh!

Haruto memukul wajah Jihoon papanya sendiri dengan keras dan mengeluarkan darah karena, ia tak terima dengan apa yang di katakan oleh Jihoon. "Aku gak suka ya papa manggil mama jalang! Atau bandingin mama sama jalang papa yang murahan semua itu!"

Jihoon mengelap darah di bibirnya dengan tangan. "Haru sayang kamu itu masih kecil. Dan, gak tau semua tentang masa lalu kami jadi kamu diam aja!" Kata Jihoon dengan berjalan ke arah Haruto.

Brugh...

Jihoon membalas pukulan dari anaknya sendiri karena tak terima. Dan Haruto juga membalasnya balik akhirnya anak dan ayah itu berkelahi di depan Junkyu ia sendiri menangis melihat dua orang yang paling ia sayangi dan ia cintai itu saling menyakiti satu sama lain. "Udah! Kalian berhenti!" Kata itu tidak dapat menghentikan perkelahian mereka berdua.

"Haruto udah berhenti! mama gak mau kamu nyakitin papa kamu sendiri!"



"Sini Mama obatin lukanya" kata Junkyu ke Haruto yang sekarang mereka ada di kamar Haruto dan jika di tanya tentang Jihoon kemana? Ya pasti dia pergi meninggalkan rumah setelah kejadian tadi.

"Gak mau, sebelum mama jawab dan jelasin sendiri semuanya! Kalau yang di katakan papa itu salah!"

"Bukannya mama gak mau, mama takut kamu kecewa sama mama Haru"

"Jadi bener? Mama pernah rebut papa dari orang lain?"

Junkyu ngangguk pasrah karena memang itu benar dan ia tau itu salah banget. "Maafin mama ya, mama tau itu salah tapi, mama gak bisa ninggalin papa kamu Haru"

"Jadi bener ya yang di omongin papa. Mama apa gak pernah mikir gitu gimana keadaan keluarga pertama papa hah?!" Haruto mulai kesal dengan Junkyu ia tak menyangka hal itu. "Berarti aku juga termasuk anak dari perselingkuhan kalian juga ya?" Tanya Haruto ke Junkyu.

Junkyu diam ia tak menjawab pertanyaan Haruto.

"Bahkan mama gak jawab pertanyaan aku" katanya setelah itu beranjak dari kamarnya dan meninggalkan Junkyu sendirian

"Haruto kamu mau kemana?"

"Bukan urusan kamu!"







































2°Hujan Dan Payung | HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang