Maaf banyak typo
Inara menyunggingkan senyum yang amat manis, melihat pintu kamarnya yang sedang di buka dengan pelan-pelan oleh orang dari luar, orang yang tidak lain dan bukan adalah suaminya. Suaminya yang saat ini terlihat memegang nampan yang berisi satu mangkuk besar dan juga satu gelas air putih dan juga satu buah apel…
Dan di saat suaminya sudah hampir mendekati ranjang, Inara reflek bangun dari dudukannya dan melangkah mendekati suaminya. Ingin mengambil alih nampan yang ada di tangan suaminya.
“Biar Inara yang bawa sendiri sampai ranjang, Mas…”ucap Inara dengan nada suara yang amat lembut.
Tapi, mendapat gelengan tegas dari Elang. Elang yang detik ini, dengan tangannya yang lain sudah merangkul lembut dan mesra pinggang ramping milik istrinya.
“Biar mas saja, tanggung, Sayang…”Bisik Elang Lembut.
Elang yang saat ini, sedang membantu istrinya yang mengeluh sakit kepala duduk dengan nyaman di atas ranjang, dengan Inara yang diam-diam tanpa Elang sadari, menahan nafas sekuat mungkin, karena dalam waktu seperkian detik, entah kenapa… aroma tubuh Elang terasa busuk dan bau di indera penciuman Inara.
Tapi, Inara tahu, suaminya sudah mandi 2 jam yang lalu, kalau ia menyeruakan keluhannya, maka suaminya akan curiga dengan kelakuaannya yang ganjil dan aneh.
“Mas suapin, ya?”Ucap Elang lembut, membuat Inara tersentak kaget. Tapi, untung saja Inara bisa menguasai dirinya dengan cepat, memberi anggukan di sertai senyuman yang sangat manis akan pertanyaan suaminya barusan.
“Ya, Mas. Aku mau di suap kamu…”Ucap Inara sambil mengelus lembut rahang bersih Elang, membuat Elang menegang kaku, darahnya berdesir hangat, dan laju jantungnya berdebar dengan menggila di dalam sana.
“Jangan elus, kamu lagi sakit, dan kamu bagai obat perangsang buat , Mas. Hanya mengelus, mas langsung on…”Ucap Elang serak dengan kedua mata yang tertutup rapat.
Inara? Mendengar ucapan Elang, raut wajahnya terlihat ingin muntah bahkan andai bisa, ingin sekali, Inara meludahi wajah laki-laki bejat yang ada di depannya saat ini. Untuk meluapkan rasa sakit hatinya. Rasa marah dan bencinya, karena pengkhianatan yang di lakukan suaminya, akan membuat anaknya hidup tanpa sosok ayah nanti, akan membuat anaknya jadi anak broken home.
Dan Inara akan membuat suaminya senam jantung saat ini, karena Inara akan….
“Ada chat masuk, mungkin 3 kali di ponsel, Mas…”Ucap Inara dengan suara yang sangat ringan, dan Inara tersenyum sinis, melihat tubuh suaminya yang menegang kaku saat ini, bahkan kedua mata suaminya juga sudah terbuka dengan lebar.
“siapa? Kamu sudah lihat?”Tanya Elang dengan nada suara yang tanpa laki-laki itu sadari dengan nada suara yang datar.
Inara?
Tak langsung menjawab. Inara menatap dalam dan tajam suaminya. Membuat suaminya terlihat cemas, tapi Inara pura-pura bodoh dan tak melihat raut cemasnya.
“Kamu lupa, walau kita saling cinta, kita harus saling percaya, tidak memegang apalagi berani membuka chat yang ada di ponsel kita satu sama lain….”Ucap Inara kali ini dengan tatapan yang sudah menatap menerawang kearah lain.
Dan dapat Inara dengar juga, hembusan panjang nafas Elang yang terdengar sangat lega….Kamu nggak pandai ya, Mas. Untuk berbohong atau selingkuh di belakangku. Ah, nyatanya kamu pandai. Nyatanya, aku baru tahu kemarin, niat mau kasih kejutan di kantormu, malah aku yang mendapat kejutan menyakitkan darimu dan juga dari ibumu yang jahat itu….Ucap batin Inara pedih.
“Atau jangan-jangan pesan yang masuk barusan dari perempuan lain…”
Pletak
Ucapan Inara terhenti telak di saat keningnya di jitak oleh Elang. Elang yang menatap tajam Inara saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK UNTUK SUAMIKU! (Repost)
Romansa26-03-2022 "Coba hitung pakai jarimu, Elang. Sudah berapa lama kamu nikah dengan istri mandulmu..." "Cukup, Ma. Tolong, jangan bahas hal itu..." "Sudah 5 tahun, Elang. Tapi, istrimu tak kunjung hamil, ceraikan istri tak guna seperti, Inara. Dan s...