Happy reading
(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚
Pagi ini yang begitu cerah, tapi tidak dengan Auris, semalaman dia begadang Karna memikirkan pekerjaan konyol yang sialnya dia setujui, dia sangat mengantuk dan ingin sekali merebahkan tubuhnya
Tiba tiba Auris terjingkat kecil ketika ada yang merangkulnya itu Zea sahabat Auris "nglamun?" Tanya Zea
"Ngantuk gua" jawab Auris dengan malas
"Ya udah ayo ngopi di kantin" ajak Zea lalu menarik tangan Auris untuk mengikutinya
(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚
"Lo semalaman begadangin apaan si sampe ngantuk gitu" tanya Zea
"Insomnia" jawab Auris seadanya
Zea mengangguk
" Oh iya , Lo tau nggk si kemarin di grup pada ngomongin Gavin" ucap Zea tiba tiba"Ukhukk!!" Ntah mengapa nama itu tiba tiba menjadi sensitif di telinga Auris
Zea mengangkat sebelah alisnya "kenapa?" Heran Zea Karena tiba tiba Auris tersedak
"Nggk papa" jawab Auris
"Tiba tiba banget Lo ngomongin dia" lanjut Auris"Ya kan dia selalu menjadi pusat perhatian, selain mahasiswa yang pintar dia juga dosen, walaupun dingin banget kek kutup Utara" jelas Zea
Auris memutar bola matanya "random amat si Lo pada, kayak nggk ada topik lain ngomongin dia"
"Soalnya topiknya hangat, ternyata sedingin dinginnya Gavin, dia ternyata pernah ngincar cewek di jurusan kita" jelas Zea
"Ha?" Kaget Auris
"Kaget kan Lo, penasaran kan pasti"
Auris menggeleng geli "nggk sama sekali" jawabnya, setelah itu dia menghembuskan nafasnya, seharusnya dia tidak menerima pekerjaan dari Vanya, apa yang harus dia lakukan, bahkan laki laki yang menjadi targetnya menyukai wanita lain, Auris semakin pusing dan ingin sekali kembali ke apartemen nya
(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚
Auris kembali menghembuskan nafasnya ketika kelasnya sudah di isi oleh dosen, dia sudah tau jika dia ketahuan telat dia pasti akan di hukum, Auris masuk dengan mengedap edap dan ternyata memang hari ini hari yang tidak berpihak padanya
"Auristela Pratistha!" Dosen itu bahkan berteriak memanggil nama lengkapnya, Auris dengan malas berjalan menghampiri dosen itu
"Dari mana kamu?" Tanyanya
"Maaf pak, tadi saya kira masuknya masih kurang 10 menit lagi, lupa jadwal" jelasnya
"Alasan kamu, setelah selesai temui saya di ruangan"
Auris menganga mendengar perintah nya, cobaan apalagi ini, setelah itu Auris berjalan kebangku disebelah Arsa, yang sedari tadi menahan tawanya
"Nggk kenyang apa Lo dimarahin mulu" ucap Arsa
"Kenyang sampe mau muntah" jawab Auris
Arsa tersenyum mendengar jawaban Auris setelah itu mengusap kepalanya
"Ngantuk gua"
"Nanti pulang bareng gua" ucap Arsa
Auris mengangguk
(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚
Auris menahan umpatannya, Dosen itu trus saja mengoceh tanpa koma, Auris benar benar ingin sekali keluar dari ruangan ini,
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Love Contract [Lee Jeno] "ON REVISI"
Fanfiction[Revisi] Berpacaran dengan waktu yang di tentukan, bagaimana bisa? Aku pikir semua akan baik baik saja dan berjalan dengan semestinya, ternyata aku benar-benar terjebak dalam cintanya ⛔ #08\\04\\22 ✓22\\10\\22