Haruto terbagun dari tidurnya pukul 2 pagi dan berniat untuk ke toilet. Ia binggung gak tau di mana toiletnya. Langkahnya terhenti ketika mendengar tangis suara dari seseorang?. "Eh keknya ada yang nangis?" Langkah Haruto terhenti seketika. Ia mulai mencari asal suara itu dan ternyata berasal dari salah satu pintu kamar. Haruto ingin mengetuk pintu tersebut tapi, dia merasa ragu serta, tidak enak, dan akhirnya ia tidak jadi ke toilet dan berakhir balik lagi ke kamarnya. Sampai di kamarnya Haruto terduduk di pinggir kasur. "Kayaknya gue besok harus tanya Doyoung" batinnya setelah itu balik tidur lagi.
Tok...tok...tok!
Pintu di ketok oleh Doyoung. Walaupun sebenarnya pintu itu gak di kunci sih tapi, kalau gak izin dulu ke Haruto dia gak enak. "Kak Haru udah bangun belum?" Tanya Doyoung dari luar kamar.
Haruto yang berada di dalam terbangun saat mendengar suara Doyoung. Ia terduduk untuk mengumpulkan nyawanya dulu dan setelah itu beranjak dari tempat tidurnya tersebut untuk membukakan pintu untuk Doyoung.
Ceklek!
Pintu itu terbuka dan yang Doyoung lihat pertama adalah Haruto dengan rambut acak-acaknya, dan muka bantal khas bangun pagi itu.
"Kenapa gak langsung masuk dan bangunin gue?"
"Aku-nya gak enak sama kak Haru"
"Kalau lo nikah sama gue lo harus bangunin gue pokoknya!"
"Emang nanti kita nikah?"
Haruto terdiam sesaat. "Ya siapa tau nanti?"
"Udah ayo kita makan dulu" kata Doyoung mengalihkan topik pembiraan tersebut
"Gue mau langsung pulang aja"
"Hm... tapi, ini hari minggu lo kak gak mau main dulu disini?"
"Gak kapan-kapan aja ya"
"Oke. yaudah, aku anter sampai luar tapi, pulang naik apa?"
"Gue pakai ojek"
Doyoung ngangguk aja.
Sampai depan rumah mereka berdua nunggu ojek online yang udah di pesan oleh Haruto. "Mas Watanabe Haruto ya?" Tanya abang ojol itu yang udah sampai sesekali melihat hp untuk memastikan benar atau tidak kalau itu penumpanganya.
"Iya benar pak" jawab Haruto kemudian pak ojol itu memberikan helm ke Haruto
"Gue pulang dulu ya Doy" katanya selesai memakai helm dan setelah itu naik ke motor tersebut
"Iya, hati-hati kak"
"I love you Dobby" Teriak Haruto tanpa rasa malu saat motornya mulai menjauh dari tempat tersebut
Doyoung diem ia kaget dan tersenyum tipis setelah Haruto ngomong kayak gitu. Dan ternyata Haruto itu orang bar-bar juga di kira Doyoung, Haruto itu pendiam, dan cool gitu. "Love you to" balas Doyoung dalam hati dengan masih melihat kepergian Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
2°Hujan Dan Payung | Harubby
Literatura FemininaKata orang jodoh itu bakal datang sendiri? Tapi jodoh Dobby itu istimewah karena, dia datang ketika hujan turun walaupun ia tidak sadar. Dan, payung serta, hujanlah yang jadi saksi bisu awal pertemuan mereka. [Belum di revisi] Kalau ada penulisan y...