TIGA

13.2K 845 125
                                    


Maf banyak typo

****

3
Sudah 5 menit berlalu, Elang berada di dapur, dan laki-laki itu sedikitpun belum memasak mie kuah yang ingin di makan istrinya. Karena laki-laki itu saat ini sedang berdiri di depan westafel, mencuci dan mengguyur wajahnya berkali-kali dengan air segar yang mengalir dari keran.

Nafasnya terlihat melaju dengan memburu, tubuhnya yang tinggi tegap terlihat sangat kaku, dan karena sudah mengguyur wajahnya sekian menit dengan air, membuat kedua mata Elang memerah dan terasa perih.

Dan sudah cukup, Elang juga merasa pegal tangan dan kakinya, terlalu lama berdiri agak membungkuk di depan westafel.
Dan detik ini, Elang yang hampir keluar dari area dapur, menegang kaku di saat Elang ingat, kalau ia ada di sini untuk memaasak mie kuah pesanan istrinya.

“Sial! Aku lupa….”Ucap Elang  dingin sambil menjambak rambutnya kuat.

Dan dengan langkah lebar, Elang kembali memasuki area dapur. Dengan perasaan bersalah dan menyesal yang besar.

“Maaafkan aku, Inara….”Ucap Elang kali ini, terdengar sangat lirih dan sangat bersalah.

Dan Elang yang sudah memanaskan air, kini terlihat tengah membersihkan dan memotong sayuran, agar istrinya tak hanya makan mie.  Tapi, baru setengah potong wortel ukuran sedang yang Elang bersihkan, tangan Elang yang membersihkan sayuran-sayuran itu terhenti telak di saat.

Sial! Sesuatu yang membuat Elang lupa kalau tujuannya datang ke dapur untuk membuat mie istrinya kembali menghampiri Elang lagi…
Yaitu…

Wajah Sabila menari bagai kaset rusak dalam otak, hati dan pikiran Elang….  Ah, lebih tepatnya wajah cantik ,manis dan seksi Sabila di saat mereka selesai melakukan kesalahan semalam di kantor  menari bagai kaset rusak dalam otak Elang…

Dan Elang karena terus di bayangi wajah Sabila, brak… membuang  begitu saja pisau dan wortel yang ada di tangannya dan Elang kembali berjalan cepat menuju westafel, mengguyur wajahnya berkali-kali di sana. Sampai wajah Sabila hilang dari pikiran dan bayangannya.

Tapi, sudah 2 menit sampai air yang Elang  panaskan mendidih, wajah Sabila masih menari bagai kaset rusak dalam pikiran Elang.

Elang yang saat ini, bahkan tubuhnya sudah jatuh meluruh di atas lantai. Dan Elang yang dengan wajah paniknya….

“Apa iya, aku… aku jatuh cinta juga pada Sabila. Calon ibu dari anakku? “

“dan kalau benar aku jatuh cinta pada Sabila… pasti karena Sabila sudah memberiku anak…”

"Sabila wanita hebat, dan nggak mandul. Makanya aku bisa jatuh cinta dengan mudah padanya ya kan?"

“Dan ini bukan salahku, misal aku jatuh cinta sama, Sabila. ini salah Inara yang hingga detik ini masih belum bisa memberiku seorang anakpun dalam pernikahan kami. Ya, ini salah,  Inara. Karena kekurangan,  Inara lah yang membuatku jatuh cinta pada wanita lainnnya… sial! Bisa-bisanya aku jatuh cinta dan nikah sama cewek mandul 6 tahun yang lalu.!”

****  
Sssttt

Ringisan sakit, tak henti-hentinya keluar dari mulut Inara. Inara yang wajahnya terlihat basah saat ini, bukan… bukan basah oleh air mata, tapi basah oleh air karena dalam waktu 4 menit Inara gunakan untuk mandi, selagi suami bejatnya sedang membuat mie kuah yang tidak ingin di makan oleh Inara.

Dan Inara sudah selesai mandi, bahkan Inara juga sudah berpakaian lengkap saat ini. Dengan baju lengan pendek kedodoran, dan celana kain setumit kedodoran juga, yang setiap hari libur kecuali saat sakit, tak pernah Inara pakai. Di setiap hari libur, Inara selalu mengenakan pakaian seksi untuk memanjakan mata suaminya.

ANAK UNTUK SUAMIKU! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang