Part 1

157K 269 4
                                    


Saat masih muda hidup seharusnya terasa mudah , tapi itu tidak dialami oleh Verdy seorang lelaki lajang berumur hampir 40 tahun yang masa mudanya serba kesusahan dan penuh keprihatinan , sejak remaja ia sudah bergelut dalam kemelut kehidupan yang tidak pernah berpihak padanya.

Tak cuma masalah kemiskinan yang dialami Verdy tapi juga rentetan tragedi pribadi dan keruwetan keluarga yang berantakan benar benar membuat Verdy kehilangan masa mudanya , dari tahun ke tahun keadaan terasa semakin menyesakkan hingga berkali kali Verdy ingin bunuh diri.

Verdy merasa hidup ini tak adil , berdoa dan beribadah berhenti ia lakukan saking frustasinya ia berkubang dalam keterpurukan hidup yang berkepanjangan , Verdy benar benar menjalani hidup seperti binatang jalang yang terbuang.

Ia juga sering merasa iri melihat teman temannya yang punya kehidupan normal , bisa menikah , punya anak dan merintis karier yang cemerlang , bagi Verdy semua itu cuma mimpi yang terlalu indah untuk terjadi dalam hidupnya yang menyedihkan.

Saat usia 30 tahunan Verdy masih tetap hidup susah dan miskin hingga ia merasa minder dalam pergaulan sosial , ia merasa jalan hidupnya berada di luar standar normatif orang orang kebanyakan yang membuatnya tidak cocok bergaul dengan sembarang orang.

Verdy hanya punya sedikit teman yang sama sama miskin dengan dirinya , soal pekerjaan Verdy sudah berkali kali ganti profesi , ia pernah jadi pengamen , tukang sedot WC , pegawai toko , montir bengkel , nelayan , kondektur bis hingga bandar judi togel dan kiu kiu.

Tak ada yang memuaskan bagi Verdy hingga akhirnya ia penasaran untuk mempelajari trading saham secara otodidak tanpa ada yang membimbing , beruntung Verdy tipikal pembelajar cepat yang bisa dengan gampang menguasai dasar dasar ilmu trading saham dan forex.

Dengan penuh ketekunan ia terus belajar dan mengasah pengalaman trading saham walaupun hasilnya cuma dapat recehan saja , bahkan sudah berkali kali ia mengalami loss atau tekor tapi tetap saja ia masih ingin terus main saham.

Verdy sadar bahwa ilmu trading saham bisa terus diasah melalui pengalaman yang dianggapnya sebagai guru terbaik , ia tidak gampang menyerah meskipun sering loss hingga kehabisan modal dan akhirnya harus cari utangan sana sini untuk modal trading saham lagi.

Ketekunannya itu baru membuahkan hasil setelah bertahun tahun kemudian , kemampuan analisa fluktuasi pasar atau kalkulasi resiko dan cuan hanya bisa terasah melalui pengalaman panjang , itulah yang membuat Verdy akhirnya benar benar berhasil merubah nasib secara perlahan.

Ia tak lagi ngekos tapi sudah bisa beli rumah di kawasan Margonda Depok , selain itu ia juga bisa beli mobil BMW M3 bekas dan menikmati apapun yang tak pernah bisa dinikmatinya saat masih hidup susah dalam kemiskinan berkepanjangan.

Tahun 2020 ketika banyak orang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Corona Verdy justru menghasilkan cuan banyak setelah membeli saham berlot lot saat harganya sedang anjlok , kelesuan bursa saham benar benar dimanfaatkan Verdy sebaik baiknya.

Kepemilikan saham dalam jumlah banyak membuat Verdy senang , ia telah mencapai kondisi freedom financial berkat dividen dari saham sahamnya yang tak pernah ia lepas meskipun harganya sudah naik tinggi , dividen yang jumlahnya puluhan juta sudah cukup untuk biaya hidup tiap bulan.

Ketika orang orang kebanyakan harus memeras tenaga dan menyisihkan waktu untuk bekerja Verdy cukup ongkang ongkang terima dividen , ia mulai menikmati hidupnya yang secara ekonomi sudah sangat mapan , bisa dibilang ia termasuk golongan orang kaya baru.

Jika ditotal seluruh kepemilikan saham , aset dan hartanya sudah mencapai milyaran , meskipun begitu Verdy hanya menikmati hidup secukupnya saja , ia tidak pernah foya foya atau pamer gaya hidup mewah , ia masih suka makan di warung atau beli barang murahan di lapak pasar loak.

Verdy juga tidak pernah menyombongkan kekayaannya , ia sadar bahwa di atas langit masih ada langit sehingga dirinya merasa bukan apa apa kalau dibandingkan para konglomerat kelas atas , lagipula ia muak melihat orang orang yang sok kaya atau sok sukses.

Yang patut dipuji adalah caranya bersyukur dimana ia selalu membuat anggaran untuk kegiatan sosial kemanusiaan secara rutin , teman dan tetangga miskin di lingkungannya juga ia modali secara cuma cuma buat usaha kecil kecilan seperti warung atau jualan pakai gerobak.

Selain itu ia juga menjadi donatur tetap buat Youtuber sosial seperti Cak Budi atau Pratiwi Novianthi , bahkan ia juga mulai aktif ikut kegiatan bencana alam seperti erupsi gunung Semeru pada akhir tahun 2021 yang membuatnya jadi lebih berempati.

Kini di usianya yang hampir 40 tahun Verdy sudah bisa berpuas diri dengan segala pencapaiannya , kadang ia masih tak percaya kalau nasibnya yang dulu serba susah , miskin dan penuh keprihatinan sekarang benar benar sudah berubah drastis hingga tampak sempurna.

Jika dilihat kehidupan Verdy memang tampak sempurna tapi sesungguhnya tidaklah demikian , meskipun duitnya banyak tapi Verdy tidak punya istri buat mendampingi hidupnya , ia memang tidak mau menikah karena berbagai alasan yang membuatnya lebih suka hidup melajang.

Lagipula ia memandang kehidupan rumah tangga sebagai hal yang merepotkan dan penuh dengan masalah , Verdy telah melihat bagaimana orang tuanya bercerai saat ia masih remaja , ia juga melihat teman temannya selalu bermasalah setelah berumah tangga.

Ada teman Verdy yang ribut karena perselingkuhan , perseteruan keluarga besar atau kesusahan ekonomi karena mertuanya matre , ada juga teman Verdy yang sudah sukses jadi orang kaya tapi malah dimanfaatkan saudara saudara istrinya yang datang kalau ada butuhnya saja.

Dulu Verdy memang ingin menikah punya anak dan istri yang bisa mendampingi hidupnya , tapi sekarang perspektifnya telah berubah dimana ia menganggap pernikahan bukanlah suatu hal yang benar benar bisa membahagiakan dirinya , buat apa menikah kalau malah bikin sengsara ?.

Verdy terlanjur menikmati hidup sebagai lelaki lajang yang punya banyak uang , ia menikmati hidup melajang walaupun teman teman dan tetangganya heran kenapa ia tidak mau menikah , padahal Verdy tidak cuma kaya tapi ia juga berwajah cukup tampan seperti artis kawakan Adjie Pangestu.

Seharusnya lelaki seperti Verdy bisa dengan gampang mencari perempuan cantik untuk dinikahi , tapi tetap saja Verdy betah melajang tanpa merasa perlu punya istri buat pasangan hidup , ia beranggapan seorang istri akan membuatnya terus terikat dan merenggut kebebasannya.

Kenikmatan dari hidup melajang adalah soal kebebasan , Verdy terbebas dari segala macam masalah rumah tangga dan ia juga bebas mau ngapain aja , ia bisa bermain Playstation sepuasnya atau touring dari daerah ke daerah naik motor Ducati Diavel bekas yang baru dibelinya.

peNGALAMan X (drama dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang