0.8

338 62 0
                                    

"Bunda aku izin dulu ya mau ke alfa" pamit Doyoung ke Hyunsuk saat sudah sampai di depan pintu rumahnya dan akan membuka pintu rumah tersebut.

"Iya hati-hati bawa motornya jangan ngebut" peringat Hyunsuk yang lagi lihat duduk di sofa depan tv.

"Iya gak kok bun" kata Doyoung dengan berjalan menuju luar rumah untuk menghampiri motornya tersebut. Kemudian Doyoung menaiki motornya itu tak lupa menyalakan nya juga dan memakai helmnya. Ia akan ke alfa untuk membeli mie. Sampai sana ia memakirkannya motornya di depan alfa. Meletakkan helmnya di kaca spion motornya ia akan masuk ke alfa. Tapi, matanya tak sengaja melihat sosok laki-laki yang tengah terduduk di depan alfa tersebut dengan sebatang rokok yang ada di tangannya dan juga menggunakan jaket abu-abu yang menurutnya orang itu tidak asing baginya asing.

"Kak Haru?" Tanya ragu pada dirinya sendiri. Kemudian berjalan menghampiri orang tersebut.

"Kak Haruto?" Tanyanya lagi saat sudah sampai di depan orang tersebut.

Yang di panggil namanya itu mendongak ke arah Doyoung. "Kak itu wajahnya kenapa? Aku beliin obat merah, alkohol sama kapas dulu ya? Kakak tunggu sini oke!" Doyoung kaget dan tak tega melihat kondisi wajah Haruto sekarang ini.

Haruto tak menjawab dia diam aja. Setelah itu Doyoung masuk ke alfa untuk membeli obat merah, kapas, dan alkohol mungkin kalau ada? Serta mie juga.

"Gue anak pelacur ya?" Kata Haruto lirih.

Tak lama setelah itu Doyoung udah datang dengan obat merah, alkohol dan kapas. Ia mulai membuka alkohol tersebut lalu menuangkannya sedikit ke kapas tersebut. "Sini mana wajah kakak? Aku bersihin dulu pakai alkohol ya walaupun agak perih sih" Doyoung mulai meraih wajah Haruto lalu menekan pelan-pelan kapas ber-alkohol itu ke wajah Haruto. "Kalau sakit atau perih bilang ya? kayak ya lukanya udah lumayan lama ya kak?" kata Doyoung dengan muka khawatir dan fokus ngobatin luka tersebut.

Haruto masih diam juga ia tidak bicara.

"Kakak kenapa diam aja? Ada masalah ya?"

"Kenapa Dob gue harus dari anak seorang pelacur?"

"Hah, kak Haru ngomong apa sih!?"

Haruto menatap Doyoung dengan mata sembabnya. "Kak Haru nangis?" Tanya Doyoung setelah itu memeluk tubuh Haruto.

"Jangan tinggalin gue" lirihnya

Doyoung melepaskan pelukan itu. "Kak Haru kenapa sih? Jangan ngomong kayak gitu! Dobby gak suka"

"Emang lo mau temenan sama anak seorang pelacur?"

"Dan aku korban broken home" jawab Doyoung dengan tersenyum tipis

"Doy"

"Aku gak perduli soal hal itu kerena, pasti itu privasi keluarga kakak, dan aku temenan sama kak Haru itu tulus"

"Maaf, gue gak tau"

"Udah yuk kita pulang aja" Ajaknya

"Tapi, gue gak mau pulang ke rumah sekarang doy"

"Yaudah pulang ke rumah aku aja dulu, bunda baik kok pasti di bolehin"

"Makasih Doy. Kemarin, gue yang bilang kalau lo boleh jadiin gue rumah ke dua lo. Tapi, sekarang lo yang gue jadiin rumah gue pengangganti rumah pertama gue yang udah mulai runtuh"

"Udah kak gak udah bahas itu lagi. Aku gak suka"








2°Hujan Dan Payung | HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang