DUA

16.7K 924 159
                                    


Maaf banyak typo

2
Inara…. Inara menutup kedua matanya pelan sekali, di saat ada sepasang tangan kekar dan keras yang sudah melingkari pinggangnya saat ini dari arah belakang, dan Inara yang ingin menghapus sedikit jejak air matanya yang masih tersisa, tidak bisa, tangannya bahkan sudah di kunci oleh lengan kekar suaminya.
Suaminya yang saat ini, detik ini, tidak hanya memeluk tubuh mungilnya, tapi suami yang dulunya sangat di cintai oleh Inara…. Sialan! Sudah dan sedang mengecup bahunya, dan tak hanya bahu, tapi mulut laknat dan menjijikkam suaminya, sudah merambat kearah tengkuknya, mengecup-mengecup di sana, membuat Inara menegang kaku, dan andai dua hari yang lalu, sebelum Inara tahu tentang kebejatan suaminya. Maka di saat suaminnya yang mengecup tengkuknya hingga saat ini, desahan akan lolos dari mulutnya.

Tapi, saat ini, sedikitpun tidak ada desahan yang keluar dari mulut Inara. Inara yang menahan rasa jijik yang amat besar, karena mulut sampah dan bekas perempuan lain suaminya, sedang menjamah tubuhnya….

“Sayang, kenapa lama sekali, hmm?”

“Aku takut kamu kenapa-napa dalam sini,”

“dan untungnya kamu terlihat baik-baik saja, dan terlihat seksi… menggoda….”

Shit!

Umpat Inara jijik dalam hati, mendegar suara manja sekaligus suara suaminya yang serak-serak basah, menandakan kalau suami laknatnya sudah dan sedang bergairah saat ini, dan sumpah demi langit dan bumi, jijik Inara untuk melayani suaminya….

Bahkan sampai Inara mati. Inara jijik….

“Mas!”Pekik Inara tak suka, tapi Elang yang sudah kepalang di liputi oleh gaiarah yang besar, suara sedikit bentakan Inara barusan, malah membuat Elang semakin bergairah, karena dalam waktu seperkian detik, tangan Elang sudah menyusup masuk ke dalam celana dalam Inara. Membuat Inara memejamkan kedua matanya pahit.

Tak bisa mengelak atau menolak. Ia menolak maka, suaminya akan curiga, dan semua yang sudah ia rencanakan dalam otaknya akan hancur. 

Dan tidak ada pilihan lain, Inara… untuk sekali ini saja, dengan menahan rasa jijik akan melayani kemauan  suaminya.
Suaminya yang bahkan saat ini sudah menanggalkan dress yang di pakai Inara dan detik ini, suaminya juga dengan tergesa, sudah menurunkan…  ah,  bukan menurunkan, tapi sudah merobek dengan mudah cd yang di kenakan oleh Inara… dan bahkan dalam waktu seperkiaan detik, tubuh Inara yang membelakangi suami nya sedari tadi, kini sudah saling berhadapan  kearah suaminya.

Suaminya yang menatapnya dengan tatapan bergairah dan penuh cinta.

“Aku mau kamu, sayang…..”Ucap Elang serak.

Dan Inara? Mengangguk dengan senyum palsu yang di ukir seindah mungkin, membuat Elang dalam sekejap… sudah menenggelamkan wajahnya di tengah-tengah kedua payudara Inara yang tanpa Elang sadari sudah membengkak sejak 1 minggu yang lalu.

Dan dalam waktu 5 menit, Elang melakukan pemanasan romantic agar istrinya tidak kesakitan. Padahal, tanpa Elang tahu. Fisik istrinya tidak lah sakit.

Tapi, hati istrinya yang sakit, dan bahkan di lihat dari raut wajahnya…. Inara yang ada di bawah tubuh tinggi tegap suaminya, terlihat menahan rasa jijik dan muntah…. Di setiap detik, suaminya melakukan gerakan yang kadang lembut dan kasar dalam dirinya.

Dan di saat ingatan tentang…
Apakah suaminya bercinta dengan kasar atau  lembut  denga Sabila ?
Teriakan sakit hati, lolos begitu saja dari mulutnya, membuat suaminya yang bergerak semangat di atas tubuhnya dan hampir mencapai puncak kenikmatan, terhenti telak…
Dan  suaminya yang menatapnya dengan tatapan penuh tanya dan takut… dengan wajah keduanya  yang nyaris menempel….

ANAK UNTUK SUAMIKU! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang