Happy reading
(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚
Auris sedari tadi mencari sesuatu yang sepertinya hilang sejak pagi, padahal biasanya jam segini dia berkumpul bersama teman-temannya , Auris berlarian kecil menghampiri rombongan yang sedang mengobrol di bawah pohon besar halaman kampus
"Gaes! Gavin kemana ya?"
Semua pasang mata menengok kompak ke arah Auris
"Gavin izin hari ini, Lo nggk di kabari apa?" Jawab Yardan
Auris menggeleng
"Sakit dia" saut Marlon
"Ha?!" Kaget Auris
"Mending Lo samperin ke apartemennya deh, sendirian dia soalnya" ucap Janu
Auris menggaruk kepalanya yang tidak gagal, "ya udah makasih ya" ucap Auris meninggalkan rombongan Marlon yang masih menatap kepergiannya dengan sedikit heran
"Mereka berdua akur nggk si?" Tanya Janu
"Mana gua tau" jawab Marlon
"Gavin juga kenapa kagak ngabarin dia kalo sakit si" ucap Yardan
_______
Auris berjalan menuju halte bus, berlari kecil ketika bus sudah sampai,
Bruk Auris membanting tubuhnya di kursi bus, meraih ponselnya dan memeriksa apakah ada kabar yang ia lewatkan tapi nihil "Apa dia marah ya?" Ucap Auris pelan
(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚
Auris sampai di halaman gedung apartemen Gavin, dia berjalan sedikit buru buru, namun saat mulai memasuki gedung Auris berhenti, dia sentak berjalan pelan dan sedikit menghindari seseorang yang berjalan keluar gedung
Auris mengangkat sebelah alisnya "ngapain Maudy disini, bikin repot aja" kesal Auris
Auris berjalan hati hati seperti mata mata dan pergi mencari apartment Gavin yang ada di lantai 3 ,
Bruk!! "Aw!" Baru saja mau menuju lift Auris malah menabrak seseorang Karna trus memperhatikan Kemana Maudy pergi,
Auris mendongak, menemukan Gavin dengan koas hitam dan celana pendek "kamu...
Auris langsung membungkam mulut Gavin, menarik nya pergi dari sana dan cepat² menuju apartemennya
Buk!! Auris membanting pelan tubuh Gavin ke tembok "jangan brisik ada nyokap Tiri gua, ribet kalo ketemu dia" jelas Auris
Gavin masih terdiam nurut dengan semua yang Auris lakukan padanya, Auris menutup pintu apartemen , Gavin masih diam memperhatikan Auris yang sedikit gupek,
Auris menghela nafas lega , tangan Gavin bergerak menarik pinggang Auris supaya lebih dekat Dengannya, Auris melotot kaget karena terlalu tiba tiba untuknya, Gavin membanting kepalanya pelan di pundak Auris "pusing" bisik Gavin
"Kenapa Lo nggk ngabarin gua kalo sakit?!" Kesal Auris
"Hp gua ketinggalan di basecamp semalem" jawab Gavin dengan lemas
"Ya udah ayo ke kamar istirahat" ucap Auris seraya melepaskan tangan Gavin yang melingkar di pinggang nya
Namun Gavin malah semakin menarik dan mempererat memeluk tubuh mungil milik Auris, "nggk mau, gua mau kyk gini aja"
"Nggk usah kayak anak kecil deh, nanti Lo nggk cepet sembuh"
Gavin menggeleng "gua udah sembuh kok"
"Badan Lo panas gini, sembuh dari mana!" Kesal Auris
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Love Contract [Lee Jeno] "ON REVISI"
Fanfic[Revisi] Berpacaran dengan waktu yang di tentukan, bagaimana bisa? Aku pikir semua akan baik baik saja dan berjalan dengan semestinya, ternyata aku benar-benar terjebak dalam cintanya ⛔ #08\\04\\22 ✓22\\10\\22